Tak terasa sebentar lagi masyarakat Indonesia akan menyambut peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79 Tahun 2024. Nah, kalian dapat membaca ataupun membuat puisi untuk membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan.
Berdasarkan KBBI Daring Edisi V, puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, matra, serta penyusunan larik dan bait. Adapun pengertian lain yang merujuk pada gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang melalui pengalaman hidup dan juga membangkitkan tanggapan khusus dengan penataan bunyi, irama, hingga makna tertentu.
Apakah kalian sedang mencari referensi puisi peringatan Hari Kemerdekaan RI 2024 untuk membangkitkan semangat? Yuk, langsung saja simak contoh di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kumpulan 10 Puisi Peringatan Hari Kemerdekaan RI 2024
Dikutip dari buku Antologi Puisi Kemerdekaan oleh Alfin Nirhayatul Islamiyah, dkk., dan "Puisi Kemerdekaan: Antologi Puisi" oleh 17 Guru Indonesia, berikut rangkuman berbagai puisi peringatan Hari Kemerdekaan RI yang mampu membangkitkan semangat.
1. Barisan Masa Depan
Karya: Acep Suhendar
Kami sudah siap bergerak
Kami sudah tak sabar untuk menatap langit
Gerakan kami serentak
Untuk segera menemukan berlian yang terkubur
Nyali kami tak bisa diukur oleh apa pun
Ketika bel mulai berbunyi
Kami akan berlari sekencang-kencangnya
Menyongsong masa baru yang akan datang
Beritakan hal ini pada Bung Karno
Beritakan juga hal ini pada Bung Hatta
Bahwa mereka tak pernah sia-sia menciptakan negeri ini
Bahwa mereka telah berhasil memerdekakan bangsa ini
Kami barisan masa depan bergerak tanpa batas
Lampaui batas kemampuan dan batas kami
Kami nyawa negeri ini
Kami pondasi bangsa ini
Dan kamilah yang akan memandu ibu bapa
Menuju podium kemenangan sesungguhnya
2. Merdeka, Kini dan Nanti
Karya: Ahmad Suryadi
Mereka ini adalah upaya yang tak kenal lelah
Usaha yang tak pernah menyerah
Mereka ini adalah cucuran keringat dan darah
Yang setia mencucur hingga melimpah ruah
Mereka ini adalah lelah
Lelah yang dirasakan oleh setiap raga
Merdeka ini tak mudah digapai
Karena berjuta ton darah raib serta tergadai
Merdeka didapat dengan taruhan nyawa
Demi merdeka jutaan nyawa dan jiwa melayang
Demi merdeka untuk senyum esok yang lebih
Demi merdeka untuk senyum bangsa Indonesia
Demi merdeka ibu pertiwi, kini dan nanti
3. Merdeka itu Mahal
Karya: Ahza Purnama
Jika kau ingin bebas
Jika kau ingin tak terikat
Jika kau ingin tak tertekan
Jika kau ingin hidup damai
Berarti kau ingin merdeka kawan
Tapi apa yang kau buat
Apakah sudah berkorban
Apakah sudah juang
Apakah sudah perang
Atau hanya berpangku tangan kawan
Tahukah kau
Ribuan jiwa runtuh tertimbun
Untuk membebaskan pertiwi dari penjajahan keji
Walau darah membanjiri raga kawan
Ingat merdeka itu mahal
Jangan sia-siakan kemerdekaan ini
Merdeka itu tak bisa dibeli
Jangan samakan seperti roti
Merdeka itu sebuah ikatan hati
Dari pejuang untuk pertiwi
4. Merah Putih Untuk Pertiwi
Karya: Alfin Nihayatul Islamiyah
Guratan tinta emas dalam kertas bekas
Memori masa kelam terlintas
Dalam balutan darah yang masih menggenang
Melaju melewati masa menjadi kenangan
Maksud terbuai dalam hati yang luluh
Kisa puluhan tahun yang beradu dalam pelu
Kelu; rasanya hati berdayuh-dayuh
Kertas bekas waktu menjadi rapuh
Merdeka! Diiringi Indonesia raya yang menggema
Air mata yang siap meluncur kapan saja
Penantian di penghujung usia
Akhir kata yang menjadi lega seluruh warga bumiputera
5. 17 Agustus Indonesia Merdeka
Karya: Putri Dewi Nur-aini
17 Agustus Indonesia merdeka
Menggaungkan namanya di seantero dunia
Dengan bangganya mengibarkan sang saka
Mengudara seperti gagahnya sang garuda
Dengan banyaknya ragam suku, bahasa dan budaya
Dari Sabang sampai Merauke sana
