Penjelasan UIN Jogja soal 'Kampung Mati' di Bantul yang Bakal Dibangun Kampus

Penjelasan UIN Jogja soal 'Kampung Mati' di Bantul yang Bakal Dibangun Kampus

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Selasa, 23 Jul 2024 08:29 WIB
Suasana di kawasan rumah-rumah kosong di Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul yang viral, Senin (8/7/2024).
Suasana di kawasan rumah-rumah kosong di Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul yang viral, Senin (8/7/2024). Foto: dok. detikJogja
Sleman -

Video viral menunjukkan penampakan rumah-rumah kosong dengan narasi 'kampung mati' di Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul, bikin heboh media sosial beberapa waktu lalu. Belakangan diketahui di lokasi itu ternyata bakal dibangun kampus 2 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Terkait viralnya kampung itu, pihak UIN Jogja akhirnya buka suara. Kepala Bagian Umum Biro Administrasi Umum dan Keuangan UIN Sunan Kalijaga, Radiman, membenarkan bahwa rumah-rumah tersebut berada di lokasi pembangunan kampus 2 UIN Sunan Kalijaga.

"Kondisi viralnya 'kampung mati' di Pajangan memang ada di lokasi rencana kampus UIN Suka yang memang rencananya akan digunakan untuk pengembangan kampus 2," kata Radiman saat dihubungi detikJogja, Selasa (23/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Radiman kemudian menjelaskan bahwa di lokasi itu dulunya memang ada penghuni. Setelah proses pengadaan tanah sejak 2012 dan pembayaran tanah mulai 2015 sampai dengan 2021, baru para penghuni itu pindah.

"Ini yang harus diluruskan. Jadi bukan kampung mati, dulunya memang ada penghuni dan ada aktivitas setelah pelunasan seluruh penghuni dengan ikhlas mengosongkan rumah di situ," katanya.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, Radiman menyebut ada beberapa bangunan yang masih dipakai hingga saat ini.

"Ada beberapa yang dipakai sampai saat ini yaitu tim pengaman dan yang jaga, jadi bukan berarti kampung mati akan tetapi setelah proses pengadaan tanah selesai kita sedang berproses untuk pembangunan," ujarnya.

Suasana di kawasan rumah-rumah kosong di Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul yang viral, Senin (8/7/2024).Suasana di kawasan rumah-rumah kosong di Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul yang viral, Senin (8/7/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Selain masih ditinggali tim pengamanan, di lokasi seluas kurang lebih 71,49 hektare itu juga sering digunakan untuk kegiatan kampus. Termasuk juga untuk kegiatan komunitas di luar kampus.

"Selama ini beberapa kali kegiatan-kegiatan kampus, seperti kegiatan Dies, KKN, dan kegiatan anak-anak UKM, dan komunitas sepeda motor trail sering mengadakan di lokasi yang kondisi alamnya menantang," ujarnya.

Lebih lanjut, di lokasi itu rencananya akan menjadi kampus terpadu. Radiman menjelaskan selain 8 fakultas yang existing ada rencana pengembangan fakultas yang baru. Dia memerinci fakultas baru meliputi Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Komunikasi, Fakultas Kesehatan, Ilmu Sosial Politik, Fakultas Pertanian dan Kamaritiman, Fakultas Ilmu Alquran dan Hadist, dan Pendidikan Vokasi Produk Halal.

Meski proses pengadaan tanah untuk kampus baru ini telah selesai pada 2021, namun pihak UIN belum melakukan proses pembangunan.

"Rencana pembangunan masih nunggu ketersediaan anggaran. Saat ini sedang proses pembuatan masterplan kampus 2 dan dilanjut pengurusan proses amdal. Mohon doanya setelah selesai masterplan dan amdal semoga segera membangun," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, rumah-rumah kosong tak berpenghuni bernarasi 'kampung mati' di kawasan Bantul mencuri perhatian di media sosial. Rumah-rumah itu konon terakhir dihuni 2019 lalu.

Lokasi rumah-rumah tak berpenghuni itu ada di Guwosari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul. Pantauan detikJogja, suasana di sekitar lokasi terasa sepi. Terlebih, kompleks rumah-rumah itu berada di tengah hutan jati.

Sementara itu, di Padukuhan Watugedug, Guwosari, tampak lebih banyak rumah kosong dibandingkan Padukuhan Kembang Putihan. Hal ini terlihat dari angka yang ditulis menggunakan cat semprot di tiap dinding rumah.

Di tepi jalan terpasang spanduk bertulisan, 'Dilarang membuang sampah dalam tanah kampus 2 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta'. Selain itu terpasang papan dengan narasi 'Tanah negara, dilarang masuk/memanfaatkan/berburu/menebang/membakar. Kementerian Agama Republik Indonesia, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta'.




(rih/rih)

Hide Ads