Putra Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, turut serta dalam aksi Jogja Memanggil, hari ini. Ia pun memberikan komentar bernada sindiran dengan mengaku ikut turun aksi tanpa disuruh sang ayah.
"Oh ya Inisiatif, oh mas, mungkin yang membedakan ya saya dengan pihak sana ya saya tidak disuruh-suruh lah sama orang tuanya," jelas Alam kepada wartawan usai aksi, Kamis (22/8/2024).
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut malah mengaku sengaja izin dengan dosen untuk ikut dalam aksi kali ini. Ia berpendapat, aksi yang dilakukan mahasiswa merupakan bentuk kebebasan berpendapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi pagi kelas dulu terus sowan ke dosen izin mau aksi. (respons dosen) Oh ya silakan aja, cuma untuk keputusan nanti diizinkan masuk alfa atau itu dihitung masuk itu nanti," kelakar Alam.
"Ya ini kan suatu kebebasan ya, dan mahasiswa kan sudah bisa mengambil keputusan sendiri tidak perlu kalau misalkan sekolah dasar harus diikuti gurunya cuma kalau udah dewasa seperti ini dari civitas sudah sadar mahasiswa bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri," imbuhnya.
Adapun terkait tuntutan massa aksi kali ini, Alam menilai aksi ini hasil akumulatif dari keresahan-keresahan sebelumnya. Terlebih soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang berpotensi dianulir dengan revisi Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada).
"Jadi hal itu kami rasa sudah sepatutnya kami bela bahwa konstitusi harus ditegakkan dan hukum juga harus menjadi dasar-dasar, dasar bagaimana kita bisa bergerak dalam negara ini," paparnya.
Alam pun mengaku siap turun ke jalan lagi jika keadaan politik masih tidak ada perubahan.
"Oh pastinya dalam aksi ini bisa berbagai macam cara ya dan harapannya juga teman-teman akan mengeksplorasi ide-ide tidak hanya aksi turun ke jalan," ungkap Alam.
"Di mana aksi turun ke jalan itu sangatlah esensial, tapi cara-cara lain tentu perlu kita eksplore agar aksi ataupun suara ini akan terus continue (berlanjut) dan tidak pernah putus, karena kalau misalkan hanya aksi sekali-sekali saja ya saya rasa itu menjadi suatu tindakan yang belum cukup kuat," pungkasnya.
(cln/apl)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030