Pedagang Sambat Bau Tumpukan Sampah di Gejayan Bikin Muntah

Pedagang Sambat Bau Tumpukan Sampah di Gejayan Bikin Muntah

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 05 Jun 2024 17:23 WIB
Penampakan sampah di taman Jalan Gejayan Jogja, Rabu (5/6/2024)
Penampakan sampah di taman Jalan Gejayan Jogja, Rabu (5/6/2024). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Tumpukan sampah di taman pembatas Jalan Affandi (Gejayan), Demangan, Kemantren Gondokusuman, Kota Jogja, turut berdampak pada pedagang sekitar. Mereka mengeluhkan bau sampah, lalat, hingga turunnya omzet.

Pantauan detikJogja di lokasi, sekitar pukul 13.00 WIB, tumpukan sampah itu membentang sepanjang sekitar 12-15 meter. Adapun di kawasan tersebut, diapit pertokoan elektronik dan penjual makanan. Bahkan ada toko-toko yang berhadapan langsung dengan sampah tersebut.

Salah seorang pedagang kelapa muda di dekat lokasi, Zaenal mengatakan sampah-sampah tersebut sudah tak diangkut petugas selama kurang lebih tiga hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semakin lama semakin banyak, dulu ndak sebanyak itu. Udah tiga hari ini kalau nggak salah (sampah tidak diangkut)," jelas Zaenal saat ditemui detikJogja di lapaknya, Rabu (5/6/2024).

Meski begitu, dia belum terdampak dengan adanya gunungan sampah itu.

ADVERTISEMENT

"Kalau saya ndak merasa (dampak adanya tumpukan sampah). Yo janganlah. (Omzet) Aman kalau di sini," imbuh Zaenal.

Namun, pendapat berbeda disampaikan pegawai di salah satu toko elektronik di dekat lokasi. Kepala toko elektronik itu, Sulis, mengaku terganggu dengan bau dan kemunculan lalat gegara sampah itu.

"Ini dulu (tumpukan sampah) cuma ada di depan toko kita persis ini, sekarang (membentang) hampir 15 meter. Lalat juga, lalat-lalat hijau itu, banyak. Dulu ndak ada," keluh Sulis kepada detikJogja.

"Dampak langsung pasti, karena baunya itu bener-bener wow banget. Omzet kita juga menurun, 50% ada, karena ada pengunjung nggak tahan dengan baunya," sambung Sulis.

Tumpukan sampah menggunung di Jalan Affandi (Gejayan) , Rabu (5/6/2024).Tumpukan sampah menggunung di Jalan Affandi (Gejayan), Rabu (5/6/2024). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

Selain penurunan omzet, Sulis mengaku tumpukan sampah tersebut juga berdampak pada kesehatan para karyawan toko. Dia juga menceritakan pengunjung toko bahkan ada yang sampai muntah.

"Kita itu selalu pusing, apalagi saya yang di sini terus, kalau kena bau itu sampai pusing, nggak kuat. Kita kalau makan mau di lantai 2 lantai 3 masih bau. Bahkan ada pengunjung yang sampai muntah-muntah," terangnya.

Sulis pun berharap Pemerintah Kota Jogja segera menemukan cara untuk mengatasi masalah sampah yang selalu berulang. Sulis tak tahu harus mengadukan masalah sampah ini ke siapa.

"Kita juga nggak tahu harus komplain ke mana, kalau pun ada petugas dia cuma petugas ngambil sampah, ndak bisa ini (memberi solusi)," ungkap Sulis.

"Sebenarnya memang harus ada yang jaga. Dulu sempat ada tulisan dilarang buang sampah di sini kalau nggak kena denda, itu tidak dihiraukan. Kalau ini sudah diangkut bersih, malamnya itu harus ada yang jaga. Ada satu orang buang, langsung ditindak," pungkasnya.




(ams/rih)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads