Puluhan murid sebuah SD swasta di Bantul mengalami keracunan makanan. Ada murid yang sempat mengeluhkan rasa makanannya tak biasa.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry menerangkan pihak sekolah langsung menghubungi Puskesmas Bantul 2 begitu mengetahui ada siswa yang mengeluh sakit.
"Hasilnya murid yang keracunan makanan mencapai 64 anak dan yang sempat mendapat perawatan di rumah sakit ada 5 murid. Hingga saat ini beberapa anak kondisinya sudah semakin membaik," ucapnya, Rabu (11/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeffry berkata pada Rabu (11/9) pukul 12.30 WIB, Puskesmas Bantul 2 bersama Dinas Kesehatan dan Polsek Bantul melakukan analisis dan mengambil sampel makanan yang telah dikonsumsi para murid. Sampel makanan itu saat ini tengah menjalani uji laboratorium di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Untuk hasil uji laboratorium sampel makanan keluar sekitar dua minggu lagi," katanya.
Jeffry menyatakan belum bisa memastikan penyebab para siswa mengalami keracunan. Namun berdasarkan keterangan salah satu murid, ada yang tak biasa pada rasa makanan mereka.
"Sempat ada siswa yang cerita ke salah satu guru kalau nugget ayam yang dimakan rasanya tidak seperti biasanya, akan tetapi untuk memastikannya perlu menunggu hasil laboratorium dari sampel makanan. Kalau dugaan awal ya karena lauk nugget ayam itu," ucapnya.
Duduk Perkara
Jeffry kemudian menjelaskan duduk perkara insiden tersebut. Awalnya pada Selasa (10/9) pukul 11.30-12.00 WIB, para siswa SD melaksanakan kegiatan makan siang bersama. Lauk yang dihidangkan adalah nasi, sayur lodeh, dan nugget ayam.
"Menu makan siang yang menyediakan pihak sekolah," kata dia.
Selesai makan, murid Kelas 1-6 kembali belajar. Namun pukul 13.00-14.00 WIB, tiba-tiba sejumlah murid mengeluhkan sakit.
"Saat proses pembelajaran mengaji tiba-tiba sekitar 10 anak mengeluh sakit perut disertai dengan mual, pusing dan muntah," ujarnya.
Mendapati hal tersebut, guru yang mengampu langsung membawa murid-murid itu ke ruang UKS dan melapor kepada kepala sekolah. Karena semakin banyak anak yang mengeluh sakit pihak sekolah menghubungi Puskesmas Bantul 2.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan