Renungan Harian Katolik Kamis 12 September 2024 dan Bacaannya: Panggilan Tuhan

Renungan Harian Katolik Kamis 12 September 2024 dan Bacaannya: Panggilan Tuhan

Santo - detikJogja
Kamis, 12 Sep 2024 04:01 WIB
Ilustrasi Gereja Katolik
Ilustrasi renungan Katolik hari ini. (Foto: Unsplash/Josh Applegate)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Kamis 12 September 2024 merupakan perayaan Nama Tersuci Maria, Ibu Yesus; dan warna liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang panggilan Tuhan, mari simak renungan harian Katolik Kamis 12 September 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku 'Inspirasi Pagi' oleh M. Oktaviani FSGM dari Komunitas St. Yusuf, Pringsewu, Lampung. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.

Renungan Harian Katolik Hari Ini 12 September 2024

Bacaan Hari Ini

1Kor 8:1b-7.11-13;

  • 1Kor 8:1 Tentang daging persembahan berhala kita tahu: "kita semua mempunyai pengetahuan." Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.
  • 1Kor 8:2 Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu "pengetahuan", maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya.
  • 1Kor 8:3 Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.
  • 1Kor 8:4 Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa."
  • 1Kor 8:5 Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "allah", baik di sorga, maupun di bumi?dan memang benar ada banyak "allah" dan banyak "Tuhan" yang demikian?
  • 1Kor 8:6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
  • 1Kor 8:7 Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.
  • 1Kor 8:11 Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu saudaramu, yang untuknya Kristus telah mati, menjadi binasa karena "pengetahuan" mu.
  • 1Kor 8:12 Jika engkau secara demikian berdosa terhadap saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang lemah, engkau pada hakekatnya berdosa terhadap Kristus.
  • 1Kor 8:13 Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.

Mzm 139:1-3.13-14ab.23-24;

  • Mzm 139:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;
  • Mzm 139:2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
  • Mzm 139:3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
  • Mzm 139:13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
  • Mzm 139:14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
  • Mzm 139:23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
  • Mzm 139:24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!

Luk 6:27-38.

  • Luk 6:27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
  • Luk 6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
  • Luk 6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
  • Luk 6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
  • Luk 6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
  • Luk 6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
  • Luk 6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.
  • Luk 6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
  • Luk 6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
  • Luk 6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
  • Luk 6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
  • Luk 6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

BcO 2Ptr 3:1-10.

  • 2Ptr 3:1 Saudara-saudara yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan,
  • 2Ptr 3:2 supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu.
  • 2Ptr 3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
  • 2Ptr 3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
  • 2Ptr 3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
  • 2Ptr 3:6 dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.
  • 2Ptr 3:7 Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
  • 2Ptr 3:8 Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
  • 2Ptr 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
  • 2Ptr 3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atas.

Renungan Hari Ini

Dalam bacaan Injil hari ini, kita melihat momen penting ketika Yesus memilih dua belas murid untuk menjadi rasul-rasul-Nya. Peristiwa ini memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan kita sebagai orang percaya dan sebagai bagian dari komunitas umat Allah.

Yesus berdoa sebelum memilih. Sebelum memilih kedua belas rasul, Yesus menghabiskan seluruh malam dalam doa kepada Allah. Itu menunjukkan betapa pentingnya keputusan ini bagi Yesus.

Sebelum mengambil langkah besar, Yesus mengomunikasikan hal itu dengan Bapa melalui doa. Ini menjadi teladan bagi kita tentang pentingnya doa dalam pengambilan keputusan.

Apa pun pilihan yang kita hadapi, besar ataupun kecil, kita diajak untuk melibatkan Tuhan dalam prosesnya. Doa membantu kita untuk mendengarkan suara Tuhan dan menemukan hikmat-Nya, memastikan bahwa keputusan kita sejalan dengan kehendak-Nya.

Dalam memilih kedua belas rasul, Yesus tidak memilih orang-orang yang berasal dari latar belakang yang sama. Mereka datang dari berbagai latar belakang seperti nelayan, pemungut cukai, bahkan pejuang kemerdekaan.

Pilihan Yesus menunjukkan bahwa panggilan Tuhan melampaui latar belakang, profesi, atau status sosial. Ini mengajarkan kita bahwa dalam tubuh Kristus, setiap orang memiliki peran penting, tidak peduli dari mana mereka berasal.

Tuhan dapat menggunakan kita semua, dengan segala keunikan kita, untuk melayani tujuan-Nya yang lebih besar. Kita diundang untuk merangkul keberagaman dalam komunitas iman kita dan melihatnya sebagai kekuatan, bukan hambatan.

Para rasul dipanggil untuk melayani. Setelah memilih kedua belas rasul, Yesus turun bersama mereka dan melayani orang banyak yang datang dari berbagai daerah. Mereka yang sakit dan yang dirasuki roh jahat pun menerima pemulihan.

Para rasul dipanggil untuk mengikuti teladan Yesus dalam pelayanan. Mereka dipilih tidak hanya untuk menjadi pemimpin, tetapi juga untuk melayani orang lain, menyentuh kehidupan manusia dengan kasih dan kuasa Tuhan.

Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil bukan hanya untuk mengikuti-Nya, melainkan juga untuk terlibat secara aktif dalam pelayanan kepada sesama, membawa pengharapan, kesembuhan, dan kasih kepada mereka yang membutuhkan.

Kisah pemilihan kedua belas rasul ini mengingatkan kita akan pentingnya doa, keragaman, dan pelayanan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Kita dipanggil untuk terus mendekatkan diri kepada Tuhan melalui doa, serta untuk mengandalkan-Nya dalam setiap keputusan.

Kita juga diajak untuk merangkul keberagaman dalam tubuh Kristus dan melihatnya sebagai sarana untuk memperkaya pelayanan kita. Akhirnya, kita diundang untuk melayani dengan penuh kasih, mengikuti teladan Yesus yang selalu hadir untuk mereka yang membutuhkan.

Marilah kita menjawab panggilan Tuhan dalam hidup kita dengan kesetiaan, terbuka terhadap kehendak-Nya, dan siap melayani di mana pun Dia menempatkan kita.

Doa Penutup

Allah yang mahakuasa, segala kebaikan dan setiap keindahan Kauciptakan dalam cinta kasihMu. Semoga kami memulai hari ini dengan sukacita dan mengisinya dengan usaha cinta kasih bagiMu dan bagi semua saudara kami.

Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik Kamis 12 September 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(sto/apu)

Hide Ads