Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Didik Wardaya menyebut ada tiga SMA Negeri berstatus kekurangan siswa. Ketiganya adalah SMAN 1 Rongkop Gunungkidul, SMAN 1 Kokap Kulon Progo dan SMAN 1 Samigaluh Kulon Progo.
Didik menuturkan kuota siswa ketiga sekolah ini tak terpenuhi usai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2024/2025. Kondisi ini kembali terulang setelah tahun sebelumnya juga mengalami kejadian yang sama.
"Masih ada tiga sekolah yang saya pantau sama sekolah yang yang tahun kemarin juga sudah mengalami kekurangan. Satu di Gunungkidul itu di SMAN 1 Rongkop terus di Kulon Progo itu SMAN 1 Kokap dan SMAN 1 Samigaluh," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (30/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuota siswa di ketiga sekolah itu, lanjutnya, tidak terpenuhi meski telah melalui berbagai jalur PPDB. Kondisi ini kembali terulang karena adanya selisih kuota dan jumlah penduduk khususnya usia calon siswa.
Didik menuturkan jumlah bangku di ketiga SMA Negeri ini berlebih. Sedangkan jumlah calon siswa atau pendaftar PPDB berbanding terbalik. Alhasil kuota siswa yang telah disediakan tidak terpenuhi.
"Jumlah bangku dengan jumlah calon siswanya lebih banyak bangkunya. Bisa dibilang populasinya tidak sebanding dengan kuota yang disediakan," katanya.
Temuan ini tentu akan menjadi evaluasi PPDB kedepannya. Berupa penyesuaian kuota siswa dengan jumlah populasi wilayah di sekitar ketiga SMA Negeri tersebut. Sehingga jumlah siswa yang diterima ideal berdasarkan jumlah pendaftar atau calon siswa.
"Mungkin evaluasinya bisa jadi untuk yang yang kurang, yang mungkin cukup banyak populasinya itu mungkin bisa mengurangi rombel. Itu juga bisa," ujarnya.
Walau begitu Didik berharap kuota di ketiga SMA Negeri ini bisa terpenuhi seusai 5 Juli 2024. Ini karena tanggal tersebut adalah momentum pemenuhan bangku kosong. Sehingga dapat mengisi bangku kosong di ketiga sekolah.
Pemenuhan bangku kosong diperuntukkan bagi siswa yang pernah mendaftar di ketiga SMA Negeri tersebut. Artinya, terlempar karena tidak memenuhi kualifikasi beberapa jalur sebelumnya.
Didik menuturkan besok Senin (1/7) hingga Rabu (3/7) adalah sesi daftar ulang. Selanjutnya tanggal 4 Juli 2024 adalah pengumuman sekolah yang masih kosong. Selang sehari, 5 Juli 2024, adalah sesi pemenuhan bangku kosong.
"Mekanisme sama dengan online dan khusus diberikan bagi siswa yang pernah mendaftar PPDB tersebut dan belum mendapatkan sekolah," katanya.
Sementara untuk PPDB secara keseluruhan, Didik memastikan lancar. Adapun kendala jaringan muncul sebelum PPDB dimulai. Seluruh server sekolah lancar saat penyelenggaraan dimulai.
"PPDB secara umum lancar tidak ada kendala jaringan, tidak ada. Memang ada kendala jaringan, tapi itu satu jam diawal dan bukan pas PPDB-nya," ujarnya.
(aku/aku)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan