3 Fakta di Balik Remaja Bantul Laporan Dikeroyok karena Dikira Klitih

Round-Up

3 Fakta di Balik Remaja Bantul Laporan Dikeroyok karena Dikira Klitih

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 25 Jun 2024 07:01 WIB
Ilustrasi pengeroyokan sejoli usai nobar
Ilustrasi remaja di Bantul ngaku dikeroyok karena dikira klitih. Foto: Dok.Detikcom
Jogja -

A, seorang remaja berusia 17 tahun mengaku menjadi korban pengeroyokan saat terjadi kecelakaan lalu lintas karena dikira klitih di Jalan Samas, Dengokan, Srigading, Sanden, Bantul. Adapun teman yang diboncengnya, Z (16) tewas.

Dalam insiden yang terjadi pada Kamis (20/6) dini hari itu. A tidak hanya menderita luka lecet dan gigi tanggal karena kecelakaan. Ia juga terkena pukulan.

Polisi kini melakukan pengusutan. Selain itu, mereka juga mendalami pengakuan A.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut sejumlah fakta yang terkumpul seperti dirangkum detikJogja.

1. Terkena 4 Pukulan

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan A mengaku dirinya dihampiri warga usai mengalami kecelakaan.

ADVERTISEMENT

"Dari keterangan korban (A) saat terlibat laka dihampiri warga dan dituduh sebagai klitih," kata Jeffry kepada wartawan, Minggu (23/6).

AKP Jeffry menerangkan, A langsung membuat laporan ke Polsek Sanden pada Jumat (21/6). "Korban dipukul sebanyak empat kali di wajah yang mengakibatkan luka memar di wajah dan kepala," ujarnya.

2. Polisi Dalami Pengakuan Korban

Jeffry melanjutkan, mereka masih mengusut kecelakaan yang menewaskan Z. "Karena awalnya kejadian laka, dan ada bekas pengereman di aspal serta ada pohon yang rusak akibat tertabrak motor," ucapnya.

"Tapi berdasarkan keterangan saksi (A), kejadian berawal saat korban dan saksi kecelakaan. Nah, saat warga datang hendak menolong curiga kalau korban dan saksi adalah kelompok klitih yang terjadilah pengeroyokan," lanjut Jeffry.

Dia memaparkan, pengakuan tersebut tidak serta polisi yakin. Jeffry menuturkan kepolisian masih memeriksa kebenaran pernyataan A.

Pasalnya, ada sejumlah kejanggalan pengakuan soal insiden tabrakan tersebut.

"Dari keterangan korban ternyata yang ditabrak satu rombongan tapi malah tidak tahu namanya, dan kalau temannya kan berhenti, tidak malah melaju terus. Karena itu saat ini kami masih mendalami keterangan korban," ucapnya.

3. Pelaku Pengeroyokan Jadi Buruan Polisi

Jeffry berkata, saat ini keterangan soal adanya pengeroyokan masih polisi dapatkan dari pihak A sebagai pembonceng. Karena itu, mereka menggelar penyelidikan.

"Penyidik dari unit laka Polres Bantul dan Reskrim Polsek Sanden juga kolaborasi dalam penanganan kejadian ini. Hari ini juga akan dilakukan lagi pemeriksaan bersama korban," ujarnya, Senin (24/6/2024).

Selain itu, polisi juga sedang melakukan identifikasi terkait identitas pelaku pengeroyokan. Oleh karenanya, polisi masih mencari bukti-bukti yang kuat.

"Untuk para pelaku sementara masih kita identifikasi lidik," ucapnya.




(apu/ahr)

Hide Ads