Mayjen Deddy Suryadi mengungkapkan dua hari yang lalu pihaknya telah mengirimkan staf dari Ajudan Jenderal Angkatan Darat (Ajendam) untuk mengecek status veteran Sarno di Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Dengan dikirimnya Ajendam itu, Suryadi berharap bisa membantu Sarno untuk mendapatkan hak pensiunan.
"Dua hari yang lalu kami sudah mengirimkan staf dari Ajendam. Kemarin sudah dilaporkan staf dan sedang diurus di Kementerian Pertahanan insyaallah mudah-mudahan bisa dilaksanakan (status veteran Sarno)," ungkap Suryadi saat ditemui wartawan di rumah Sarno, Ponjong, Gunungkidul, Jumat (9/8/2024).
Pemenuhan hak pensiun Sarno atau gelar veteran itu, Suryadi mengatakan agar Sarno bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dari kabar yang didapatnya, Suryadi mengungkapkan Sarno bisa menyandang gelar veteran.
"Sekarang sedang kita urus. Kemarin dari staf saya katanya bisa (menyandang gelar veteran)," jelasnya.
Lebih lanjut, Suryadi mengatakan pejuang seperti Sarno ternyata sudah ada yang menyandang gelar veteran. Jika suatu saat ada persyaratan lain yang dibutuhkan, pihaknya siap untuk membantu.
"Model-model seperti Pak Sarno ternyata sudah ada yang bisa (menyandang gelar veteran)," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sarno hidup sendiri selama kurang lebih 20 tahun di rumahnya yang merupakan bekas kandang ayam. Adapun lahan dan rumah yang ditinggali Sarno adalah milik keponakannya.
Sarno mengungkapkan dirinya pernah terlibat dalam operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) di Irian Jaya Barat hingga pemberantasan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
"Tugas (sebagai anggota Militer Sukarela) mulai dari tahun 1960. DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) di Jawa Barat. Kedua di Sumatera pemberantasan PRRI," ucap Sarno saat ditemui di rumahnya, Jumat (2/8).
"Ketiga kali di Sulawesi itu memberantas Kahar Muzakkar. Keempat kali itu ke Irian, merebut Irian Barat (Trikora)," lanjutnya.
Sarno pun mengajukan status veteran selama dua kali sejak 2014. Namun begitu hingga kini dirinya belum menyandang status tersebut.
"Saya menangis. Nelongso, hampir setiap hari. Saya daftar dua kali lewat veteran," ungkapnya.
"Saya mengurus tunjangan atau pensiun, saya tidak berhasil. Padahal saya mengingat perjuangan saya. Teman-teman saya banyak yang mati," imbuhnya.
Saat ini Sarno tidak bekerja sebab usianya yang sudah tua dan kondisi kesehatannya. "Saya sekarang menganggur. Sekarang saya sebatang kara," tuturnya.
(rih/ams)
Komentar Terbanyak
Amerika Minta Indonesia Tak Balas Tarif Trump, Ini Ancamannya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya