Kenapa Daun Tanaman Puring Berwarna-warni? Begini Faktanya

Kenapa Daun Tanaman Puring Berwarna-warni? Begini Faktanya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 17 Sep 2024 19:38 WIB
Close-up of Codiaeum Variegatum or Puring at home as decoration. Easy to care for ornamental plants
Ilustrasi tanaman puring. Foto: Getty Images/iStockphoto/Iqbal Nuril Anwar
Jogja -

Puring adalah nama tanaman dengan warna daun mencolok. Menariknya, warna yang dihadirkan daun tanaman ini tidak hanya satu macam saja, melainkan sangat bervariasi. Lalu, kenapa daun puring berwarna-warni?

Berdasar informasi dari Jurnal Scientia Horticulturae bertajuk 'Croton Codiaeum Variegatum (L.) Blume Cultivars Characterized by Leaf Phenotypic Parameters' oleh Abdus Subhan Mollick dkk, nama ilmiah puring adalah Codiaeum variegatum (L.). Tanaman yang biasa dikenal sebagai 'croton' ini punya begitu banyak varietas.

Bahkan, jumlah varietasnya di dunia hortikultura telah mencapai lebih dari 300 buah. Di Indonesia, beberapa varietas puring yang terkenal di antaranya adalah puring cobra, puring jet merah, puring jengkol, dan puring lele.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warna daunnya yang begitu beragam, mulai dari hijau, merah, hingga kuning, menjadikannya pilihan menarik dekorasi rumah atau kantor. Namun, pernahkah detikers bertanya-tanya kenapa daun tanaman puring berwarna-warni? Simak faktanya berikut ini.

Penyebab Daun Puring Berwarna-warni

Dikutip dari Jurnal MIPA Unsrat Online berjudul 'Konsentrasi Klorofil pada Beberapa Varietas Tanaman Puring (Codiaeum variegatum L.)' oleh Yelni Gogahu dkk, daun berwarna-warni yang dimiliki tanaman puring disebabkan adanya berbagai macam pigmen warna di dalam daun tersebut.

ADVERTISEMENT

Mudahnya, kombinasi pigmen, seperti klorofil yang menghasilkan warna hijau; antosianin yang memunculkan merah, ungu, atau biru; serta karotenoid yang menyebabkan warna kuning atau oranye adalah penyebab daun puring punya beragam warna menarik. Tak mengherankan, berbekal kelebihan ini, puring adalah primadonanya tanaman hias.

Namun, tidak sesederhana itu, warna daun puring bisa berubah karena beberapa faktor, seperti misalnya jumlah sinar matahari. Dirujuk dari laman resmi Universitas Wisconsin-Madison, cahaya terang akan membuat puring memiliki warna daun yang lebih cerah dan tubuh lebih 'compact'.

Sebaliknya, puring yang memiliki daun berwarna-warni bisa berubah menjadi hijau jika cahaya yang diperlukannya tidak mencukupi. Di sisi lain, bila terlalu banyak sinar matahari, daun puring bisa berubah warna menjadi abu-abu atau tampak kusam.

Tak hanya itu, kondisi kekeringan juga bisa memengaruhi warna puring sebagaimana informasi dalam Jurnal Ilmiah Sains berjudul 'Inventarisasi Tanaman Puring (Codiaeum variegatum L.) di Pekarangan Rumah Desa Makaaruyen, Kecamatan Modoinding, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara' oleh Christia Novindy Bororing dkk. Oleh karena itu, perawatan yang tepat harus dilakukan secara berkala.

Sebagai informasi, disadur dari laman Plnts, pada mulanya, daun baru puring memang akan berwarna hijau saja. Namun, seiring pertumbuhannya, daun-daun puring akan secara bertahap memunculkan warna indah khasnya.

Tips Merawat Tanaman Puring

Telah dibahas sekilas sebelumnya, bahwa warna daun puring bisa memudar atau rusak karena satu dan lain hal. Berbekal informasi tersebut, detikers mesti menerapkan perlakuan yang sesuai agar daun tanaman satu ini tetap berwarna cerah dan enak dipandang.

Diringkas dari Almanac, beberapa tips merawat puring adalah sebagai berikut:

  1. Pilih pot yang tidak mudah terbalik saat puring bertumbuh menjadi besar. Sebab, usai dewasa, tanaman yang tumbuh tegak akan menjadi berat di bagian atasnya.
  2. Gunakan campuran media tanam yang memiliki drainase baik. Sebab, puring suka kondisi lembap, bukan basah.
  3. Taruh puring di lokasi yang terkena sinar matahari.
  4. Jaga agar tanah tempat puring tumbuh senantiasa lembap. Namun, pastikan untuk membiarkan tanah tersebut mengering di antara jeda waktu penyiraman.
  5. Jika tingkat kelembapan di rumah atau lokasi penanaman rendah, semprotkan air di sekitar daun seminggu sekali.
  6. Daun puring terkenal sebagai 'magnet debu'. Oleh karena itu, bersihkan dengan kain basah dua kali sebulan agar bersih dan nikmat dipandang.
  7. Pupuk tanaman pada musim kemarau/panas saat puring sedang tumbuh aktif. Pada musim gugur atau dingin, pupuk lebih sedikit atau tidak sama sekali.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai penyebab daun puring berwarna-warni. Semoga informasi yang disajikan menjawab rasa ingin tahu detikers, ya!




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads