Warga yang Viral Ditarik Rp 1,5 Juta di Bangunjiwo Minta Maaf Bikin Gaduh

Warga yang Viral Ditarik Rp 1,5 Juta di Bangunjiwo Minta Maaf Bikin Gaduh

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Selasa, 23 Jul 2024 19:13 WIB
Hand of young kid holding indonesian money. Rupiah/IDR money.
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Sukarman karman)
Bantul -

Pemilik akun Instagram @mittaayo yang mengaku ditarik iuran pendatang baru di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, kini meminta maaf. Warga bernama Mita itu mengaku ada miskomunikasi dengan Ketua RT dan meminta maaf karena unggahannya di media sosial memicu kegaduhan.

"Permohonan maaf saya (Mita) sebesar-besarnya atas kegaduhan yang sedang viral di medsos kepada Gubernur DIY, Bupati Bantul, Panewu kasihan Lurah Bangunjiwo, Bapak Dukuh, Bapak RT setempat dan seluruh warga masyarakat wilayah Bangunjiwo," katanya melalui pesan pribadi kepada wartawan, Selasa (23/7/2024).

Mita juga mengaku telah terjadi miskomunikasi antara dirinya dan Ketua RT. Hal tersebut menyebabkan munculnya postingan di medsos yang memicu kegaduhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait pernyataan yang saya up di media sosial pada tanggal 21 Juli 2024 terjadi karena miskomunikasi antara saya pribadi dan ketua RT," ujarnya.

Mita juga mengaku telah mendapatkan penjelasan dari Ketua RT jika iuran tersebut bukan bersifat wajib. Bahkan peruntukan iuran tersebut juga untuk kepentingan di wilayah tempat tinggalnya.

ADVERTISEMENT

"Setelah saya mendapat penjelasan bahwa iuran tersebut bukan biaya admin perpindahan penduduk dan tidak bersifat wajib," ujarnya.

"Anggaran 1,5 jt tersebut untuk inventaris di wilayah, pembangunan wilayah dan kegiatan sosial masyarakat. Demikian penjelasan yang sudah terkonfirmasi dari pihak terkait, dan sekali lagi itu tidak bersifat wajib," lanjut Mita.

Diberitakan sebelumnya, postingan berupa curhatan terkait penarikan biaya administrasi warga baru di Kalurahan Bangunjiwo, Kasihan, Bantul sejumlah Rp 1,5 juta ramai di media sosial (medsos). Sementara Lurah Bangunjiwo menyebut semua itu adalah kearifan lokal.

Berikut isi postingan tersebut seperti dilihat detikJogja:

"Min sedikit cerita keluh kesanku menjadi warga baru di b*ng*n j*w*. Aku asli wirobrajan yang 3bulan lalu pindah di daerah b*ng*nj*w* aku sudah lapor ke rt bahwa saya pendatang yang tinggal di b*ng*nj*w*. Berkas apapun belum aku urus karena aku masih sibuk dikerjaan dan pendidikan anak2ku.

Sore tadi aku di wa oleh RT sini memintai biaya adm menjadi warga sini dengan nominal 1,5jt sampai sini aku syok dan meminta kejelasan kepada yang bersangkutan jawaban yang bersangkutan itu untuk semua biaya. Jelas disini aku makin bingung lagi. Tidak banyak kejelasan aku menjawab bahwa aku belum mengurus pencabutan berkas dari dukcapil kota Jogja jadi statusku masih warga kota Jogja. Apakah hal ini wajar min? sempat aku tanya kepada kuli bangunan yang bekerja disamping rumah hal ini wajar untuk menjadi warga sini memang harus bayar dengan nominal tersebut. Apa aku harus membayar nominal 1,5jt itu min?" demikian keterangan pengunggah seperti dilihat detikJogja.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads