Daftar 20 Geoheritage di Jogja, Terbentuk dari Terumbu Karang-Aktivitas Magma

Daftar 20 Geoheritage di Jogja, Terbentuk dari Terumbu Karang-Aktivitas Magma

Dwi Agus - detikJogja
Rabu, 12 Jun 2024 21:01 WIB
Suasana sekitar sisa Gunung Gamping yang terletak di Ambarketawang, Gamping, Sleman, Rabu (12/6/2024).
Suasana sekitar sisa Gunung Gamping yang terletak di Ambarketawang, Gamping, Sleman, Rabu (12/6/2024). Foto: Dwi Agus/detikJogja
Sleman -

Pakar Geologi Kuarter dari UPN Veteran Yogyakarta, Prof C Danisworo (76) menyebut wilayah Jogja memiliki 20 warisan geologi atau geoheritage. Tersebar di kawasan UNESCO Global Geopark Gunung Sewu dan Geopark Jogja.

"Geoheritage di DIY ada 20, tersebarnya di Gunungkidul ada 5, Bantul ada 3, Kulon Progo ada 5, dan terbanyak di Sleman ada 7. Kalau dikelompokkan, 5 masuk UNESCO Global Geopark Gunung Sewu dan 15 terletak di Geopark Jogja," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (12/5/2024).

Penetapan kekayaan geoheritage ini dikuatkan dalam Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 13.K/HK.01/MEM.G/2021 tentang Penetapan Warisan Geologi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait komposisi formasi batuan geoheritage di Jogja, Danisworo memaparkan setiap geoheritage ada perbedaan. Dia mencontohkan Lava Bantal di Berbah Sleman yang berasal dari material magma. Lalu kawasan perbukitan Godean yang merupakan intrusi.

"Contoh lain adalah Gunung Gamping dan Geoheritage Gunung Sewu yang merupakan terumbu karang," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lalu Gumuk Pasir Parangtritis dan Bukit Breksi yang merupakan residu aktivitas vulkanik di masing-masing wilayah.

"Lava Bantal itu magma yang naik sampai ke permukaan. Bahkan Lava Bantal Berbah ini dianggap dasar dari semua, Jogja basement-nya ya di situ. Lalu di timurnya ada Bukit Breksi, meski pakar geologi tidak setuju istilah Breksi karena penyebabnya kegiatan vulkanisme," katanya.

Guru Besar UPN Veteran Yogyakarta ini menyebut beberapa material terlihat sama. Namun dia memastikan belum tentu berasal dari sumber yang sama. Ini karena setiap wilayah memilik karakter vulkanik maupun tektonik yang berbeda.

Dia kembali mencontohkan sisa material di Lava Bantal dan kawasan Gumuk Pasir Pantai Parangkusumo. Kedua lokasi ini terdapat formasi batuan yang mirip. Wujudnya menyerupai bantal dan berasal dari lelehan magma.

"Sumbernya beda tapi materialnya sama, jadi harus lebih akurat. Sumbernya banyak, apalagi Pulau Jawa itu kan banyak sejarah letusan gunung berapi. Seperti di Parangkusumo itu ada pemandian air panas yang sumber panasnya dari perut bumi, ini bukti ada aktivitas," ujarnya.

Dengan adanya penetapan status geoheritage, disebutnya sangat membantu dalam pelestarian. Ini karena dikuatkan dalam sebuah regulasi baku sehingga diharapkan tidak ada aktivitas yang mengubah wujud geoheritage saat ini.

"Status geoheritage ini sangat melindungi. Ke depannya bisa dikelola dengan baik dan bijak. Bisa untuk wisata, edukasi maupun penelitian," katanya.

Berikut daftar geoheritage di DIY, dikutip dari situs Kementerian ESDM:

Geoheritage di UNESCO Global Geopark Gunung Sewu

  1. Gunung Ireng Pengkok, di Kalurahan/Desa Pengkok, Kapanewon/Kecamatan, Kabupaten Gunungkidul
  2. Gunungapi Purba Nglanggeran, di Kalurahan/Desa Nglanggeran, Kapanewon/Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul
  3. Gunung Genthong Gedangsari, di Kalurahan/Desa Ngalang Kapanewon/Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul
  4. Bioturbasi Kali Ngalang, di Kelurahan/Desa Ngalang, Kapanewon/Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul
  5. Gunungapi Purba Siung-Batur-Wediombo, di Kalurahan/Desa Balong, Kapanewon/Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul
  6. Puncak Tebing Kaldera Purba Kendil-Suroloyo, di Kalurahan/Desa Gerbosari, Kapanewon/Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo
  7. Perbukitan Asal Struktur Geologi Widosari, di Kalurahan/Desa Ngargosari, Kapanewon/Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo
  8. Formasi Nanggulan Eosen Kalibawang, di Kalurahan/Desa Banjararum, Kapanewon/Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo
  9. Goa Kiskendo, di Kelurahan/Desa Jatimulyo, Kapanewon/Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo
  10. Mangan Kliripan-Karangsari, di Kalurahan/Desa Hargorejo, Kapanewon/Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo
  11. Kompleks Perbukitan Intrusi Godeaa, di Kalurahan/Desa Sidorejo, Kapanewon/Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman
  12. Kompleks Batuan Merapi Tua Turgo-Plawangan Pakem, di Kalurahan/Desa Purwobinangun dan Hargobinangun, Kapanewon/Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman
  13. Aliran Piroklastik Bakalan, di Kalurahan/ Desa Argomulyo, Kapanewon/Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman
  14. Tebing Breksi Piroklastik Purba Sambirejo, di Kalurahan/Desa Sambirejo, KapanetuonfKecamatan Prambanan, KabuPaten Sleman
  15. Rayapan Tanah Ngelepen, di Kalurahan/Desa Sumberharjo, Kapanewon/Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman
  16. Lava Bantal Berbah, di Kalurahan/Desa Jogotirto dan Kalitirto, Kapanewon/Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman
  17. Batu Gamping Eosen, di Kalurahan/Desa Ambarketawang, Kapanetuonf Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman
  18. Sesar Opak Bukit Mengger, di Kalurahan/Desa Trimulyo, Kapanewon/Kecamatan Jetis dan Kalurahan/Desa Segoroyoso Kapanewon/Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul
  19. Lava Purba Mangunan, di Kalurahan/ Desa Mangunan, Kapanewon/Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul
  20. Gumuk Pasir Parangtritis, di Kalurahan/ Desa Parangtritis, Kapanewon/Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul.



(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads