Apa Perbedaan Sholat Idul Adha dengan Idul Fitri? Ini Penjelasan Lengkapnya

Apa Perbedaan Sholat Idul Adha dengan Idul Fitri? Ini Penjelasan Lengkapnya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 14 Jun 2024 08:55 WIB
Suasana jelang pelaksanaan sholat Idul Adha di Masjid Al-Markaz
Ilustrasi sholat idul adha Foto: Suasana jelang pelaksanaan sholat Idul Adha di Masjid Al-Markaz (Afiandis/detikSulsel)
Jogja -

Setiap tahunnya, umat Islam mengerjakan dua sholat Ied, yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Tata cara pelaksanaan keduanya mirip meskipun terdapat perbedaan. Lantas, apa perbedaan sholat Idul Adha dengan Idul Fitri?

Sebelum menelaah perbedaan keduanya, tidak ada salahnya bagi detikers untuk memahami hukum kedua sholat ini dahulu. Dikutip dari buku Panduan Lengkap Shalat Hari Raya oleh Ustadz Dr Firanda Andirja, Lc MA, hukum sholat Idul Fitri dan Adha adalah sunnah muakkad.

Salah satu landasannya adalah hadits mengenai kisah pertanyaan seorang lelaki untuk Rasulullah SAW. Suatu ketika, seorang lelaki bertanya pada Rasulullah SAW tentang Islam. Nabi menjawab:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي اليَوْمِ وَاللَّيْلَةِ»، فَقَالَ : هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا؟ قَالَ: «لَا، إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ»

Artinya: "Sholat lima waktu di setiap sehari semalam, lalu lelaki itu bertanya kembali, 'Apakah ada selainnya yang diwajibkan untukku?' Beliau pun menjawab, 'Tidak, kecuali jika engkau melakukan yang sunnah.'" (HR Bukhari no 2678 dan Muslim no 11).

ADVERTISEMENT

Biar pun hukumnya sunnah muakkad, Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkannya sejak pertama kali disyariatkan sebagaimana informasi dari laman Muhammadiyah. Oleh karena itu, umat Islam sudah semestinya melakukan yang demikian juga.

Umat Islam sepatutnya mengetahui perbedaan antara kedua sholat Ied ini. Tujuannya adalah agar dapat mengerjakan masing-masingnya dengan maksimal. Berikut ini uraian lengkapnya yang telah detikJogja siapkan.

Perbedaan Sholat Idul Fitri dan Idul Adha

1. Tanggal Pelaksanaan Sholat Ied

Perbedaan pertama terletak dari tanggal pelaksanaannya. Sholat Idul Fitri dikerjakan pada 1 Syawal, sedangkan Idul Adha pada 10 Dzulhijjah. Tahun ini, sholat Idul Adha bertepatan dengan Senin, 17 Juni 2024 sebagaimana dikutip dari laman Kementerian Agama.

2. Takbir Sebelum Sholat Ied

Dirujuk dari buku Fikih Sholat Hari Raya oleh Sofyan Chalid bin Idham Ruray, sebelum sholat Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk melafadzkan takbir mutlak sejak terbenam matahari di akhir Ramadhan sampai sebelum sholat Ied.

Sementara itu, untuk Idul Adha, disunnahkan membaca takbir mutlak selama rentang 1-13 Dzulhijjah dan takbir muqayyad sejak ba'da subuh 9 Dzulhijjah hingga ba'da ashar 13 Dzulhijjah. Khusus jemaah haji, takbir muqayyad Idul Adha dikerjakan mulai sholat Dhuhur 10 Dzulhijjah sampai akhir hari Tasyrik.

Apa itu takbir mutlak dan muqayyad? Dirangkum dari buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik karya Muhammad Abduh Tuasikal, takbir mutlak adalah takbir yang tidak dikaitkan dengan tempat dan waktu tertentu.

Di lain pihak, takbir muqayyad memiliki kaitan dengan waktu tertentu, yakni setelah sholat wajib berjamaah. Adapun bacaan takbir untuk kedua hari raya Islam ini adalah:

"Allahu Akbar, Allahu Akbar, (Allahu Akbar), Laa ilaha illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd."

3. Waktu Pelaksanaan Sholat Ied

Berdasar penjelasan dalam buku Praktek Shalat 'Ied karangan Galih Maulana Lc, awal waktu dua sholat Ied adalah terbitnya matahari, sedangkan waktu akhirnya bertepatan dengan tergelincirnya matahari.

وَاتَّفَقَ الْأَصْحَابُ عَلَى أَنَّ آخِرَ وَقْتِ صَلَاةِ الْعِيدِ زَوَالُ الشَّمْسِ وَفِي أَوَّلِ وَقْتِهَا وَجْهَانِ (أَصَمُّهُمَا أَنَّهُ مِنْ أَوَّلِ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَالْأَفْضَلُ تَأْخِيرُهَا حَتَّى تَرْتَفِعَ الشَّمْسُ قَدْرَ رُمْحٍ

Artinya: "Para ulama Syafi'iyah sepakat bahwa akhir waktu sholat Ied adalah ketika tergelincirnya matahari, adapun untuk awalnya, ada dua pendapat, yang paling shahih di antara keduanya adalah ketika terbitnya matahari, adapun waktu afdhalnya adalah ketika matahari sudah naik/tinggi sekira setombak."

Syaikh Ibnu 'Utsaimin berkata,

وقت صلاة العيد من ارتفاع الشمس قيد رمح إلى الزوال، إلا أنه يسن تقديم صلاة الأضحى وتأخير صلاة الفطر

Artinya: "Waktu sholat Ied dimulai dari naiknya matahari seukuran satu tombak sampai matahari tergelincir, hanya saja disunnahkan untuk menyegerakan sholat Idul Adha dan mengakhirkan sholat Idul Fitri." (Al-Fatawa, 16/229).

Dengan demikian, telah jelas bahwasanya sholat Idul Adha disegerakan untuk dikerjakan, sedangkan sholat Idul Fitri diakhirkan.

4. Anjuran Makan sebelum Sholat Ied

Diambil dari situs resmi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, sebelum sholat Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu. Hal ini tertera dalam hadits:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berangkat sholat Ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari sholat Ied baru beliau menyantap hasil kurbannya." (HR Ahmad no 352. Oleh Syaikh Syu'aib al-Arnauth, hadits ini dihukumi hasan)

Sebaliknya, sebelum sholat Idul Fitri, disunnahkan untuk makan terlebih dahulu. Dilihat dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Jakarta, ada sebuah hadits yang menerangkan urusan ini dengan jelas:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

Artinya: "Rasulullahﷺ biasa berangkat Salat Ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari Salat Ied baru beliau menyantap hasil qurbannya."

5. Isi Khutbah Sholat Ied

Orang yang bertugas membawakan khutbah saat sholat Ied sebaiknya membahas akan hukum masing-masing hari raya. Syaikh Ibnu Baz pernah berkata,

على أنواع الذكر والخير والعبادة الطاعة، وأنواع العبادات والصدقات والمسارعة إلى الخيرات، والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر، يحثهم على كل خير في صلاة عيد الفطر، ويبين لهم حكم زكاة الفطر. أما في صلاة عيد النحر، فيحثهم على ما شرع الله من الضحايا، والتكبير، والذكر أيام التشريق ويحذرهم من الصيام؛ لأنها أيام أكل وشرب ليست أيام صيام، إلا من لم يجد الهدي من الحجاج من المتمتعين فله أن يصومها بدلا من الهدي إذا عجز، أيام التشريق خاصة، ويبين لهم ما شرع الله من التكبير فيها والذكر ونحر الهدايا والضحايا، ويوصيهم بتقوى الله وطاعة الله والأعمال الصالحة، ويحذرهم من المعاصي مثل ما فعل في خطبة عيد الفطر

Artinya: "(Ketika Idul Fitri), khatib memotivasi mereka untuk melakukan berbagai dzikir, kebaikan, ibadah, ketaatan, berbagai ibadah dan sedekah, bersegera dalam kebaikan dan amar ma'ruf nahi munkar."

"Hendaklah khatib memotivasi mereka untuk melakukan segala kebaikan dalam sholat Idul Fitri dan menjelaskan kepada mereka hukum zakat Fitri. Adapun pada sholat Idul Adha, maka hendaklah khatib memotivasi mereka untuk mengamalkan syariat Allah seperti berkurban, bertakbir, dan berdzikir di hari-hari Tasyrik."

"Dan mengingatkan mereka agar tidak puasa di hari-hari tersebut, karena itu adalah hari-hari makan dan minum, bukan hari-hari puasa. Kecuali jamaah haji yang tidak mendapati hewan sembelihan untuk hadyu bagi yang melakukan haji tamattu', maka hendaklah ia berpuasa sebagai ganti hadyu, apabila memang tidak mampu, ini di hari-hari Tasyrik secara khusus."

"Dan hendaklah khatib mengingatkan syariat bertakbir, berdzikir, dan menyembelih hadyu dan kurban. Dan hendaklah khatib mewasiatkan kepada mereka agar bertakwa kepada Allah, taat kepada-Nya dan melakukan amal-amal shalih. Dan mengingatkan mereka agar menjauhi maksiat, seperti yang ia lakukan pada khutbah Idul Fitri."

Tata Cara Sholat Idul Adha

Dalam rangka mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Idul Adha, detikers wajib paham tata cara sholat Ied dengan baik dan benar. Kembali diringkas dari buku Fikih Sholat Hari Raya oleh Sofyan Chalid bin Idham Ruray, ini tata caranya:

  1. Berniat dalam hati.
  2. Takbiratul ihram seraya mengangkat tangan.
  3. Membaca doa iftitah.
  4. Bertakbir 7 kali (disebut takbir tambahan)
  5. Membaca Al-Fatihah dan surat lain. Adapun sunnahnya, pada rakaat pertama membaca Qaf dan rakaat kedua Al-Qamar. Atau, rakaat pertama membaca Al-A'la dan rakaat kedua Al-Ghaasyiah.
  6. Rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sama seperti sholat lainnya. Tahapan ini harus dikerjakan dengan tumakninah.
  7. Bangkit ke rakaat kedua seraya takbir perpindahan (intiqaal).
  8. Takbir sebanyak 5 kali, selain takbir intiqaal.
  9. Membaca Al-Fatihah dan surat lain.
  10. Rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud yang kedua, dan duduk tasyahud akhir sampai salam. Tumakninah harus dijaga sebagaimana rakaat pertama.

Demikian lima perbedaan sholat Idul Adha dengan Idul Fitri. Semoga menambah wawasan detikers, ya!




(par/apu)

Hide Ads