Hati-hati Dab! Gelombang Laut di Pantai Gunungkidul Naik 3 Meter

Hati-hati Dab! Gelombang Laut di Pantai Gunungkidul Naik 3 Meter

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Selasa, 28 Mei 2024 12:20 WIB
Topan Khanun telah menerjang Korea Selatan, Kamis (10/8/2023). Topan itu memicu gelombang tinggi di pantai semenanjung Korea. Ini penampakannya.
Ilustrasi gelombang tinggi. Foto: Park Ji-ho/Yonhap via AP
Gunungkidul -

Kenaikan gelombang air laut hingga ketinggian 3 meter terjadi di pantai wilayah Kabupaten Gunungkidul. Para wisatawan pun diimbau untuk berhati-hati dan tidak berenang di pantai.

"Iya betul (terjadi kenaikan gelombang air laut), kenaikan dua sampai tiga meter," jelas Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Yogyakarta Wilayah Operasi I, Sunu Handoko, kepada wartawan melalui telepon, Selasa (28/5/2024).

Sunu menuturkan kenaikan gelombang air laut berlangsung pada hari ini. Diperkirakan kenaikan tersebut bisa berlangsung hingga Jumat (31/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berlangsung sampai Jumat diperkirakan," katanya.

Kenaikan gelombang air laut, Sunu menjelaskan, terjadi akibat perubahan musim. Untuk puncak kenaikan gelombang air laut diperkirakan terjadi pada Kamis (30/5).

ADVERTISEMENT

"Puncaknya hari Kamis kemungkinan. (Gelombang tinggi terjadi) Karena perubahan musim," sebutnya.

Lebih lanjut, Sunu mengimbau kepada pengunjung untuk tidak berenang di pantai. Selain itu pengunjung diminta untuk selalu waspada.

"Yang penting jangan berenang. Selalu waspada," imbaunya.

Sunu juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memancing dulu. Selain itu, Sunu meminta nelayan untuk tidak melaut sementara ini.

"Buat pegiat pantai, mendingan jangan memancing dahulu. Kepada nelayan jangan terlalu memaksakan," ungkapnya.

Terkait jumlah kunjungan wisatawan, Sunu menyebut, jumlah pengunjung di pantai Wediombo ramai. Sebab itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pihaknya harus berjaga lebih ekstra lagi.

"Pengunjung di Wediombo banyak luar biasa. Petugas lagi berjaga ekstra," ucapnya.

Pihaknya juga lebih sering mengimbau pengunjung melalui pengeras suara. Meski jumlah personel di setiap pos tidak ditambah, Sunu mengatakan petugas lebih sering berkeliling.

"Personel seperti piket biasa. Mobilitas dipertinggi. Imbauan pengeras suara dilakukan," pungkasnya.




(apl/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads