Terdapat sebuah anggapan yang menyebut wanita dilarang keramas saat menstruasi. Namun, apakah benar demikian? Berikut penjelasannya.
Mengacu dari buku 'Haid Pertamaku' karya Pendidikan.id, menstruasi merupakan siklus alami yang terjadi pada wanita. Biasanya menstruasi ditandai dengan keluarnya darah yang berasal dari daerah kewanitaan atau vagina. Menstruasi dapat terjadi karena sel telur di dalam rahim wanita yang tidak dibuahi.
Dikenal sebagai salah satu siklus rutin yang dialami oleh wanita, ternyata menstruasi diiringi dengan berbagai anggapan yang dipercaya bagi sebagian orang dari dulu hingga sekarang. Salah satunya seputar larangan wanita untuk keramas saat menstruasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas benarkah wanita dilarang keramas saat menstruasi? Sebagai cara untuk mengetahui jawabannya, simak informasi lengkapnya berikut ini, ya.
Mengapa Wanita Dilarang Keramas Saat Menstruasi?
Sebelum mengetahui penjelasan terkait apakah benar wanita dilarang keramas saat menstruasi, mari terlebih dahulu mengenal berbagai alasan yang melatarbelakangi anggapan ini. Menurut jurnal 'Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Santriwati di MTS Pondok Pesantren Dar El Hikmah Kota Pekanbaru' karya Rini Maharani dan Weni Andriyani, terdapat beberapa alasan yang diyakini oleh sebagian orang saat memilih untuk tidak keramas saat menstruasi.
Terdapat sebagian orang yang percaya wanita tidak boleh keramas saat menstruasi karena bisa memicu sejumlah efek bagi tubuhnya. Misalnya saja membuat lingkaran matanya menjadi lebih hitam. Selain larangan untuk keramas, terdapat larangan lainnya yang juga dihindari oleh mereka saat menstruasi. Sebut saja memotong kuku hingga memotong rambut.
Kemudian masih dikutip dari jurnal yang sama, tidak sedikit masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia yang memiliki keyakinan wanita haid di hari pertama tidak boleh keramas karena dikhawatirkan memicu anemia atau kekurangan sel darah merah.
Tidak hanya di Indonesia, anggapan untuk tidak keramas saat menstruasi juga berkembang di tengah-tengah masyarakat Meksiko. Hal ini seperti diungkap dalam buku 'Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan' yang disusun oleh Ns Sri Nyumirah, MKep, SpKepJ, dkk., bahwa sebagian orang Meksiko memiliki kepercayaan yang melarang anak perempuan maupun para wanita untuk melakukan hal-hal tertentu saat tengah menstruasi.
Beberapa hal yang dilarang untuk dilakukan adalah berjalan tanpa alas kaki, mandi, hingga keramas selama menstruasi. Bahkan ada juga larangan untuk meminum es atau memakan makanan yang bersifat asam karena dikhawatirkan dapat memicu darah menstruasi mengalir lebih banyak.
Penjelasan Keramas Saat Menstruasi
Lantas benarkah wanita dilarang keramas saat menstruasi? Masih mengacu dari buku yang sama, terkait larangan selama menstruasi tidak sedikit masyarakat yang melakukannya karena pengaruh budaya semata. Bukan hanya itu, larangan-larangan tersebut kerap tidak dijelaskan secara pasti terkait alasan mengapa seorang wanita harus melakukan larangan-larangan tersebut. Baik yang didasarkan pada kesehatan maupun bukti secara ilmiah.
Sementara itu, disampaikan melalui laman Healthline, alih-alih mempercayai berbagai anggapan yang melarang wanita untuk membersihkan diri saat menstruasi, seseorang perlu untuk mengutamakan kebersihan dirinya selama periode itu berlangsung. Hal ini dikarenakan membersihkan diri saat menstruasi baik untuk diri sendiri dan aman untuk dilakukan.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa membersihkan diri selama menstruasi dapat menjaga kebersihan bagi setiap wanita. Hal ini dikarenakan saat menstruasi wanita perlu untuk menjaga kebersihan tubuhnya agar dapat membantu mencegah iritasi kulit maupun infeksi. Baik itu yang berkaitan dengan kebersihan organ kewanitaannya maupun bagian lain pada tubuhnya.
Kemudian mengutip dari laman Health Shots, seorang profesional di bidang kesehatan bernama Dr Tanaya Narendra mengungkap terdapat kesalahpahaman umum yang banyak diyakini oleh para wanita terkait dengan larangan mencuci rambutnya saat menstruasi. Tidak hanya ketakutan akan rambut rontok, tetapi kekhawatiran berpengaruh pada kesehatan rahimnya.
Padahal tidak ada bukti ilmiah yang menjelaskan efek buruk saat seorang wanita mencuci rambutnya saat menstruasi. Sebaliknya, mandi dengan air hangat dan membersihkan rambut secara rutin meski sedang menstruasi, justru memberikan berbagai manfaat baik bagi kesehatan. Misalnya saja meredakan kram di perut, menjaga kebersihan, hingga membuat perasaan jauh lebih baik.
Merujuk dari penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dipahami bahwa wanita dilarang keramas saat menstruasi merupakan bagian dari budaya yang dapat dikembalikan kepada masing-masing orang. Sebaliknya, terdapat berbagai fakta yang menyebut keramas saat menstruasi justru memberikan dampak positif, terutama yang berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan.
Dr Tanaya Narendra juga memberikan saran kepada setiap wanita untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya. Namun demikian, dirinya juga tidak melarang saat seseorang memegang kepercayaan tertentu terkait dengan hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama menstruasi.
Apabila seseorang merasa keramas saat menstruasi merupakan hal yang diperlukan dan bermanfaat bagi diri mereka, maka orang tersebut dapat melakukannya tanpa perlu pikir panjang. Sebaliknya, jika seseorang berat hati melakukannya karena alasan tertentu, maka dirinya bisa menghindarinya untuk sementara waktu.
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai kepercayaan tentang wanita dilarang keramas saat menstruasi lengkap dengan penjelasan faktanya. Semoga informasi ini dapat menjawab rasa penasaran detikers, ya.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030