Lagi, Demo Tolak Izin Tambang Goyang Rapat Konsolidasi Muhammadiyah di Jogja

Lagi, Demo Tolak Izin Tambang Goyang Rapat Konsolidasi Muhammadiyah di Jogja

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Sabtu, 27 Jul 2024 15:22 WIB
Aliansi Muda Peduli Muhammadiyah menggelar aksi di kompleks Unisa Yogyakarta yang menjadi lokasi Konsolidasi Nasional Muhammadiyah, Sabtu (27/7/2024).
Aliansi Muda Peduli Muhammadiyah menggelar aksi di kompleks Unisa Yogyakarta yang menjadi lokasi Konsolidasi Nasional Muhammadiyah, Sabtu (27/7/2024). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Gelombang aksi agar Muhammadiyah menolak tambang untuk ormas terus berlanjut. Kini giliran massa mahasiswa Muhammadiyah yang tergabung dalam Aliansi Muda Peduli Muhammadiyah menggelar aksi.

Mereka menggelar aksi di depan Masjid Walidah Dahlan kompleks Unisa Yogyakarta yang menjadi lokasi Konsolidasi Nasional Muhammadiyah. Mereka membawa sejumlah poster seperti 'Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan hidup dari tambang!'. Selain itu, mereka juga menyanyikan yel-yel dan berorasi.

Aliansi Muda Peduli Muhammadiyah menggelar aksi di kompleks Unisa Yogyakarta yang menjadi lokasi Konsolidasi Nasional Muhammadiyah, Sabtu (27/7/2024).Aliansi Muda Peduli Muhammadiyah menggelar aksi di kompleks Unisa Yogyakarta yang menjadi lokasi Konsolidasi Nasional Muhammadiyah, Sabtu (27/7/2024). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Salah satu perwakilan aksi, Siti Mauliani mengatakan Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat tidak perlu ikut mengelola tambang. Meski bisa adil, namun dosa merusak ekologi yang kemudian menjadi masalah besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa? Karena kami menyepakati tidak perlu organisasi Kemasyarakatan atau ormas itu mengelola tambang. Yang pertama kita lihat, walau kita percaya Muhammadiyah mungkin adil dalam mengelola tambang, tapi dosa ekologi ini menyebabkan satu permasalahan besar," kata Siti kepada wartawan di lokasi, Sabtu (27/7/2024).

Menurutnya, dengan Muhammadiyah menerima konsesi tambang ini, menunjukkan bahwa organisasi itu telah tergiur dengan apa yang diberikan pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Tetapi hari ini merupakan salah satu manifestasi Muhammadiyah juga mulai tergiur sama apa yang diberikan oleh pemerintah," ujarnya.

Di sisi lain, dia khawatir jika ormas diberikan izin mengelola tambang merupakan salah satu upaya membungkam ormas. Agar tidak vokal dalam menyuarakan kritik kepada pemerintah.

"Itu salah satu kekhawatiran kami, mungkin saja ini bentuk bagaimana pemerintah mencoba membungkam organisasi kemasyarakatan dan saya sangat sepakat dan saya sangat prihatin apabila Muhammadiyah menerima tambang," pungkasnya.




(rih/ahr)

Hide Ads