Budayawan Jogja Indro Kimpling Meninggal Dunia

Budayawan Jogja Indro Kimpling Meninggal Dunia

Adji G Rinepta - detikJogja
Kamis, 12 Sep 2024 11:31 WIB
Suasana rumah duka KRMT Indro Kimpling Suseno, Kamis (12/9/2024).
Suasana rumah duka KRMT Indro Kimpling Suseno, Kamis (12/9/2024). (Foto: Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja -

Kabar duka muncul dari dunia seni kebudayaan Jogja. Budayawan KRMT Indro Kimpling Suseno meninggal dunia.

Pak Kim, sapaan akrabnya, kini disemayamkan di Rumah duka di Bausasran, Danurejan, Kota Jogja.

Asisten Indro Kimpling, Umar, mengatakan Pak Kim meninggal dunia Rabu (11/9) malam. Rencananya, jenazah akan dimakamkan siang ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meninggal dunia Rabu (11/9) malam jam 23.45 WIB. Rencana dimakamkan jam 14.00 WIB di Makam Sonyaragi Baciro," jelas Umar saat ditemui wartawan di Rumah Duka, Kamis (12/9/2024).

Umar menambahkan, mendiang Pak Kim sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi, tak jauh dari rumah duka. Saat ini, menurutnya, pihak keluarga belum bisa memberikan keterangan terkait meninggalnya Pak Kim.

ADVERTISEMENT

"Meninggalnya di rumah, tapi wallahualam, meninggal di jalan atau di rumah, yang jelas pas sampai di rumah sakit sudah dinyatakan meninggal. Ndak, ndak sakit kok," papar Umar.

Pantauan detikJogja di rumah duka siang ini, puluhan karangan bunga baik dari pribadi maupun instansi telah terpasang di rumah duka.

Ratusan pelayat pun silih berganti berdatangan. Jalan Bausasran sampai harus ditutup sebagian saking banyaknya pelayat yang datang.

Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Indro 'Kimpling' Suseno dikenal sebagai budayawan yang juga aktif dalam kesenian. Pak Kim juga dikenal sebagai Direktur Eksekutif Jogja Gallery.

"Mas Kimpling sendiri itu inovasi untuk seni banyak sekali, kedua beliau menjadi perekat teman-teman yang lain," jelas Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, di rumah duka.

Selain itu, Pak Kim juga aktif di Kamar dagang dan Industri (Kadin) DIY, sebagai anggota Dewan Pertimbangan Kadin DIY. Gusti Mangkubumi pun menyebut Pak Kim adalah sosok perekat antar lini.

"Di segala lini dia bisa masuk, menjadi perekat bagi kami lah, baik yang dari seniman maupun di Kadin. Tentunya kami sangat merasa kehilangan," pungkasnya.




(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads