Begini Kondisi 15 Korban Keracunan di Patalan Bantul yang Dirawat RS

Begini Kondisi 15 Korban Keracunan di Patalan Bantul yang Dirawat RS

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Jumat, 13 Sep 2024 13:12 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Tri Widiyantara.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Tri Widiyantara. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mengungkap kondisi belasan korban dugaan keracunan yang menjalani rawat inap usai menyantap nasi boks di acara rintisan desa budaya, Patalan, Jetis. Dinkes menyebut sebagian besar pasien mengalami diare dengan intensitas sering.

Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara mengatakan gejala yang dialami pasien rawat inap akibat dugaan gejala keracunan bermacam-macam. Namun, sebagian besar mengalami gejala diare.

"Biasanya diare dan dehidrasi karena banyak cairan yang dikeluarkan, jadi mereka harus rawat inap dan diinfus," kata Agus kepada wartawan di Kantor Dinkes Bantul, Jumat (13/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan yang mengalami diare dengan intensitas sedang masih bisa tertanggulangi tanpa harus menjalani rawat inap.

"Kalau gejala ringan pemberian cairan lewat mulut masih bisa menjangkau ya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Hingga saat ini korban rawat inap menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit, salah satunya di rumah sakit Panembahan Senopati (RSPS) Bantul.

"Untuk kasus dugaan keracunan Patalan yang rawat inap sampai saat ini 15 orang. Mereka dirawat di berbagai rumah sakit khususnya di Bantul," ucapnya.

Sedangkan untuk yang mengalami gejala keracunan dan membuat laporan kepada pihaknya mencapai seratusan orang.

"Sampai pukul 09.00 WIB tercatat bergejala yang melapor ada 158 orang," katanya.

Lebih lanjut, Agus juga mengaku telah berdiskusi dengan seluruh kepala puskesmas se-Bantul. Nantinya, mereka bakal mengedukasi pemilik katering agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

"Kemarin sudah diskusi dengan kepala puskesmas, hasilnya secara intensif akan mengedukasi ke pengusaha katering terkait keamanan pangan. Jadi produksi pangan harus aman dikonsumsi," katanya.

Untuk diketahui, para warga itu diduga keracunan usai menyantap nasi boks dalam acara rintisan desa budaya, di Patalan, Jetis, Bantul, Selasa (10/9). Para warga mengeluhkan mengalami sakit perut, diare, hingga pusing.




(rih/dil)

Hide Ads