Kunjungi Mbah Sarno Eks Militer Sukarela, Pangdam Janjikan Renovasi Rumah

Kunjungi Mbah Sarno Eks Militer Sukarela, Pangdam Janjikan Renovasi Rumah

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Jumat, 09 Agu 2024 14:56 WIB
Rumah milik keponakan MbahΒ Sarno yang akan direnovasi untuk ditinggali eks anggota Militer Sukarela itu di Padukuhan Susukan II, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul,Β Jumat (9/8/2024).
Rumah milik keponakan MbahΒ Sarno yang akan direnovasi untuk ditinggali eks anggota Militer Sukarela itu di Padukuhan Susukan II, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul,Β Jumat (9/8/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja
Gunungkidul -

Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi mengunjungi rumah Mbah Sarno (84) eks anggota Militer Sukarela di Ponjong, Gunungkidul. Pangdam bakal membantu merenovasi rumah untuk tempat tinggal Mbah Sarno.

Diketahui, saat ini Sarno tinggal sendiri di sebuah rumah berukuran 8x6 selama kurang lebih 20 tahun.

Pantauan detikJogja di lokasi pada Jumat (9/8/2024), lokasi yang bakal ditempati Sarno nantinya berada di samping rumahnya berjarak satu rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah model kampung Jawa yang akan direnovasi Pangdam tersebut berukuran kira-kira 12x6 meter beralas tanah. Temboknya berupa kayu daun pintu. Atapnya genting tanpa asbes di langit-langitnya.

Setidaknya ada tiga ruangan di rumah tersebut. Ruangan di belakang masih bertembok lembaran gedek.

ADVERTISEMENT

"Saya nanti akan bantu (merenovasi) paling tidak biar bisa layaklah," kata Mayjen Deddy Suryadi saat ditemui wartawan di rumah Sarno, siang ini.

Selama masa perbaikan itu, Suryadi mengatakan Sarno akan tinggal di rumah saat ini. Pihaknya akan segera merenovasi rumah tersebut.

"Mbah Sarno tetap tinggal di sini. (Proses renovasinya) Pokoknya lebih cepat lebih baiklah," ungkapnya.

Sementara itu, Dandim 0730 Gunungkidul, Letkol Infanteri Roni Hermawan menerangkan rumah yang akan direnovasi tersebut milik keluarganya Sarno. Pihaknya akan membersihkan rumah tersebut sebelum merenovasinya.

"Rumah ini statusnya milik kerabatnya Pak Sarno," katan Roni.

Adapun proses renovasi, Roni mengungkapkan pihaknya masih menunggu arahan dari Kodam IV Diponegoro. Dia mengatakan bakal dilakukan pengecekan dulu apa saja yang perlu direnovasi.

"Mengecek apa yang perlu diganti, apa yang perlu ditambah," ucapnya.

Nantinya, alas rumah tersebut dipastikan untuk dipasang keramik. Selain itu pihaknya akan menambahkan plafon.

"Rangka masih kokoh. Yang pasti tadi akan dikeramik. Kemudian akan ditambah plafon untuk menahan panas," jelasnya.

"Intinya dengan kondisi (rumah) saat ini yang tidak layak akan dibikin layak. (Bagian rumah) Yang sudah layak akan dibikin lebih layak lagi," imbuhnya.

Respons Sarno

Sarno mengatakan rumah yang akan direnovasi itu milik keponakannya. Saat proses pengerjaan rumah milik keponakannya mulai dilakukan, Sarno akan tinggal di rumah yang disinggahinya sekarang.

"Rencana renovasi punya ponakan. Sementara tinggal di sini," kata Sarno.

Selanjutnya, Sarno mengatakan, Pangdam menanyakan penugasan Sarno saat menjadi anggota Militer Sukarela. Selain itu, dia menuturkan, Pangdam menanyakan keluhan lain yang kemudian dijawabnya agar segera mendapatkan tunjangan jika nantinya menjadi veteran.

"Ditanya apa lagi yang menjadi keluhan. Saya minta segera tunjangan saya dikeluarkan supaya tidak merepotkan tetangga masalah kehidupan sehari-hari," ungkapnya.

Tanah dan Rumah Milik Keluarga Sarno

Seorang cucu Sarno, Dewi Yuliastuti (40) menerangkan rumah yang akan direnovasi merupakan milik ayahnya yang tidak lain adalah keponakan Mbah Sarno. Ayahnya pun mengizinkan rumah miliknya direnovasi untuk nantinya ditinggali Sarno.

"Kemarin Danramil kan datang ke rumah terus minta izin (untuk merenovasi rumah tersebut untuk ditinggali Sarno). Terus bapak 'monggo'," ungkap Dewi.

Rumah tersebut dulunya merupakan rumah utama keluarganya. Adapun rumah yang ditinggali Sarno saat ini, Dewi mengatakan merupakan milik keponakan Mbah Sarno yang lain.

Kisah Sarno Belum Sandang Status Veteran

Diberitakan sebelumnya, Sarno hidup sendiri selama kurang lebih 20 tahun di rumahnya yang merupakan bekas kandang ayam itu. Adapun lahan dan rumah yang ditinggali Sarno adalah milik keponakannya.

Sarno mengungkapkan dirinya pernah terlibat dalam operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) di Irian Jaya Barat hingga pemberantasan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

"Tugas (sebagai anggota Militer Sukarela) mulai dari tahun 1960. DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) di Jawa Barat. Kedua di Sumatera pemberantasan PRRI," ucap Sarno saat ditemui di rumahnya, Jumat (2/8).

"Ketiga kali di Sulawesi itu memberantas Kahar Muzakkar. Keempat kali itu ke Irian, merebut Irian Barat (Trikora)," lanjutnya.

Sarno pun mengajukan status veteran selama dua kali sejak 2014. Namun begitu hingga kini dirinya belum menyandang status tersebut.

"Saya menangis. Nelongso, hampir setiap hari. Saya daftar dua kali lewat veteran," ungkapnya.

"Saya mengurus tunjangan atau pensiun, saya tidak berhasil. Padahal saya mengingat perjuangan saya. Teman-teman saya banyak yang mati," imbuhnya.

Saat ini Sarno tidak bekerja sebab usianya yang sudah tua dan kondisi kesehatannya. "Saya sekarang menganggur. Sekarang saya sebatang kara," tuturnya.




(rih/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads