Presiden Joko Widodo hari ini, Senin, 3 Juni 2024 menerbitkan Keppres tentang pemberhentian dengan hormat Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN.
"Pak Presiden juga sudah menerima surat permohonan pengunduran diri dari Bapak Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN. Pada hari ini telah terbit Keppres tentang pemberhentian dengan hormat Bapak Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN," ungkap Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, yang mengumumkan pengunduran diri Bambang Susantono di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/6/2024), dikutip dari detikNews.
Sebagaimana diketahui, Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan proyek ibu kota baru Indonesia yang berada di Kalimantan Timur. Saat ini, IKN masih dalam tahap pembangunan.
Profil Bambang Susantono
Dr Ir Bambang Susantono, MCP, MSCE, PhD merupakan pria kelahiran Jogja, 4 November 1963. Sebelum mengundurkan diri, Bambang Susantono adalah kepala OIKN, yaitu lembaga setingkat menteri yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pembangunan ibu kota baru Indonesia.
Sebelum menempati posisi tersebut, Bambang Susantono menjabat sebagai Wakil Presiden Bidang Manajemen Pengetahuan dan Pembangunan Berkelanjutan Asian Development Bank (ADB). Bambang juga sempat menduduki posisi strategis di pemerintahan Republik Indonesia.
Saat ini, Bambang juga aktif sebagai anggota United Nations' High-Level Experts and Leaders' Panel on Waters and Disasters, Islamic Development Bank Institute's Board of Trustees, Bloomberg New Economy Council for Cities, dan Tech for Good Institute's Advisory Board.
Latar Belakang Pendidikan Bambang Susantono
Dirangkum dari akun LinkedIn pribadi miliknya, Bambang Susantono memulai perjalanan pendidikannya dengan gelar sarjana dalam bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1987.
Setelah menyelesaikan gelar sarjana, dia melanjutkan pendidikannya di University of California, Berkeley. Bambang meraih gelar master dalam Perencanaan Kota dan Regional pada tahun 1996, dengan prestasi akademis yang sangat baik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,7.
Tidak puas dengan pencapaiannya, Bambang kemudian melanjutkan studinya di Berkeley untuk meraih gelar master lagi. Kali ini dalam bidang Teknik Transportasi, dan lulus pada tahun 1998 dengan IPK 3,7.
Semangatnya untuk pengetahuan dan pengembangan tidak berhenti di situ. Dia melanjutkan pendidikannya dengan gelar PhD dalam Perencanaan Infrastruktur, juga dari University of California, Berkeley. Bambang berhasil meraih gelar tersebut pada tahun 2000 dengan IPK 3,8. Dengan latar belakang pendidikan yang luar biasa ini, Bambang Susantono menjadi seorang ahli yang sangat dihormati dalam bidang infrastruktur dan perencanaan kota.
Bambang Susantono: Sosok Ahli Perencanaan Infrastruktur
Dirangkum dari laman resmi Institut Teknologi Bandung (ITB), Bambang Susantono adalah seorang pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi yang telah menjabat dalam berbagai posisi penting dalam pemerintahan Indonesia.
Setelah lulus dari Fakultas Teknik Sipil ITB pada 1987, ia bekerja di Departemen Pekerjaan Umum sebelum melanjutkan studi pascasarjana di Universitas California, Berkeley. Ia memperoleh gelar master dan doktor di bidang tata kota, teknik transportasi, dan perencanaan infrastruktur.
Selain perannya di pemerintahan, Bambang Susantono juga aktif di tingkat internasional, menjadi anggota Board of Trustees untuk The South South North Foundation di Johannesburg, Afrika Selatan. Ia juga menjabat sebagai Vice President East Asia Society of Transportation Studies (EASTS). Selain itu, Bambang Susantono juga menjadi Komisaris utama PT Garuda Indonesia, Tbk.
Sebagai seorang akademisi, ia masih terlibat dalam kegiatan mengajar dan penelitian di bidang transportasi. Bambang Susantono juga aktif menulis buku-buku yang berkaitan dengan infrastruktur dan transportasi.
Dalam kontribusinya terhadap pembenahan sistem transportasi di Indonesia, Bambang Susantono mengusulkan pendekatan transportasi humanis. Menurutnya, aspek etika, keandalan, kenyamanan, keterjangkauan, dan keamanan menjadi fokus utama dalam merancang sistem transportasi yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Konsep tersebut pun diterapkan melalui partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan serta peningkatan kualitas layanan angkutan umum.
Demikian profil Bambang Susantono yang mengundurkan diri dari jabatan Kepala Otorita IKN. Semoga bermanfaat!
(par/cln)