SMAN 1 Rongkop kekurangan siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran (TA) 2024/2025. Pihak sekolah mengungkapkan kendalanya dalam menjaring siswa baru.
Kuota SMAN 1 Rongkop Gunungkidul sebanyak 144 siswa yang nantinya bakal dibagi empat kelas. Namun, dari jumlah kuota tersebut baru 121 calon siswa yang mendaftar.
"Sejauh ini ada delapan orang yang belum mendaftar ulang," kata Operator PPDB SMAN 1 Rongkop, Aprianto Dwi Atmaji, kepada detikJogja saat ditemui di SMAN 1 Rongkop di Kalurahan Semugih, Rongkop, Selasa (2/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aji menjelaskan jika kedelapan calon siswa itu tidak mendaftar ulang, maka otomatis para calon siswa itu tereliminasi. Namun, bagi para calon siswa yang langsung melakukan daftar ulang maka otomatis diterima.
"Setelah daftar ulang langsung diterima," jelas dia.
Dia menjelaskan ada calon siswanya yang berasal dari Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Namun, akibat terlambatnya pengumuman aturan pendaftaran siswa dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berdampak kepada keterpenuhan kuota.
"Kemarin kan aturannya (pendaftaran siswa dari luar DIY) belum keluar. Kita mau sosialisasi bahannya belum ada," jelas Aji.
"Kalau mau ke DIY kan ada (ujian) ASPD (Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah) mungkin mereka (siswa dari luar DIY) nggak tahu. Jadi kalau misal mendaftar online di sini kan terlambat untuk input data," lanjutnya.
Aji mengatakan karena kuota calon siswa baru tidak terpenuhi, maka pihaknya kembali membuka pendaftaran secara online pada 3-4 Juli 2024. Adapun jumlah kuota untuk bangku kosong itu sebanyak 23.
"Kita ada 23 kuota ketika besok ada pemenuhan daya tampung (bangku kosong)," jelas Aji.
Dia menerangkan calon siswa yang bisa mendaftar lewat kuota bangku kosong itu hanya yang bisa memiliki akun PPDB dan tidak lolos di sekolah negeri lainnya.
"Siswa tidak mendapatkan sekolah tapi tidak mengajukan akun, ya, tidak bisa ikut," paparnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bagian Kesiswaan SMAN 1 Rongkop, Andriyani Yuli, mengungkap faktor lain yang menjadi penyebab tidak terpenuhinya kuota siswa baru itu. Menurutnya, sekolahnya berada di antara enam sekolah sederajat. Di sisi lain, lokasi sekolahnya juga terletak di pinggiran.
"Ada enam sekolah lain yang masih berdekatan," ujar Yuli di lokasi yang sama.
Yuli menyebut kuota 144 siswa baru itu sulit dipenuhi. Sebab, pada PPDB 2023 lalu, pihaknya hanya mencatat pendaftaran 141 siswa.
"Ya pasnya empat kelas itu memang. Iya (dengan kuota 144 siswa baru)," sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya menyebutkan ada tiga SMAN yang kekurangan siswa baru. Ketiga SMAN itu yakni SMAN 1 Kokap di Kulon Progo, SMAN 1 Samigaluh di Kulon Progo dan SMAN 1 Rongkop di Gunungkidul.
Didik mengatakan pihaknya bakal menerapkan pemenuhan kuota kursi yang kosong di tiga sekolah tersebut.
"Mekanisme sama dengan online dan khusus diberikan bagi siswa yang pernah mendaftar PPDB tersebut dan belum mendapatkan sekolah," kata Didik menjelaskan soal pemenuhan bangku kosong di tiga SMAN tersebut, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (30/6).
(ams/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi