Di Universitas Gadjah Mada (UGM) hari ini, Retno menyebut tindakan memperlemah UNRWA itu dilakukan secara sistematis.
"Memperlemah UNRWA itu memang sistematis karena Israel tidak mau pengungsi itu kembali dan kalau tidak ada pengungsi kan kalau kita negara harus ada rakyat, harus ada tanah, dan sebagainya, maka kita tidak ingin, kita tetap ingin Palestina memiliki negara," kata Retno di UGM, Senin (3/6/2024).
Padahal, lanjut Retno, UNRWA membutuhkan pendanaan keuangan yang cukup besar karena menangani jutaan pengungsi.
"UNRWA ini memerlukan bantuan keuangan yang banyak sekali karena dia menangani hampir enam juta pengungsi yang tersebar tidak hanya di Gaza tapi di tepi barat di Jordania, Suriah, dan juga Lebanon," ujarnya.
Dengan menyusutnya bantuan, lanjut Retno, harus ada pihak-pihak yang meningkatkan bantuan. Indonesia, kata dia, jadi salah satu negara yang akan memberikan bantuan itu.
"Yang meningkatkan bantuan itu antara lain Indonesia dan kita terus melakukan kerja sama, komunikasi dengan komisioner jenderal UNRWA," tegasnya.
Retno menjelaskan, selama ini bantuan kemanusiaan dari waktu ke waktu telah dikirim pemerintah Indonesia ke Palestina. Baik lewat udara maupun darat.
"Jadi begitu kita menerima ada permintaan bantuan itu biasa terus kita upayakan," ucapnya.
"Jadi komitmen kita untuk terus meningkatkan bantuan kemanusiaan terus dilakukan plus yang tadi saya sampaikan dengan UNRWA," tegasnya.
(apl/dil)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa