Feminine Energy Itu Apa? Ini Pengertian, Ciri-ciri, dan Cara Menerapkannya

Feminine Energy Itu Apa? Ini Pengertian, Ciri-ciri, dan Cara Menerapkannya

Agnest Aprillia - detikJogja
Kamis, 05 Sep 2024 14:57 WIB
Ilustrasi feminine energy
Ilustrasi feminine energy. Foto: Freepik
Jogja -

Istilah feminine energy belakangan ramai diperbincangkan di media sosial. Namun, tak sedikit juga yang masih penasaran tentang apa itu feminine energy. Untuk itu, simak penjelasan berikut ini.

Berbicara tentang feminine energy ini, banyak anggapan bahwa istilah tersebut hanya berlaku bagi perempuan saja. Padahal istilah feminine energy tersebut tidak berkaitan dengan gender, karena energi tersebut bisa dimiliki oleh siapapun.

Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Feminine Energy

Mengutip dari buku Divine Feminine Energy How To Manifest With Goddess Energy & Feminine Energy Awakening Secrets They Don't Want You To Know About (Manifesting For Women & Feminine Energy Awakening 2 In 1 Collection) karya Angela Grace, feminine energy ini tidak hanya dimiliki dalam diri perempuan.

Feminine energy mengacu pada serangkaian karakteristik tertentu yang dianggap kebalikan dari karakteristik yang terkait dengan energi maskulin. Sisi feminine kamu diekspresikan saat bergerak mengikuti arus kehidupan, memanfaatkan energi kreatif, menari, bermain, dan menyelaraskan dengan proses batin.

ADVERTISEMENT

Ciri-ciri Feminine Energy

Karakteristik atau ciri-ciri feminine energy ini tidak bergantung pada gender. Karakteristik yang didefinisikan sebagai 'feminine' sebenarnya berasal dari ekspektasi yang diberikan pada perempuan sepanjang sejarah untuk berperilaku dengan cara tertentu. Demikian pula dengan sifat-sifat yang diasosiasikan dengan sifat-sifat 'maskulin' adalah sifat-sifat yang biasanya kita harapkan dari laki-laki, seperti dikutip dari Mind Body Green yang ditulis oleh Shelly Bullard seorang ahli pernikahan dan keluarga.

Siapapun dapat memiliki feminine energy dalam hidupnya. Feminine energy ditandai dengan sifat sensitif, penuh kasih sayang, hangat, ramah, menawan, pengertian, anggun, dan lembut. Orang dengan feminine energy cenderung sabar dan mengendalikan emosinya. Selain itu, feminine energy diyakini sangat dinamis, menyesuaikan dengan kondisi mental seseorang.

Saat ini kita mengetahui bahwa orang dengan gender apapun dapat memiliki kombinasi sifat-sifat ini dan tidak ada sifat yang bersifat spesifik gender atau diharapkan dari suatu gender.

Untuk semua jenis kelamin, untuk merasa menjadi manusia seutuhnya, kita perlu mewujudkan feminine energy dan maskulin. Laki-laki biasanya didorong untuk lebih mengidentifikasi diri dengan energi maskulin mereka, namun ada juga kegembiraan yang besar dalam melepaskan dan bersikap fleksibel.

Demikian pula, banyak anak perempuan yang masih dibesarkan dengan ekspektasi untuk menjadi feminine, tetapi bersikap jelas, direktif, dan progresif memiliki banyak manfaat. Sungguh memuaskan bagi kita semua untuk memiliki penyaluran feminine energy dan maskulin.

Cara Menerapkan Feminine Energy

Masih mengutip dari laman yang sama, berikut cara menerapkan Feminine Energy:

1. Bercermin pada Diri Sendiri

Banyak di antara kita yang begitu sibuk hingga jarang meluangkan waktu untuk sekadar mendengarkan apa yang terjadi dalam diri kita. Ketika bersifat ekstrovert sepanjang waktu, hal itu akan menciptakan perpecahan dalam diri kita.

Yang harus dilakukan adalah terhubung dengan diri sendiri secara internal. Cara terbaik untuk mencapai hal ini adalah dengan memulai pengobatan. Saat bekerja dengan terapis untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan kamu, pada dasarnya kamu menggali sisi diri sendiri yang lebih dalam, terdalam, dan feminine.

2. Pergi ke Alam

Feminine adalah energi kehidupan. Tempat-tempat seperti hutan, hutan belantara, taman, dan lautan kaya akan energi alami feminine. Silakan pergi ketika merasa tidak enak badan dan ingin mendapatkan kembali energimu.

3. Memperbaiki Ekspresi Emosi

Jika maskulinitas didefinisikan dengan logika, maka feminitas diungkapkan dengan emosi. Semua memiliki diri yang emosional, tetapi banyak dari kita tidak diajari untuk memahami emosi diri sendiri.

Kalau kamu bingung dengan proses emosimu, jangan khawatir. Kamu bisa belajar untuk lebih menghargai diri sendiri. Hal ini dapat dicapai dengan mendengarkan emosi dan meningkatkan kecerdasan emosional. Mengetahui keadaan emosi otomatis akan membuat kamu merasa lebih utuh.

4. Menghargai Spontanitas dan Permainan

Kita bekerja terlalu banyak (menjadi terlalu maskulin) dan hanya merasakan sedikit kesenangan spontan dalam hidup. Banyak dari kita yang menunggu hingga liburan berikutnya untuk bersantai dan bermain lagi.

Kamu dapat mengambil sedikit waktu liburan. Prioritaskan waktu luang dan waktu bersantai. Baca buku, dengarkan musik, lakukan yoga, dan nikmati saja momennya. Setelah kamu berhenti bekerja berlebihan, maka kamu akan merasa kembali seperti diri sendiri lagi.

Artikel ini ditulis oleh Agnest Aprillia, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(par/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads