Prihatin Kondisi Demokrasi, Mahasiswa-Dosen UGM Nyalakan Lilin di Balairung

Prihatin Kondisi Demokrasi, Mahasiswa-Dosen UGM Nyalakan Lilin di Balairung

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 26 Agu 2024 20:40 WIB
Civitas akademika UGM menggelar aksi dengan menyalakan lilin di bawah pohon bodhi, di depan Balairung UGM Senin (26/8/2024)
Civitas akademika UGM menggelar aksi dengan menyalakan lilin di bawah pohon bodhi, di depan Balairung UGM Senin (26/8/2024). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja.
Sleman -

Para civitas akademika UGM menggelar aksi menyalakan lilin di bawah pohon bodhi di depan halaman Balairung UGM. Aksi gabungan dosen dan mahasiswa itu untuk merespons kondisi dinamika politik Indonesia terkini.

"Untuk aksi kita kali ini juga tidak terlepas dari UU pemilu yang mau diacak-acak dan mendekati pilkada," kata koordinator aksi, Monica Ratna Theodora, kepada wartawan, Senin (26/8/2024).

Monica bilang kondisi demokrasi Indonesia saat ini seakan berusaha dirampas dengan cara-cara culas. Pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi mempertontonkan pertunjukan yang kurang elok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Demokrasi kita juga serasa dirampas. Karena pengetahuan kita yang tahu untuk mendaftarkan suatu sebagai calon kepala ya untuk dari daerah maupun negara itu melalui proses-proses yang panjang. Tidak bisa langsung dipilih melalui orang-orang yang tidak memiliki kredibilitas yang bagus," ujarnya.

Lebih lanjut, Monica memaparkan alasan menggelar aksi di bawah pohon bodhi. Dia kemudian menyinggung sejarah dari Sidharta Gautama yang dikenal sebagai Sang Buddha.

ADVERTISEMENT

"Dia melakukan pertapaan di bawah pohon bodhi dan mendapatkan pencerahan yang sempurna dan UGM juga mengambil dari arti tersebut. Untuk menjadi seperti pencerahan atau pengetahuan sebagai pohon pengetahuan selain di Balairung, kita juga ada di Fakultas Hukum juga ada pohon bodhi tersebut," jelasnya.

Civitas akademika UGM menggelar aksi dengan menyalakan lilin di bawah pohon bodhi, di depan Balairung UGM Senin (26/8/2024)Civitas akademika UGM menggelar aksi dengan menyalakan lilin di bawah pohon bodhi, di depan Balairung UGM Senin (26/8/2024) Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Sementara aksi menyalakan lilin dimaknai sebagai cahaya yang menerangi pohon ilmu itu.

"Kenapa memilih lilin sebagai penerangan kita karena itu sebagai arti untuk penerangan menerangi dari pohon ilmu pengetahuan yang sudah lama gelap," katanya.

Selain itu, cahaya lilin ini juga sebagai salah satu pemantik untuk aksi selanjutnya. Monica bilang, tiga hari ke depan akan ada aksi lainnya.

"Kita terangi dengan cahaya lilin untuk menerangi semangat kita untuk 3 hari aksi tanggal 27, 28, 29 besok hari," bebernya.

"Tanggal 27 besok itu ada di dari Abu Bakar Ali itu long march sampai ke DPRD Jogja. Terus hari kedua ada diskusi, hari ketiga ada aksi di KPU di Timoho sana," sambung dia.

Dosen Juga Hadiri Aksi

Dalam aksi menyalakan lilin itu, hadir juga sejumlah dosen. Salah satunya, dosen Fakultas Hukum UGM Rikardo Simarmata.

"Ini dosen dan mahasiswa itu disatukan oleh penggunaan akal yang sehat ya. Jadi dosen dan mahasiswa punya instrumen yang sama akal yang sehat dan menurut takaran akal yang sehat sama-sama nggak beres ini, sudah keterlaluan itu loh," kata Rikardo.

Dia bilang, kehadiran dosen dalam aksi mahasiswa UGM juga sebagai bentuk dukungan moril. Tujuannya para mahasiswa tidak takut menyuarakan kebenaran.

"Kami di Fakultas Hukum merasa perlu mendukung supaya mahasiswa juga nggak takut, nggak khawatir kalau dia ikut terlibat gini nanti nggak bisa ikut ujian atau bahkan ada teguran atau sanksi, kita bantu mahasiswa itu," pungkas dia.

Civitas akademika UGM menggelar aksi dengan menyalakan lilin di bawah pohon bodhi, di depan Balairung UGM Senin (26/8/2024)Civitas akademika UGM menggelar aksi dengan menyalakan lilin di bawah pohon bodhi, di depan Balairung UGM Senin (26/8/2024) Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja



(apl/ams)

Hide Ads