Setiap manusia tentu menginginkan bentuk tubuh yang disukainya agar lebih percaya diri. Oleh karena itu, tidak sedikit orang yang memilih melakukan suntik filler demi terwujudnya hal tersebut. Sejatinya, apa itu filler?
Dikutip dari situs Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, filler adalah zat seperti gel yang disuntikkan di bawah kulit. Tujuan dari suntik filler adalah untuk membentuk penampilan yang mulus, berisi, ataupun keduanya sekaligus.
Setelah disuntikkan, filler tidak bertahan secara permanen. Berdasarkan uraian dalam situs NHS, biasanya, efek suntikan filler akan berlangsung selama enam sampai delapan belas bulan. Kemudian, bagian tubuh yang diberi filler akan kembali seperti sediakala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Filler memiliki jenis-jenisnya tersendiri. Di samping itu, menggunakan filler juga akan menghadirkan manfaat ataupun efek samping. Yuk, ketahui segala informasi tentang filler lengkap dari jenis sampai tipsnya di bawah ini!
Jenis-jenis Filler
Dirangkum dari laman American Society of Plastic Surgeons, ada lima jenis filler yang umum digunakan. Kelimanya adalah hidroksiapatit kalsium, asam hialuronat, polyalkylimide, asam polilaktat, dan PMMA. Berikut ini uraian ringkas masing-masingnya:
1. Kalsium Hidroksiapatit (Calcium Hydroxylapatite)
Kalsium hidroksiapatit ditemukan secara alami di tulang manusia dan merupakan senyawa mirip mineral. Senyawa ini diproduksi oleh tubuh secara biosintesis (tidak ada hewan atau produk hewani yang digunakan).
Suntik filler jenis ini memberikan hasil yang terlihat alami dan jarang menimbulkan efek samping. Karenanya, tidak diperlukan tes kulit terlebih dahulu untuk pasien yang menginginkan filler dengan kalsium hidroksiapatit.
Kalsium hidroksiapatit biasanya digunakan untuk meningkatkan volume pipi dan kontur wajah lainnya serta meningkatkan volume pada area pengecilan wajah. Pemakaian filler jenis ini diketahui dapat bertahan hingga jangka waktu satu tahun.
2. Asam Hialuronat (Hyaluronic Acid)
Sama seperti jenis filler sebelumnya, asam hialuronat adalah zat alami yang dapat ditemukan dalam tubuh manusia. Zat ini bisa ditemukan dengan konsentrasi tinggi di jaringan ikat lunak dan area sekitar mata.
Suntikan filler asam hialuronat dimanfaatkan untuk memperbaiki kontur kulit dan mengurangi cekungan yang ada pada kulit akibat luka atau cedera. Beberapa hal yang dapat ditangani dengan filler asam hialuronat adalah bekas jerawat, garis kerutan di antara alis, garis marionette di sudut mulut, bekas luka bakar, dan garis di dahi.
3. Polyalkylimide
Polyalkylimide adalah filler kulit semi permanen yang sering digunakan ahli bedah plastik untuk berbagai hal seperti mempercantik tulang pipi dan rahang, mengatasi pengecilan wajah akibat pengobatan HIV, serta merawat kerutan yang dalam seperti lipatan nasolabial.
Setelah polyalkylimide disuntikkan, lapisan kolagen tipis akan terbentuk di sekitarnya selama satu bulan. Lalu, gel ini akan dikelilingi seluruhnya. Contoh produk filler jenis polyalkylimide adalah aquamid.
4. Asam Polilaktat (Polylactic Acid)
Asam polilaktat adalah tipe filler kulit sintetis yang akan disuntikkan ke wajah dan menyebabkan tubuh memproduksi kolagen. Berbeda dengan jenis filler lainnya yang langsung dapat dilihat hasilnya, pemakaian asam polilaktat akan merangsang kolagen secara perlahan-lahan.
Hasilnya baru dapat terlihat secara bertahap setelah beberapa bulan. Asam polilaktat telah dipakai selama lebih dari 40 tahun sebagai bahan jahitan dan diketahui cocok untuk mengisi kerutan akibat tawa, merawat lipatan nasolabial yang dalam, dan mengubah bibir tipis menjadi berisi.
5. Mikrosfer Polimetil-Metakrilat (Polymethyl-Methacrylate Microspheres/PMMA)
Jenis filler umum berikutnya adalah PMMA. PMMA dianggap sebagai filler semi permanen dan paling sering digunakan untuk mengatasi kerutan, lipatan, dan garis sedang hingga dalam. Filler ini juga dapat digunakan untuk mengisi bekas luka atau menambah bibir yang tipis.
Kelemahan PMMA adalah perlunya beberapa suntikan untuk menghasilkan volume. Di samping itu, agar hasilnya terlihat butuh waktu hingga tiga bulan.
Manfaat Filler
Lantas, apakah melakukan suntik filler memiliki manfaat? Dirangkum dari situs Goldfingers Aesthetics & Plastic Surgery, berikut ini beberapa manfaat filler:
1. Menaikkan produksi kolagen dan elastin yang secara natural membuat kulit cerah, halus, dan kencang.
2. Hasil dapat terlihat dengan cepat
3. Hasil filler tahan lama
4. Efek halus dan tampak natural
5. Meminimalisir bekas luka
6. Meningkatkan kepercayaan diri
7. Rasa sakit yang dirasakan saat proses filler minimal
Efek Samping Filler
Kembali dikutip dari situs FDA Amerika Serikat, efek samping umum pemakaian filler meliputi:
1. Memar
2. Pembengkakan
3. Nyeri
4. Gatal
5. Timbul ruam
6. Kesulitan dalam beraktivitas (khusus filler yang disuntikkan ke punggung tangan)
Sementara itu, berdasar informasi dari Healthline, efek samping yang jarang dijumpai meskipun tetap dimungkinkan terjadi adalah:
1. Infeksi
2. Cedera pembuluh darah
3. Jaringan mati
4. Bocornya filler melalui tempat suntikan
5. Granuloma (reaksi inflamasi terhadap filler)
6. Berpindahnya filler ke bagian lain
Prosedur Filler
Ada empat langkah prosedur penggunaan filler sebagaimana dijelaskan dalam situs American Society of Plastic Surgeons. Secara berurutan, keempatnya adalah sebagai berikut:
1. Pemetaan Wajah
Prosedur pertama suntik filler adalah penilaian dan pemetaan wajah. Pada tahap ini, dokter atau perawat yang menangani akan melihat wajah dan kulit pasiennya serta melakukan pemeriksaan area yang akan diberi filler.
Titik-titik strategis yang akan dijadikan tempat masuknya jarum suntik akan ditandai. Pengambilan foto wajah pasien juga akan diambil, terkhusus pada bagian yang akan dieksekusi.
Pada tahap ini, pastikan untuk memberi tahu dokter tentang masalah kesehatan yang dimiliki, mulai dari alergi sampai kondisi kulit. Tujuannya adalah agar sang dokter dapat mempertimbangkan berbagai kemungkinan efek samping atau komplikasi yang dapat terjadi.
2. Pembersihan
Sebelum disuntik, bagian wajah terkait akan diberi zat antibakteri terlebih dahulu. Selain itu, salep anestesi untuk membuat kulit mati rasa juga diberikan agar prosedur selanjutnya dapat berlangsung dengan nyaman.
3. Penyuntikan Filler
Setelah semua siap, jarum filler akan disuntikkan pada area wajah yang ingin difiller. Prosesnya akan berlangsung selama 15 menit dan paling lama satu jam.
4. Pembersihan
Terakhir, tanda-tanda yang diberikan pada tahap pertama akan dihapus dan dibersihkan. Pasien juga akan ditawari kompres es untuk mengurangi pembengkakan dan rasa tidak nyaman. Biasanya, selama satu sampai dua hari ke depan, bagian yang diberi filler masih akan terasa sedikit nyeri.
Tips Melakukan Filler
Sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur suntik filler, lakukan beberapa tips berikut ini:
1. Pilih Klinik yang Terpercaya
Hubungi klinik atau rumah sakit terdekat yang terpercaya dan memiliki layanan filler. Pastikan untuk melakukan check & recheck tentang tempat pilihanmu, misalnya dari ulasan pengguna sebelumnya.
2. Hati-hati dalam Memilih Produk Filler
Saat ini, detikers dapat dengan mudah menjumpai produk filler yang dijual bebas di pasaran. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter berpengalaman tentang suatu produk atau mintalah rekomendasi produk darinya. Hal ini untuk mencegah kemungkinan produk cacat atau palsu yang membahayakan.
3. Pahami Efek Samping Filler
Siap memakai filler berarti harus siap menanggung segala kemungkinan yang terjadi, termasuk timbulnya efek samping. Karenanya, coba pahami efek samping apa saja yang bisa terjadi. Selain itu, cari juga informasi soal alergi atau kondisi tertentu yang berpotensi menyebabkan komplikasi jika prosedur filler dijalankan.
Nah, demikian penjelasan tentang filler, mulai dari definisi, jenis, manfaat, sampai tipsnya. Semoga menambah wawasan detikers sekalian, ya!
(aku/apl)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM