Polisi menyebut tersangka pembacokan terhadap seorang driver ojek online (ojol), inisial TS (17) di Bantul telah mempersiapkan celurit dari rumah. Dari keterangan tersangka kepada polisi, celurit tersebut untuk berjaga-jaga.
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Bayu Sila Pambudi mengatakan sebelum beraksi dua tersangka, inisial AY (17) dan GP (17) warga Pandak, Bantul, itu berkumpul di salah satu bengkel.
"Dari bengkel motor di Pandak itu ada tiga motor lalu janjian di Jetis dan memutar ke barat dan di Palbapang sempat terjadi keributan," kata Bayu kepada wartawan di Bantul, Kamis (13/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AY ternyata sudah membawa celurit saat berkumpul di bengkel tersebut. Celurit disembunyikan di dalam tas.
"Ternyata dari tersangka sudah mempersiapkan celurit dari rumah yang dibawa atau dimasukkan ke dalam tas punggung," ujarnya.
Terkait maksud AY membawa celurit dari rumah, kata Bayu, AY mengaku tidak berniat untuk mencelakai orang lain. Akan tetapi, kenyataannya rombongan AY sempat terlibat keributan di Palbapang, Bantul.
"Dari keterangan tersangka celurit itu untuk untuk jaga-jaga," ucapnya.
Lebih lanjut, Bayu mengatakan keduanya masih berada di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR). Meski tidak menjalani penahanan di Polres Bantul, kedua tetap menjalani proses hukum yang berlaku.
"Kedua tersangka disangkakan Pasal 80 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang tindak pidana kekerasan terhadap anak dan atau secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau anak dengan ancaman 5 tahun penjara," ujarnya.
Sebelumnya, polisi mengungkap motif pelaku membacok driver ojek online (ojol) di Bantul beberapa hari lalu. Ternyata, pelaku merasa korban meliriknya saat berpapasan dan tersinggung dengan hal tersebut.
"Keterangan dari pelaku merasa kalau korban itu melirik, saling tatap mata dan tersinggung lalu mengejar," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry kepada detikJogja, Sabtu (8/6).
Namun, polisi tidak percaya begitu saja dan berupaya mengonfirmasi dari korban pembacokan. Hasilnya, korban merasa tidak pernah melirik rombongan pelaku.
"Kalau keterangan dari korban tidak melirik karena niatnya mau mengantarkan orderan makanan. Jadi tidak ada motif lain, serta korban dan pelaku tidak saling kenal," ujarnya.
Jeffry juga mengungkapkan, sebelum pembacokan rombongan pelaku sempat membuat keributan di perempatan Palbapang, Kapanewon Bantul. Penyebab sendiri karena hal sepele.
"Sebelum kejadian sempat ada keributan di perempatan Palbapang yang dipicu rombongan pelaku itu. Semua itu karena ada motor tiba-tiba keluar dari gang dan rombongan itu terpancing emosinya," ucapnya.
(apl/rih)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa