Stasiun Geofisika BMKG Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat adanya 76 gempa susulan pascagempa M 5,5 di perairan Gunungkidul. Kekuatan gempa susulan ini lebih ringan dibanding gempa utama yang terjadi tadi malam.
Data ini tercatat dalam interval waktu pada Senin (26/8/2024) pukul 19.57 WIB hingga Selasa (27/8/2024) pukul 09.00 WIB. Episentrum gempa susulan tak jauh dari lokasi gempa pertama koordinat 8,85 derajat LS; 110,17 derajat BT.
Koordinator Tim Observasi Stasiun Geofisika BMKG DIY Budiarta menuturkan seluruh aktivitas gempa susulan ini tercatat seismometer. Besaran kekuatan gempa susulan berkisar magnitudo 2,3 hingga magnitudo 4. Getaran dari kekuatan gempa ini tidak terasa dan tidak sebesar gempa awal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai pukul 09.00 tadi pagi ini, kantor Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta sudah mencatat 76 kali gempa susulan. Gempanya tidak dirasakan tetapi dari kantor kami selalu memonitor dan mencatat juga memberikan informasi atau menyampaikan informasi melalui beberapa moda," jelas Budiarta saat ditemui di Kantor Stasiun Geofisika BMKG DIY, Gamping, Sleman, Selasa (27/8/2024).
Budi sapaannya, memastikan kekuatan gempa susulan tidak sebesar gempa awal. Tercatat rata-rata memiliki magnitudo 2,7. Kekuatan gempa ini tergolong ringan dan kekuatannya terus menurun.
Penyebab Ada Gempa Susulan
Penyebab munculnya rentetan gempa susulan ini adalah pergeseran lempeng. Berupa pertemuan antara lempeng Indoaustralia dengan lempeng Eurasia. Pergesekan kedua lempeng ini menyebabkan gempa tektonik dengan episentrum kawasan perairan laut Gunungkidul.
"Aktivitas ini tergolong wajar karena memang kawasan lempeng. Penyebab gempa bumi maupun susulan adalah subduksi atau pergeseran lempeng dari lempeng Indoaustralia ke lempeng Eurasia," katanya.
Stasiun Geofisika BMKG DIY, lanjutnya, pernah mencatat intensitas gempa tinggi. Lokasinya juga berada di selatan kawasan perairan DIY. Diawali dengan gempa awal dan berlanjut dengan rentetan gempa susulan.
"Kejadian gempa yang di selatan khususnya selatan Jogja ini banyak gempa susulan. Pernah kita catat ya lebih dari 100 atau 200 kali gempa susulan, dan ini mudah-mudahan juga kita masih tetap memantau gempa susulannya dan semoga semakin menurun," ujarnya.
Terkait dampak gempa, pihaknya telah memantau ke sejumlah lokasi terdampak, di antaranya di wilayah Semanu dan Nglipar Gunungkidul dan Prambanan Sleman. Seluruh wilayah ini terlaporkan adanya kerusakan bangunan rumah milik warga.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan BPBD setempat terkait mitigasi penanganan pascagempa, juga antisipasi kemunculan gempa susulan.
"Tim kami sudah menuju daerah Semanu, daerah Nglipar dan Prambanan, saat ini masih proses di lapangan. Tergolong kerusakan ringan, ada rumah retak ringan, ya rusak ringan, terus beberapa genting rontok," katanya.
(ams/rih)
Komentar Terbanyak
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Siasat Anggun Sopir Bank Pencuri Rp 10 M Hilangkan Jejak Selama Buron
Detik-detik Pembuat Mural 'Awas Intel' di Jokteng Wetan Didatangi Polisi