Pelajar Kulon Progo yang PCX Ditukar Scoopy Lawas Sempat Dituduh Main Petasan

Pelajar Kulon Progo yang PCX Ditukar Scoopy Lawas Sempat Dituduh Main Petasan

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 19 Jul 2024 15:27 WIB
Kondisi motor Honda Scoopy yang ditinggalakan pelaku pencurian berkedok aparat di Pengasih, Kulon Progo, Rabu (17/7).
Kondisi motor Honda Scoopy yang ditinggalakan pelaku pencurian berkedok aparat di Pengasih, Kulon Progo, Rabu (17/7). Foto: Dok. Polres Kulon Progo
Jogja -

Seorang pelajar di Kulon Progo menjadi korban penipuan oleh pria misterius. Selain mengaku sebagai petugas, terduga pelaku juga sempat menuduh korban bermain petasan.

Korban berinisial M (15), warga Kapanewon Pengasih. Sementara lokasi kejadian di sekitar Jalan Taman Binangun, Dusun Pengasih, Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih Kulon Progo, pada Selasa (16/7).

Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti menjelaskan awalnya korban nongkrong bersama temannya di sekitar Taman Binangun pukul 14.30 WIB pada Selasa. Mereka berkendara memakai Honda PCX warga biru doff tahun 2022 milik M.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pria mengendarai Honda Scoopy berpelat E 3775 KSK kemudian mendatangi mereka. Ia mengaku sebagai petugas yang tengah menindaklanjuti laporan masyarakat terkait adanya pelajar yang bermain petasan.

"Sesuai keterangan korban saat diminta keterangan, (pelaku) bilangnya petugas. Tapi petugas apa nggak jelas," ucap Novi saat dimintai konfirmasi wartawan Rabu (17/7).

ADVERTISEMENT

"Pelaku ini mendatangi korban dan menanyakan sudah berapa lama di situ, karena katanya ada aduan dari warga yang bahwa di situ (Taman Binangun) ada pelajar yang sedang bermain petasan atau membunyikan petasan," imbuhnya.

Ditinggal di Sekitar Taman Budaya Kulon Progo

Terduga pelaku lantas mengajak M meninggalkan lokasi. Mereka berkeliling dengan korban diturunkan di sekitar Taman Budaya Kulon Progo.

"Pas di situ pelaku bilang ke korban, kamu di sini dulu, saya mau klarifikasi dulu dengan warga yang laporan," terang Novi.

Namun, pelaku ternyata menemui teman M di Taman Binangun. Dia meminta telepon genggam dan kunci motor Honda PCX milik korban.

"Oleh pelaku barang-barang itu ditukar kunci beserta sepeda motor Honda yang dibawa pelaku. Selanjutnya pelaku pergi meninggalkan lokasi dengan membawa motor PCX milik korban," ujar Novi.

"Selang beberapa saat korban (M) datang ke lokasi diantar seseorang, lalu menanyakan soal sepeda motor dan HP kepada temannya. Mereka akhirnya baru sadar sudah jadi korban penipuan melaporkan hal ini ke Polsek Pengasih," imbuhnya.

Pelat Scoopy Diduga Palsu

Novi melanjutkan setelah M melaporkan kasus tersebut ke Polsek Pengasih, pihaknya mencoba melacak pelaku lewat nomor kendaraan Scoopy yang ia bawa.

Adapun hasil pengecekan nopol Honda Scoopy itu menemui jalan buntu. Sampai saat ini, polisi belum berhasil memperoleh data mengenai nopol tersebut dan muncul dugaan bahwa nopol itu palsu.

"Sudah (melacak) nomor polisi Scoopy plat E itu, tapi tidak muncul di data atau tidak teridentifikasi. Sehingga ada dugaan itu merupakan nopol palsu," ujar Novi saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (18/7/2024).

Novi berujar karena kejadian tersebut korban menderita kerugian hingga Rp 35 juta.




(apu/cln)

Hide Ads