Anak bangsa terus melantangkan suara mereka
Merdeka, merdeka, merdeka
17 Agustus Indonesia merdeka
Lantunkan Indonesia Raya dengan semangat membara
Merah putih berkibar dengan eloknya
Seluruh rakyat berteriak merdeka, merdeka, merdeka
Mari eratkan genggaman tangan dengan yang lainnya
Basmi habis rasa benci yang menghancurkan bangsa
Saling percaya jadikan Indonesia jaya
Melangkah lebih jauh jadikan Indonesia panutan dunia
6. Penggal Derita
Karya: Nisriina Ramadhan Dini Caroko
Manusia-manusia melidahkan peluru
Warna merah membanjiri setiap sudut
Bau amis semerbak kala jasad membiru
Berharap neraka usai dengan bersujud
Demi mengusir perampok tanah mati menjadi pilihan terhormat
Ketimbang meneriakkan pasrah menyerah mempercepat tamat
Jiwa selalu siap kembali pada Tuhan
Tak gentar demi berdiri dengan kaki ajal
Yang pasti menjemput di depan
Bukan alasan berhenti menggebuki
Tanah ibu pertiwi milik pribumi
Barang curian harus dikembalikan
Mengeraslah tulang-tulang kami
Tendanglah para pencuri kekayaan
7. Bulan Agustus
Karya: Nani Setyawati
Pagi yang cerah penuh warna
Paginya Indonesia merdeka merah putih
Gelak tawa dan senyum sepanjang Agustus
Persahabatan menyatu melawan kesibukan
Kemakmuran menghadirkan anak-anak polos berlarian
Indahnya negeriku bulan ini
Merah putih berkibar
Tanda senyum bahagia nyata
Tuhanku, aku terlena karena bulan Agustus
Terlena akan limpahan keberkahan dari-Mu
Agustus hanya satu bulan lamanya
Aku sadar sesaatnya suatu kebahagiaan
Bukan bahagia ingkar yang ku mau
Namun, bahagia selamanya seperti bulan Agustus
8. Detik-detik Kemerdekan
Karya: Rahmy Ardhie
Telah tersekat nafas-nafas
Rakyat menunggu cemas
Dalam derita dan nestapa
Nyawa-nyawa melayang tidak berharga
Saat itu, penjajah merangsek ke pelosok desa
Memutar balikkan fakta
Menghasut dalam dusta
Membungkam berita
Detik-detik kemerdekaan telah sampai
di penghujung pagi
Soekarno Hatta tampil ke depan
Proklamasi kemerdekaan dibacakan
Kata merdeka telah menggema
Mengangkasa ke penjuru bangsa
Menyusup ke dalam sukma
Seluruh rakyat gembira menyambut
Kemerdekaan Indonesia
Dalam haru dan bahagia
9. Perjuanganmu, Pahlawan
Karya: Rahmy Ardhie
Tercecer sudah merah darahmu
Mengucur tulus demi negeri
Melayang sudah nyawamu
Gugur syahid di pangkuan pertiwi
Kau berjuang membela negara dan agama
Berjuang melawan penjajah
Demi menumpas kedzaliman
Menghapus duka nestapa dan air mata
Akhirnya yang kau damba tercipta
Perjuanganmu meraih merdeka
Terima kasih pahlawanku
Surga akan menjadi tempat kembalimu
10. Merdeka
Karya: Rahmy Ardhie
Penjajah memang sudah pergi
lantas bisakah kita unjuk gigi
ketika kemerdekaan masih harus diperjuangkan
sebab rakyat harus terbebas dari penindasan
Merdeka itu, ketika rakyat dapat
menikmati hasil alam yang tumbuh
dari Bumi Pertiwi
Sudahkah merdeka?
jika kekayaan alam Indonesia dikeruk
tak terkendali dan hasilnya tak bisa dinikmati
Merdeka itu, ketika kebesaran wilayah bangsa
disegani bangsa-bangsa lain
Sudahkah merdeka?
jika bangsa lain hanya memicingkan sebelah mata
sebab utang-utang kita semakin menumpuk
hingga kita sangat bergantung pada mereka
Merdeka itu, ketika negara mampu menjamin
hak-hak rakyat secara adil dan merata
Sudahkah merdeka?
jika pembangunan lebih didahulukan
di kota-kota besar saja
sementara masih banyak daerah yang tertinggal
Merdeka itu, ketika anak sekolah tidak murung
karena dana pendidikan tinggi
Sudahkah merdeka?
jika masih banyak anak tidak sekolah
bekerja di bawah umur
sebab kemiskinan melilit mereka
padahal mereka ingin hidup sejahtera
Ternyata merdeka tak berhenti pada
sekedar kata-kata
untuk mencapainya perlu upaya bersama
Demikianlah contoh 10 puisi untuk membangkitkan semangat peringatan Hari Kemerdekaan RI 2024. Semoga bermanfaat ya, Dab.
(par/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu