"Jadi korban itu memberi keterangan palsu, dan faktanya bukan di klitih atau kejahatan jalanan. Karena dari hasil pemeriksaan CCTV yang tidak ada kejadian seperti yang disampaikan korban," kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry kepada detikJogja, Senin (16/9/2024).
Fakta itu terungkap setelah polisi mencurigai keterangan korban yang meragukan dan terus berubah-ubah. Hingga akhirnya semua itu terkuak saat Polsek Kasihan menghadirkan kedua orang tua korban ke PKU Muhamadiyah Gamping.
Selain itu, kepada polisi kedua korban mengaku jika awalnya berniat duel dengan seniornya. Duel tersebut juga berbalut perjanjian khusus.
"Korban sudah ada niat dan janjian dengan seniornya untuk duel, jadi korban yang mengajak duel melalui pesan WA (WhatsApp). Lalu kesepakatannya tidak ada yang melapor ke polisi maupun orang tua," ucapnya.
Akan tetapi, hingga saat ini korban maupun orang tuanya belum membuat laporan resmi polisi ke Polsek Kasihan. Oleh sebab itu, Jeffry meminta korban atau orang tua korban segera membuat laporan sebagai dasar untuk menciduk para pelaku.
"Karena Polsek Kasihan sudah mengantongi identitas para pelaku dan siapa saja yang terlibat," ujarnya.
Tidak hanya itu, Polsek Kasihan juga akan mendatangi sekolah korban. Mengingat antara korban dan pelaku sama-sama satu sekolah.
"Semua itu untuk memberitahukan sekolah atas kejadian yang melibatkan siswa dengan seniornya," katanya.
Sebelumnya, empat pemuda jadi korban kekerasan jalanan di Kasihan, Bantul, Minggu (15/9) dini hari. Mereka dipepet rombongan bermotor yang kemudian melayangkan sabetan celurit. Akibatnya dua orang mengalami luka bacok serius.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, menjelaskan kejadian ini terjadi sekitar pukul 02.30 WIB di Jalan Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul. Adapun dua orang korban yang terkena bacokan yakni AF (18) pelajar asal Kasihan, dan NK (16) pelajar asal Gamping, Sleman.
"(AF) Luka bacok di siku kiri, luka bacok pundak kiri, dan luka bacok di punggung akibat disabet senjata tajam oleh pelaku. NK luka bacok pada bagian lengan kanan, luka bacok pada jempol, dan jari tengah tangan kanan akibat disabet senjata tajam diduga jenis celurit oleh pelaku," jelas Jeffry melalui keterangannya, Minggu (15/9).
Jeffry menjelaskan kronologi kejadian berawal dari kedua korban bersama dua temannya, yakni AD dan W sedang main di rumah teman mereka, YS, di daerah Kasihan. Kemudian sekitar pukul 02.00 WIB, keempat orang tersebut keluar untuk membeli rokok.
"Saudara W berboncengan dengan saudara AF meninggalkan rumah YS untuk membeli rokok dan diikuti oleh saudara AD yang berboncengan dengan saudara NK," papar Jeffry.
(apu/apl)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa