Bagi umat Katolik, renungan harian Katolik hari ini adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, 15 Oktober 2025 merupakan hari Peringatan Wajib St. Teresia dr Yesus. Dengan orang kudus Santa Teresia dari Avilla, Perawan. Kemudian, warna liturgi hari ini adalah putih.
Mengangkat tema tentang menghakimi, mari simak renungan Katolik hari Rabu, 15 Oktober 2025 yang dihimpun detikJogja dari buku "Inspirasi Pagi" oleh Harry Setianto SJ. Renungan harian Katolik berikut juga dilengkapi dengan bacaan Injil dan doa Katolik hari ini sebagai penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Katolik Hari Ini Rabu, 15 Oktober 2025
Bacaan Liturgi 15 Oktober 2025
Bacaan I Rm 2:1-11;
- Rm 2:1 Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.
- Rm 2:2 Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian.
- Rm 2:3 Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah?
- Rm 2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
- Rm 2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
- Rm 2:6 Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya,
- Rm 2:7 yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan,
- Rm 2:8 tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.
- Rm 2:9 Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani,
- Rm 2:10 tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani.
- Rm 2:11 Sebab Allah tidak memandang bulu.
Mazmur Mzm 62:2-3.6-7.9;
- Mzm 62:2 (62-3) Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
- Mzm 62:3 (62-4) Berapa lamakah kamu hendak menyerbu seseorang, hendak meremukkan dia, hai kamu sekalian, seperti terhadap dinding yang miring, terhadap tembok yang hendak roboh?
- Mzm 62:6 (62-7) Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
- Mzm 62:7 (62-8) Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.
- Mzm 62:9 (62-10) Hanya angin saja orang-orang yang hina, suatu dusta saja orang-orang yang mulia. Pada neraca mereka naik ke atas, mereka sekalian lebih ringan dari pada angin.
Bacaan Injil Luk 11:42-46
- Luk 11:42 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
- Luk 11:43 Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar.
- Luk 11:44 Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya."
- Luk 11:45 Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga."
- Luk 11:46 Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.
BcO Yer. 3:1-5.19-4:4
- Yer 3:1 Firman-Nya: "Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau kembali kepada-Ku? demikianlah firman Tuhan.
- Yer 3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.
- Yer 3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.
- Yer 3:4 Bukankah baru saja engkau memanggil Aku: Bapaku! Engkaulah kawanku sejak kecil!
- Yer 3:5 Untuk selama-lamanyakah Ia akan murka atau menaruh dendam untuk seterusnya? Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya melakukan kejahatan."
- Yer 3:19 Tadinya pikir-Ku: "Sungguh Aku mau menempatkan engkau di tengah-tengah anak-anak-Ku dan memberikan kepadamu negeri yang indah, milik pusaka yang paling permai dari bangsa-bangsa. Pikir-Ku, engkau akan memanggil Aku: Bapaku, dan tidak akan berbalik dari mengikuti Aku.
- Yer 3:20 Tetapi sesungguhnya, seperti seorang isteri tidak setia terhadap temannya, demikianlah kamu tidak setia terhadap Aku, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan.
- Yer 3:21 Dengar! Di atas bukit-bukit gundul kedengaran tangis memohon-mohon dari anak-anak Israel, sebab mereka telah memilih jalan yang sesat, dan telah melupakan Tuhan, Allah mereka.
- Yer 3:22 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad! Aku akan menyembuhkan engkau dari murtadmu." "Inilah kami, kami datang kepada-Mu, sebab Engkaulah Tuhan, Allah kami.
- Yer 3:23 Sesungguhnya, bukit-bukit pengorbanan adalah tipu daya, yakni keramaian di atas bukit-bukit itu! Sesungguhnya, hanya pada Tuhan, Allah kita, ada keselamatan Israel!
- Yer 3:24 Tetapi berhala yang memalukan itu menelan segala hasil jerih lelah nenek moyang kita dari masa muda kita; kambing domba mereka dan lembu-lembu mereka, anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka.
- Yer 3:25 Maka biarlah kita berbaring dengan perasaan malu, dan biarlah noda kita menyelimuti kita, sebab kita telah berdosa kepada Tuhan, Allah kita, yakni kita dan nenek moyang kita dari masa muda kita sampai hari ini; dan kita tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kita."
- Yer 4:1 "Jika engkau mau kembali, hai Israel, demikianlah firman Tuhan, kembalilah engkau kepada-Ku; dan jika engkau mau menjauhkan dewa-dewamu yang menjijikkan, tidak usahlah engkau melarikan diri dari hadapan-Ku!
- Yer 4:2 Dan jika engkau bersumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan dan dalam kebenaran: Demi Tuhan yang hidup!, maka bangsa-bangsa akan saling memberkati di dalam Dia dan akan bermegah di dalam Dia."
- Yer 4:3 Sebab beginilah firman Tuhan kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh.
- Yer 4:4 Sunatlah dirimu bagi Tuhan, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"
Renungan Harian Katolik Hari Ini
Yesus hari ini menegur kaum Farisi karena hanya memperhatikan kesucian lahiriah, tetapi membiarkan hati mereka dipenuhi kejahatan. Ini teguran bagi kita semua.
Kita sering kali cepat menghakimi, apalagi saat kita merasa disakiti, tersinggung, atau terancam. Kita gemar memberi label pada orang lain, misalnya "ini baik" dan "itu buruk", "ini layak" dan "itu tidak layak".
Namun, Yesus mengingatkan bahwa kita semua orang berdosa, kita semua memerlukan rahmat. Karena itu, siapa kita, sehingga kita berani menghakimi?
Paus Fransiskus mengajak kita, "Marilah kita mohon rahmat mengalahkan godaan untuk menghakimi dan mengategorikan." Kata-kata ini bukan sekadar nasihat rohani, melainkan undangan untuk mengubah sikap hidup.
Menghakimi itu mudah. Menerima dan memahami orang lain jauh lebih sulit. Menghakimi seperti membangun tembok yang akan mempersulit komunikasi.
Sebaliknya, menerima dan memahami orang lain itu seperti membangun jembatan yang menghubungkan diri kita dengan sesama, terutama mereka yang membutuhkan sapaan kita. Inilah jalan Yesus, yakni menerima dan memahami bahkan mereka yang membenci diri-Nya.
Saudara-saudari, mari kita membuat langkah konkret. Pertama, saat kita tergoda mengomentari keburukan orang lain, berhentilah sejenak dan berdoa, "Tuhan, ubah hatiku agar tidak menghakimi."
Kedua, bukalah percakapan dengan orang yang berbeda pandangan atau latar belakang dengan kita. Dengarkan tanpa prasangka. Ketiga, dalam keluarga, lingkungan kerja, atau paroki, hentikan kebiasaan memberi label yang memisahkan. Sebaliknya, gunakan kata-kata yang membangun dan menyatukan.
Yesus di salib telah memberikan segalanya bagi kita. Ia menghapus dosa bukan dengan penghakiman, melainkan dengan pengorbanan dan pengampunan.
Jika kita sungguh murid-murid-Nya, mari kita teladani sikap ini: Tidak menghakimi, tidak mengotak-ngotakkan, tetapi terus memberi dan membangun persekutuan.
Semoga Roh Kudus memampukan kita untuk melangkah mulai hari ini menjadi pembawa kasih dan pengampunan di tengah dunia. Amin.
Doa Penutup
Allah, yang bersemayam di istana mulia, atas dorongan Roh Kudus Santa Teresia dari Avila telah menunjukkan kepada umatMu jalan menuju kesempurnaan.
Semoga budi kami selalu dibimbing oleh ajarannya yang luhur, dan hati kami dikobarkan oleh keinginan akan kesucian sejati.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik hari ini Rabu, 15 Oktober 2025 dengan bacaan Injil dan doa penutup. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/aku)
Komentar Terbanyak
Tagar #PatrickOut Meledak, Media Belanda Pertanyakan Nasib Kluivert di Timnas
Mahar Cek Rp 3 M Belum Bisa Cair, Mbah Tarman Ungkap Alasannya
Berhenti di Lampu Merah, Mobil Sultan HB X Disalip Rombongan Pakai Patwal