Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Jumat 16 Agustus 2024 merupakan hari biasa, pekan biasa XIX, peringatan fakultatif Stefanus dr Hungaria; dengan orang kudus Santo Benediktus Yoseph Labre, Pengaku Iman. Santo Stefenus, Raja Hungaria; dan warna liturgi hijau.
Mengangkat tema tentang perkawinan, mari simak renungan harian Katolik Jumat 16 Agustus 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Gaudensia Sihaloho KSSY, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Seri Amal Medan, Sumatera Utara. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 16 Agustus 2024
Bacaan Hari Ini
Yeh. 16:59-63;
- Yeh 16:59 Sebab beginilah firman Tuhan Allah: Aku akan melakukan kepadamu seperti engkau lakukan, yaitu engkau memandang ringan kepada sumpah dengan mengingkari perjanjian.
- Yeh 16:60 Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal.
- Yeh 16:61 Barulah engkau teringat kepada kelakuanmu dan engkau merasa malu, pada waktu Aku mengambil kakak-kakakmu, baik yang tertua maupun yang termuda, dan memberikan mereka kepadamu menjadi anakmu, tetapi bukan berdasarkan engkau memegang perjanjian.
- Yeh 16:62 Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan engkau, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan,
- Yeh 16:63 dan dengan itu engkau akan teringat-ingat yang dulu dan merasa malu, sehingga mulutmu terkatup sama sekali karena nodamu, waktu Aku mengadakan pendamaian bagimu karena segala perbuatanmu, demikianlah firman Tuhan Allah."
MT Yes. 12:2-3.4bcd.5-6;
- Yes 12:2 Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab Tuhan Allah itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku."
- Yes 12:3 Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
- Yes 12:4 Pada waktu itu kamu akan berkata: "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur!
- Yes 12:5 Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab perbuatan-Nya mulia; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi!
- Yes 12:6 Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!"
Mat. 19:3-12.
- Mat 19:3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"
- Mat 19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
- Mat 19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
- Mat 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
- Mat 19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
- Mat 19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
- Mat 19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."
- Mat 19:10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin."
- Mat 19:11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.
- Mat 19:12 Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
BcO Za. 12:9-13:9
- Za 12:9 Maka pada waktu itu Aku berikhtiar untuk memunahkan segala bangsa yang menyerang Yerusalem."
- Za 12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
- Za 12:11 Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido.
- Za 12:12 Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
- Za 12:13 kaum keluarga keturunan Lewi tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga Simei tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
- Za 12:14 juga segala kaum keluarga yang masih tinggal, setiap kaum keluarga tersendiri dan isteri mereka tersendiri."
- Za 13:1 "Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran.
- Za 13:2 Maka pada waktu itu, demikianlah firman Tuhan semesta alam, Aku akan melenyapkan nama-nama berhala dari negeri itu, sehingga orang tidak menyebutnya lagi. Juga para nabi dan roh najis akan Kusingkirkan dari negeri itu.
- Za 13:3 Dan apabila seseorang masih tampil sebagai nabi, maka ayahnya dan ibunya, yang telah memperanakkan dia, akan berkata kepadanya: Janganlah engkau hidup lagi, sebab yang kaukatakan demi nama Tuhan itu adalah dusta! Lalu ayahnya dan ibunya, yang telah memperanakkan dia, akan menikam dia pada waktu ia bernubuat.
- Za 13:4 Pada waktu itu para nabi masing-masing akan mendapat malu oleh karena penglihatannya sebagai nabi, dan tidak ada lagi dari mereka yang mengenakan jubah berbulu untuk berbohong;
- Za 13:5 tetapi masing-masing akan berkata: Aku ini bukan seorang nabi, melainkan seorang pengusaha tanah, sebab tanah adalah harta kepunyaanku sejak kecil.
- Za 13:6 Dan apabila ada orang bertanya kepadanya: Bekas luka apakah yang ada pada badanmu ini?, lalu ia akan menjawab: Itulah luka yang kudapat di rumah sahabat-sahabatku!"
- Za 13:7 "Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman Tuhan semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.
- Za 13:8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman Tuhan, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.
- Za 13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: Tuhan adalah Allahku!"
Renungan Hari Ini
Berita perceraian sudah menjadi bagaikan santapan harian di berbagai media saat ini. Selebritas banyak yang bercerai, baik yang sudah menikah bertahun-tahun sehingga dianggap sebagai panutan dalam berumah tangga, maupun yang pernikahannya masih seumur jagung.
Di sekitar kita pun, banyak masyarakat biasa yang mengalami hal yang sama. Yang menurut saya sangat memprihatinkan, perceraian juga terjadi di kalangan umat Katolik yang perkawinannya merupakan sebuah sakramen, tanda dan sarana yang semestinya mengantar pada pengudusan satu sama lain.
Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita kembali akan ajaran Yesus tentang perkawinan. Kiranya ajaran ini menjadi dasar refleksi kita mengenai Sakramen Perkawinan dalam konteks iman Katolik.
Yesus di sini menegaskan kesucian dan kekudusan ikatan perkawinan, serta komitmen yang diperlukan untuk menjaga keutuhan hubungan suami istri. Beberapa orang Farisi datang kepada Yesus menanyakan apakah seseorang diperbolehkan menceraikan istrinya dengan alasan apa pun.
Tujuan pertanyaan ini sebenarnya mau menjebak Yesus dan menguji ajaran-Nya. Yesus merespons dengan merujuk pada rencana Allah sejak awal penciptaan, yakni menjadikan manusia laki-laki dan perempuan.
Ikatan perkawinan adalah bagian dari rencana Allah. Perkawinan bukan sekadar kontrak sosial atau kesepakatan, melainkan sakramen yang menghubungkan dua orang dalam satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Ikatan ini adalah cerminan dari kasih dan kesatuan Allah dengan umat-Nya. Yesus menegaskan bahwa apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia.
Perceraian diizinkan Musa bukan karena dia menyetujuinya, tetapi karena kekerasan hati manusia. Perkawinan harus dijaga dan dipelihara karena perceraian bertentangan dengan rencana Allah.
Kesetiaan dalam perkawinan harus dijaga sungguh-sungguh. Apa pun tantangan dan kesulitan dalam perkawinan, komitmen harus tetap dipegang.
Janji untuk tetap setia dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, serta dalam sehat dan sakit harus dipegang teguh, sebab dengan itu pasangan suami istri saling menguduskan satu sama lain.
Melalui bacaan Injil hari ini, marilah kita menyadari kembali bahwa perkawinan adalah panggilan suci yang harus dijalani dengan kesadaran akan kesakralan dan keseriusannya. Perkawinan bukan hanya tentang cinta romantis, melainkan juga tentang komitmen dan kesetiaan antara suami dan istri.
Perkawinan menuntut pengorbanan dan kerendahan hati. Seperti Yesus yang memberikan diri-Nya bagi Gereja, suami dan istri dipanggil untuk saling memberikan diri sepenuhnya dalam cinta dan pengorbanan.
Ini berarti mereka harus siap menghadapi tantangan bersama, saling mengampuni, serta terus berusaha menjaga kesatuan dan keharmonisan. Dalam dunia yang sering kali meremehkan kesucian perkawinan, kita dipanggil untuk menjadi saksi hidup dari kesetiaan dan kasih Allah yang tak terbatas.
Mari kita berdoa agar setiap pasangan suami istri diberi kekuatan dalam menjalani panggilan mereka dengan setia dan penuh kasih, serta menjadi teladan kasih Kristus di dunia ini.
Doa Penutup
Bapa yang mahakuasa, urapilah kiranya hati dan budi kami, supaya kami berjalan dalam cahaya kebenaranMu dan selalu mengikuti Engkau sebagai guru dan pemimpin kami.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Jumat 16 Agustus 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang