SD Unggulan (SDU) Aisyiyah Bantul angkat bicara terkait 64 muridnya yang mengalami keracunan makanan usai makan siang bersama. Pihaknya berjanji akan melakukan evaluasi mengenai pasokan bahan makanan.
Dia menyebut, makanan untuk makan siang itu bukan dari katering melainkan dimasak langsung oleh pihak sekolah. Hal itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
"Kami itu ada tim masak, untuk bahannya dari luar. Jadi kami itu memasak bahan kemudian kami sajikan kepada anak-anak dan itu sudah kami lakukan selama bertahun-tahun dan baru kejadian seperti itu pertama kali ini," kata Kepala SDU Aisyiyah Bantul, Suwardi saat dihubungi wartawan, Kamis (12/9/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab 64 siswa keracunan itu berasal dari makanan yang disediakan oleh pihak sekolah. Alasannya, tidak semua siswa mengalami keracunan padahal mereka mengonsumsi makanan yang sama.
"Karena memang ini random sekali, ada anak yang terdampak dan tidak. Padahal mereka mengkonsumsi makanan yang sama. Kalau yang mengalami gejala mual itu ada 64 orang," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya memilih untuk menunggu hasil pemeriksaan laboratorium sebelum membuat kesimpulan lebih jauh.
"Iya kami tentu pertama akan menunggu kepastian hasil uji laboratorium. Dinkes bilang dua pekan hasil baru akan keluar," jelas Suwardi.
Sekolah Janji Evaluasi
Meski demikian, dia berjanji akan melakukan evaluasi agar peristiwa itu tidak terulang. Salah satunya adalah memastikan semua bahan makanan yang masuk sehat dan aman.
"Nah, PJJ besok itu kami akan memperbaiki SOP terkait dengan bahan-bahan makanan yang masuk ke sekolah, jadi nanti di-review (ditinjau ulang) dulu," kata Suwardi.
Diberitakan sebelumnya, 64 siswa SDU Aisyiyah Bantul mengalami gejala keracunan usai santap siang di sekolah pada Selasa (10/9) lalu. Bahkan 5 orang diantaranya harus menjalani rawat inap.
(ahr/ams)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa