Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menyebut jumlah korban keracunan yang menjalani rawat inap usai menyantap nasi boks di acara rintisan desa budaya, Patalan, Jetis bertambah. Belasan korban kini menjalani perawatan di berbagai rumah sakit.
"Untuk kasus dugaan keracunan di Patalan yang ranap (rawat inap) sampai saat ini 15 orang. Mereka dirawat di berbagai rumah sakit khususnya di Bantul," kata Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara saat ditemui di Kantor Dinkes Bantul, Jumat (13/9/2024).
Agus mengungkapkan, 15 orang itu mengalami gejala keracunan makanan seperti sakit perut. Sedangkan paling banyak adalah mengalami diare.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya diare dan dehidrasi karena banyak cairan yang dikeluarkan, jadi mereka harus rawat inap dan diinfus. Kalau gejala ringan pemberian cairan lewat mulut masih bisa menjangkau ya," ujarnya.
Sedang untuk yang mengalami gejala keracunan dan membuat laporan kepada pihaknya mencapai ratusan orang.
"Sampai pukul 09.00 WIB tercatat bergejala yang melapor ada 158 orang," ucapnya.
Terlepas dari hal tersebut, Agus juga mengaku telah berdiskusi dengan seluruh Kepala Puskesmas se-Kabupaten Bantul. Nantinya, mereka bakal mengedukasi pemilik katering agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Kemarin sudah diskusi dengan kepala Puskesmas, hasilnya secara intensif akan mengedukasi ke pengusaha kateering terkait keamanan pangan. Jadi produksi pangan harus aman dikonsumsi," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menyebut jumlah orang yang mengalami gejala keracunan makanan bertambah menjadi 160 orang. Di mana delapan orang diantaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Wakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo mengatakan, pascaacara penyerahan surat keputusan (SK) rintisan desa budaya di Kalurahan Patalan, Jetis banyak warga yang mengalami sakit perut, diare hingga pusing. Namun, Dinas Kesehatan, Puskesmas hingga Kalurahan telah melakukan tracing terhadap siapa saja yang mengalami gejala tersebut.
"Mungkin gejala keracunan, dan tadi saya sudah koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Bantul. Hasilnya sampai dengan hari ini warga yang bergejala mencapai 160 dan yang harus dirawat di rumah sakit ada 8 orang," katanya kepada wartawan di depan ruang Parikesit rumah sakit Panembahan Senopati (RSPS) Bantul, Kamis (12/9).
(aku/aku)
Komentar Terbanyak
Pakar UGM Sebut Pajak Toko Online Langkah Positif, tapi...
UAD Bikin Rudal Merapi Antipesawat, Mampu Kunci Target dengan Cepat
Israel Tuduh Iran Luncurkan Rudal Saat Gencatan Senjata, Ancam Serang Teheran