KPU Gunungkidul meluncurkan Si Gumi, maskot Pilkada 2024, berbentuk seekor walet. Ikon tersebut terinspirasi dari logo Pemkab Gunungkidul. Apa maknanya?
Ketua KPU Gunungkidul, Asih Nuryanti, mengatakan Si Gumi merupakan akronim dari aspirasi Gunungkidul Memilih. Asih menyebutkan maskot tersebut berbentuk seekor burung walet yang terinspirasi dari walet di logo Pemkab Gunungkidul.
"Si Gumi itu inspirasi dari walet yang ada di logonya Pemda," jelas Asih kepada detikJogja saat ditemui di kantor Pemkab Gunungkidul, Minggu (26/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asih menjelaskan walet memiliki filosofinya sendiri. Dia mengatakan walet merupakan binatang yang dapat bertahan pada situasi yang sulit sekali pun.
"Dia itu binatang yang bisa bertahan di situasi yang sulit," katanya.
Ketua KPU Gunungkidul, Asih Nuryanti, mengenakan kaus dengan slogan Pilkada Gunugkidul 2024, memetri demokrasi, lurus, leres, laras, Minggu (26/5/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja |
Asih menuturkan hal itu selaras dengan slogan Pilkada Gunungkidul tahun 2024, memetri demokrasi, lurus, leres, ldan aras. Maskot tersebut juga menyimpan makna integritas dan profesionalitas.
"(Terdapat makna) Integritas, profesionalitas, dan itu semuanya. Misalnya pemilih dihadapkan dengan situasi yang sulit, harus memilih sesuai hati nurani," jelasnya.
Slogan Pilkada Gunungkidul itu berlaku terhadap seluruh lapisan elemen, mulai dari KPU, pemerintahan hingga masyarakat. Dia berharap pada Pilkada Gunungkidul 2024 semua elemen bisa menjaga berlangsungnya pemilihan yang jujur dan adil.
"Semua pihak punya situasi sulit, peserta pemilu misalnya kampanye dengan memetri demokrasi dengan cara lurus, leres, laras, maka tentu pilihannya adalah kampanye dengan cara yang baik," ujarnya.
Pembuatan maskot tersebut, kata Asih, menghabiskan waktu sekitar sebulan lamanya. Meski begitu, munculnya ide maskot berbentuk walet dinilai cepat.
"Sekitar satu bulan (proses pembuatan maskot), kalau idenya cepat. Dalam menemukan bentuk utuhnya satu bulan. Para komisioner KPU yang membahas," pungkasnya.
(apu/ams)













































Komentar Terbanyak
Ketika Media Israel 'Ledek' Indonesia Tak Bisa Gelar Olimpiade 2036
Kala Gubernur DIY Sultan HB X Sangsikan Aturan Baru MBG
Hal yang Mustahil Dilakukan di Jogja: Naik Angkot