Respons Sultan HB X soal Polemik Pedagang Teras Malioboro 2

Respons Sultan HB X soal Polemik Pedagang Teras Malioboro 2

Adji G Rinepta - detikJogja
Senin, 15 Jul 2024 23:57 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di kantornya, Kamis (2/5/2024).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di kantornya, Kamis (2/5/2024). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Pedagang Teras Malioboro 2 (TM2) menuntut dilibatkan dalam proses relokasi jilid 2. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara.

Seperti diketahui, para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Tri Dharma menggelar aksi selama tiga hari mulai Jumat (12/7) hingga Minggu (14/7) untuk menyuarakan tuntutan mereka.

Sultan mengatakan komunikasi atau rembukan sudah clear per individu, bukan paguyuban pedagang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah bicara bahwa di situ (TM 2) hanya dua tahun. Sudah tahu lah," kata Sultan saat ditemui wartawan di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Senin (15/7/2024).

ADVERTISEMENT

"Tapi saya tidak mengenal koperasi Tri Dharma. Kontraknya sama Pemda kan individual, kita rembukannya juga sama individual, bukan pada koperasi," lanjutnya.

Sultan menyadari memang ada paguyuban pedagang yang ada saat masih berdagang di selasar Malioboro. Namun saat relokasi, bahkan sejak relokasi jilid 1, komunikasi atau kontrak dilakukan per individu pedagang bukan atas nama kelompok.

"Koperasi itu kan PKL yang ada di sana (selasar) begitu masuk situ (TM2) kan individual. Nggak ada organisasi. Jadi yang ngontrak individual, biar pun mungkin anggota Tri Dharma," ujar Sultan.

Sultan menyebut komunikasi secara individu ini dilakukan karena pedagang yang menghuni Teras Malioboro 2 ini tidak seluruhnya anggota Tri Dharma. Hal yang sama juga dilakukan pada Teras Malioboro 1.

"Kalau individualnya sudah berproses, sudah rembukan. Dari rencana pindah ke belakang Ramayana sudah bicara. Wong sudah mau dikerjakan, naik tahun 2025," terang Sultan.

Sementara itu, Plh Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Wisnu Hermawan menjelaskan kontrak dilakukan secara individu per pedagang. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pendataan.

"Kalau untuk kontrak ke depannya itu by person, by pedagang biar kita bisa tahu penguncinya itu NIK yang bersangkutan. Nanti ketahui siapa saja," jelas Wisnu saat ditemui wartawan di kantornya, hari ini.

Relokasi jilid 2 Teras Malioboro 2 bakal berada di dua lokasi, yakni di Ketandan atau belakang Ramayana, serta Beskalan atau di utara Teras Malioboro 1. Wisnu mengungkapkan pembangunan fisik dua lokasi tersebut direncanakan selesai akhir tahun ini.

"Eksekusi pemindahan rencananya 2025. Nanti kita akan berdiskusi kembali dengan pemerintah kota untuk hal itu. Anggaran fisik Rp 43 plus 26 (miliar), total Rp 69 Miliar. Rp 43 miliar yang Ketandan, Ketandan lebih besar," jelasnya.

"Harus diakui untuk mencari lahan yang agak besar di kawasan Malioboro bukan pekerjaan mudah," pungkasnya.




(rih/rih)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads