Greenhouse merupakan salah satu fasilitas yang bisa digunakan untuk mengoptimalkan produktivitas budidaya hortikultura. Fasilitas ini dapat memberikan berbagai manfaat ketika mengimplementasikannya.
Untuk mendapatkan beragam manfaat, penerapan greenhouse tentunya juga harus memperhatikan berbagai aspek di dalamnya termasuk jenisnya. Dengan persiapan yang tepat, diharapkan greenhouse dapat memberikan manfaat yang maksimal.
Untuk mengetahui apa itu greenhouse beserta manfaat, ketentuan, dan jenis-jenisnya, yuk simak penjelasannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Greenhouse?
Mengutip buku Standar Minimal Greenhouse oleh Ernawati dkk., greenhouse adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat bercocok tanam dan membantu tanaman untuk dapat tumbuh optimal sejak pembibitan, penyimpanan, hingga proses budidayanya.
Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, greenhouse atau rumah kaca adalah rumah tertutup dengan atap dan berdinding kaca yang berfungsi untuk menanam tumbuh-tumbuhan (seperti sayuran dan buah-buahan) pada derajat panas dan kelembapan yang dapat diatur sehingga tidak terpengaruh oleh musim.
Mengutip laman Britannica, pada abad ke-17 greenhouse awalnya merupakan tempat perlindungan tanaman yang terbuat batu bata atau kayu dengan proporsi ruangan berjendela yang normal dan beberapa alat pemanas di dalamnya. Kini, greenhouse telah berevolusi menjadi bangunan yang memiliki atap dan berdinding kaca dengan rangka dari kayu atau logam.
Greenhouse biasanya digunakan untuk budidaya tanaman hortikultura baik sayuran, buah-buahan, atau pun tanaman hias. Selain itu, kombinasi antara hidroponik atau aquaponik dengan greenhouse juga biasa diterapkan di dalam budidaya pertanian.
Fungsi Greenhouse
Dikutip dari laman resmi Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian Kementerian Pertanian RI, fungsi greenhouse terbagi menjadi dua jenis menurut lokasinya. Greenhouse untuk kawasan tropis berfungsi untuk melindungi tanaman dari hujan secara langsung dan intensitas cahaya matahari yang berlebihan. Lalu, greenhouse untuk kawasan subtropis berfungsi untuk menjebak panas matahari sehingga suhu udara dalam bangunan ini bisa optimal.
Manfaat Greenhouse
Merujuk kembali pada buku karya Ernawati dkk., secara umum ada beberapa manfaat dari pengimplementasian greenhouse antara lain:
- Seseorang dapat menanam tanaman tanpa mengenal musim
- Tanaman bisa lebih terkontrol dari gangguan hama dan penyakit sehingga penggunaan pestisida dapat diminimalisasi atau bahkan bisa tidak perlu menggunakannya (organik).
- Pemberian nutrisi dan kondisi lingkungan di dalam greenhouse dapat dikendalikan lebih mudah sesuai dengan kebutuhan tanaman dan manfaat yang diharapkan.
Ketentuan Pemasangan Greenhouse
Merujuk kembali ke laman Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian Kementerian Pertanian RI, ada beberapa ketentuan atau hal yang harus diperhatikan sebelum memasang greenhouse. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan untuk mendapatkan lokasi yang ideal untuk dipasangkan bangunan ini:
- Intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi meskipun pada musim hujan
- Suhu yang cukup dan mendukung (tidak terlalu panas dan dingin)
- Menghindari lokasi berpotensi terjadi angin ekstrem atau badai. Apabila memang hanya bisa dibangun di area itu, perlu dibangung border pelindung untuk melindungi greenhouse.
- Dekat dengan pusat keramaian
- Dekat sumber air yang baik dan cukup untuk sepanjang tahun
- Dekat instalasi listrik dan memiliki drainase yang bagus
- Tempatnya datar atau tidak miring. Jika berada di kemiringan, greenhouse dibangun terpisah mengikuti kontur kemiringan lahan.
- Dekat dengan sarana penunjang seperti kantor, laboratorium, dan jalan supaya mudah untuk pengawasan
- Greenhouse yang dibangun dekat bangunan-bangunan lain sebaiknya berbentuk bangunan dengan arah utara-selatan supaya terkena penyinaran yang merata sepanjang hari.
Tipe dan Jenis Greenhouse
Dalam buku Standar Minimal Greenhouse, ada beberapa tipe dan jenis bangunan greenhouse yang biasanya dibangun. Tipe-tipe tersebut meliputi:
1. Tipe Tunnel
Tipe ini berbentuk melengkung dengan dinding dan atapnya dibuat menyatu tertutup hingga membentuk setengah lingkaran. Tipe ini jika dilihat dari depan maka akan terlihat seperti lorong setengah lingkaran.
Kelebihan dari tipe ini adalah memiliki struktur yang sangat kuat, atapnya dapat menghadapi terpaan angin dengan baik, serta kedua kaki yang berbentuk busur dan terpendam ke tanah memegang bangunan yang kuat. Di sisi lain, kelemahan dari tipe ini adalah minimnya ventilasi. Selain itu, tipe ini membutuhkan tambahan exhaust fan atau cooling system untuk menurunkan suhu udara di dalamnya.
2. Tipe Piggy Back
Tipe ini berbentuk rumah dengan banyak ventilasi pada bagian atapnya. Ada banyak bukaan pada tipe ini sehingga memberikan lingkungan mikroklimat yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Kelemahan dari tipe ini adalah rentan terhadap terpaan angin karena struktur bukaan yang banyak. Selain itu, bangunannya relatif mahal karena membutuhkan material yang lebih banyak dibandingkan tipe lain
3. Tipe Campuran (Multispan dan Single Span)
Tipe ini merupakan gabungan dari bangunan-bangunan piggy back. Tipe ini biasanya digunakan pada produksi pertanian berskala besar karena jelas menggunakan bangunan yang kuat dan besar.
Kelebihan dari tipe ini adalah beberapa unit (single span) dapat disatukan menjadi satu blok greenhouse besar (multispan) yang mana sulit dilakukan pada tipe tunnel. Lalu, biaya pembuatan lebih hemat dan strukturnya lebih kuat dibandingkan tipe piggy back.
Lalu, berikut beberapa jenis greenhouse beserta kelebihan dan kekurangannya meliputi:
1. Greenhouse Bambu
Jenis ini paling banyak digunakan petani karena biayanya relatif murah dengan menggunakan bahan bambu untuk rangkanya. Kelemahan jenis ini adalah usia pakainya yang relatif singkat dan materialnya rentan terhadap hama.
2. Greenhouse Kayu
Jenis ini memiliki usia pakai yang lebih lama dibandingkan bambu serta sanitasinya lebih bersih. Biasanya jenis ini memiliki bagian bawah dinding yang ditambah semen dan penutup yang menggunakan beragam jenis pilihan bahan seperti PVC, plastik, atau pun kaca.
3. Greenhouse Besi
Jenis ini memiliki usia pakai yang paling lama dibandingkan jenis-jenis yang lain. Namun biaya yang digunakan juga paling mahal karena menggunakan material yang kuat dan adanya tambahan peralatan lain yang mendukung penggunaan bangunan ini menjadi lebih optimal.
Demikian penjelasan seputar greenhouse dalam budidaya pertanian. Semoga bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Hanan Jamil, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom,
(par/apl)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM