Seorang jemaah haji asal Kabupaten Gunungkidul masih dirawat di Dr Erfan and Bagedo General Hospital Arab Saudi. Adapun enam jemaah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal selama pelaksanaan ibadah haji, tiga dari Sleman, dua dari Kota Jogja, dan satu dari Kulon Progo.
Kepala Kanwil Kemenag DIY Ahmad Bahiej menjelaskan keenam jamaah haji yang meninggal dunia telah dimakamkan di Arab Saudi. Empat dimakamkan di Mekkah dan dua dimakamkan di Mina.
"Total jamaah haji DIY tahun 1445 Hijriah sebanyak 3.452 jamaah. Dari total tersebut terdapat 6 jamaah yang meninggal dan 1 orang jamaah yang saat ini masih dirawat di Dr Erfan and Bagedo General Hospital," jelasnya saat prosesi kedatangan jamaah haji DIY di Bangsal Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Senin (5/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad memaparkan, 3.452 jamaah ini terdiri dari 3.384 jamaah, 18 Petugas Haji Daerah (PHD), dan 50 orang sebagai petugas kloter. Seluruhnya tergabung dalam kloter 46 sampai kloter 54 kloter dan 2 kloter gabungan dengan Jawa Tengah.
"Para jemaah haji ini dapat dipulangkan dalam keadaan selamat sampai di rumah masing-masing kecuali yang meninggal dunia di tanah suci dan yang sakit," katanya.
Kabid Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DIY Aidi Johansyah menuturkan, enam jamaah haji yang meninggal dunia yaitu Sumartilah Purwopardjono (75) asal Panjangrejo, Bantul, yang meninggal dunia 14 Juni 2024 dan dimakamkan di Mekkah. Ngatijo Wongso Sentono (87) asal Tirtoharjo Bantul, meninggal dunia 16 Juni dan dimakamkan di Mekkah.
![]() |
Adapun Raso Kromo Karijo (85) asal Pleret Kulon Progo, meninggal dunia 17 Juni dan dimakamkan di Mina. Trigunarsih (63) asal Prenggan Kota Jogja, meninggal dunia 18 Juni dan dimakamkan di Mekkah.
Basuki DM Darmowiyarjo (75) asal Sorosutan, Kota Jogja, meninggal dunia 17 Juni dan dimakamkan di Mina. Terakhir adalah Radijem Wongso Semita (94) asal Banguntapan, Bantul, meninggal dunia 26 Juni dan dimakamkan di Mekkah.
"Rata-rata yang meninggal dunia ini usia lanjut semua. Paling muda usia sekitar 63 tahun. Dimakamkan di Mekkah dan Mina," ujarnya.
Adapun satu jamaah haji yang masih dirawat bernama Samidi Jowiryo Kromo Jiwo, tercatat sebagai jamaah haji Kloter 52 SOC asal Gunungkidul. Saat ini masih dirawat di Dr Erfan and Bagedo General Hospital Arab Saudi.
Aidi memastikan Samidi mendapatkan perawatan medis selama di Arab Saudi. Selain itu juga dipantau oleh perwakilan Urusan Haji di Kedubes Indonesia di Arab Saudi. Berdasarkan laporan terakhir, sosok Samidi masih mendapatkan tindakan medis dari pihak rumah sakit.
"Kondisinya beliau dirawat di sana rumah sakit Arab Saudi. Pas kita pulang semua, beliau masih dalam kondisi sakit. Pada intinya menunggu, mudah-mudahan bisa sembuh dan pulang ke Tanah Air," katanya.
Ditanya tentang penyebab sakit, Aidi tidak bisa menjelaskan secara detail. Namun berdasarkan laporan awal terdapat komplikasi. Disebabkan oleh faktor kelelahan dan adanya penyakit bawaan.
Terkait tanggal kepastian pulang ke tanah air, pihaknya juga belum bisa menjawab secara pasti. Fokus utama saat ini adalah memastikan kesembuhan Samidi. Sehingga kondisi fisik dan kesehatannya membaik.
"Bisa faktor kecapekan atau bawaan. Saat ini kloter sudah selesai, nanti tanggung jawab ada perwakilan urusan haji di sana. Belum tahu dipulangkan kapan, ya fokus sampai sembuh dulu," ujarnya.
(apu/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Sekjen PDIP Hasto Divonis 3,5 Tahun Bui