Sepeda motor Honda PCX milik pelajar di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ditukar oleh seorang pria misterius yang mengaku sebagai aparat. Polisi masih mendalami kasus ini lantaran pelat nomor polisi (nopol) kendaraan pelaku terindikasi palsu.
Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti mengatakan kepolisian sudah coba melacak pelaku lewat pelat nomor kendaraan dari sepeda motor Honda Scoopy warna merah bernomor polisi E 3775 KSK. Motor ini sebelumnya ditukarkan dengan Honda PCX milik korban, berinisial M (15).
Adapun hasil pengecekan nopol Honda Scoopy itu menemui jalan buntu. Sampai saat ini, polisi belum berhasil memperoleh data mengenai nopol tersebut dan muncul dugaan bahwa nopol itu palsu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah (melacak) nomor polisi Scoopy plat E itu, tapi tidak muncul di data atau tidak teridentifikasi. Sehingga ada dugaan itu merupakan nopol palsu," ujar Novi saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (18/7/2024).
Novi mengatakan kendala yang ditemui dalam upaya mengungkap kasus ini adalah terbatasnya informasi terkait ciri-ciri pelaku. Korban dan saksi saat dimintai keterangan kepada polisi mengaku tidak bisa mendeskripsikan secara detail fisik pelaku.
"Korban saat dimintai keterangan tidak bisa menggambarkan ciri fisik pelaku," ucapnya.
Kendati begitu, proses pengusutan masih terus berlanjut. Novi pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan orang yang baru dikenal, agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.
"Kepada masyarakat harus lebih waspada," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar di Kulon Progo jadi korban penipuan oleh pria misterius. Dalam aksinya pria itu ngaku sebagai aparat lalu menukar motor Honda PCX korban dengan motor Honda Scoopy lawas milik pelaku.
Peristiwa ini menimpa pelajar berinisial M (15) laki-laki asal Pengasih, Kulon Progo. Adapun lokasi kejadian di sekitar Jalan Taman Binangun, Pengasih, Kulon Progo, Selasa (16/7).
Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti menerangkan peristiwa bermula saat M bersama temannya sedang nongkrong di sekitar Taman Binangun pada Selasa sekitar pukul 14.30 WIB. Mereka ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor Honda PCX warna biru doff tahun 2022 milik M.
Tak lama, mereka didatangi seorang pria yang mengendarai motor Honda Scoopy warna merah bernomor polisi E 3775 KSK. Pria itu kemudian mengaku sebagai aparat yang sedang menindaklanjuti laporan masyarakat terkait aksi pelajar yang bermain petasan di sekitar lokasi tersebut.
"Sesuai keterangan korban saat diminta keterangan, (pelaku) bilangnya petugas. Tapi petugas apa ga jelas," ucap Novi saat dimintai konfirmasi wartawan Rabu (17/7).
"Pelaku ini mendatangi korban dan menanyakan sudah berapa lama di situ, karena katanya ada aduan dari warga yang bahwa di situ (Taman Binangun) ada pelajar yang sedang bermain petasan atau membunyikan petasan," imbuhnya.
Dengan dalih tersebut, pelaku lantas mengajak M pergi meninggalkan lokasi. Rupanya M diajak berkeliling dan diturunkan di sekitar Taman Budaya Kulon Progo.
"Pas di situ pelaku bilang ke korban, kamu di sini dulu, saya mau klarifikasi dulu dengan warga yang laporan," terang Novi.
Pelaku kemudian kembali ke Taman Binangun untuk menemui teman M. Sampai di situ, pelaku meminta telepon genggam dan kunci motor Honda PCX yang dibawa teman M.
"Oleh pelaku barang-barang itu ditukar kunci beserta sepeda motor Honda yang dibawa pelaku. Selanjutnya pelaku pergi meninggalkan lokasi dengan membawa motor PCX milik korban," ujar Novi.
"Selang beberapa saat korban (M) datang ke lokasi diantar seseorang, lalu menanyakan soal sepeda motor dan HP kepada temannya. Mereka akhirnya baru sadar sudah jadi korban penipuan melaporkan hal ini ke Polsek Pengasih," imbuhnya.
(rih/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas