Sebanyak lima partai politik (parpol) di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepakat untuk berkoalisi dalam ajang Pilkada 2024. Parpol ini meliputi Golkar, Gerindra, NasDem, PPP dan PKS.
Kelima parpol itu memutuskan berkoalisi karena keterbatasan jumlah kursi parlemen yang diperoleh dalam Pemilu Legislatif Kulon Progo 2024 lalu. Hal itu membuat mereka tidak bisa mengusung calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) sendiri.
"Pertemuan lima partai ini yang jelas, Partai Gerindra ini untuk kerja sama politik menghadapi pilkada 2024, tentunya Gerindra belum bisa mengusung sendiri. Sehingga kami sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan semua partai, dan sore hari ini sudah berkumpul lima partai, tentunya untuk nanti bisa memenangkan terkait dengan Pilkada 2024," ucap Ketua DPC Partai Gerindra Kulon Progo, Lajiyo Yok Mulyono saat ditemui wartawan usai pertemuan lima di sekretariat DPD Partai Golkar Kulon Progo, Jumat (24/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di luar lima parpol ini, Lajiyo mengaku telah mengajak parpol lain yang gagal melenggang ke parlemen untuk gabung dalam koalisi ini. Tanpa menyebut nama parpol, dia berujar ada 6 parpol lain non parlemen yang siap bekerja sama untuk memenangkan pilkada.
"Selain Gerindra, Golkar, PPP, NasDem dan PKS, ada enam partai nonparlemen yang sudah kami ajak rembukan, tapi hari ini tidak hadir," ucapnya.
Sementara itu Plt Ketua DPD Partai Golkar Kulon Progo, Lilik Syaiful Ahmad mengatakan pertemuan lima partai hari ini berawal dari komunikasi politik yang intens antara pihaknya dengan Partai Gerindra Kulon Progo. Dari pertemuan itu lahir niatan untuk membentuk koalisi besar untuk pemenangan Pilkada.
"Ini adalah pertemuan yang diawali oleh beberapa pertemuan sebelumnya baik oleh Golkar maupun Gerindra yang akhirnya merumuskan sejumlah niatan untuk berkolaborasi, niatan untuk membangun komunikasi bersama, untuk bagaimana kita akan mengusung calon bupati dan wakil bupati. Harapannya ya kita menang," terangnya.
"Kenapa ini dibangun karena kami hanya 5 kursi sehingga harus berkomunikasi dengan partai lain, salah satunya Gerindra. Sementara Gerindra punya 6 kursi, jadi ini hal yang wajar atau semestinya dilakukan," imbuhnya.
![]() |
Terkait nama cabup-cawabup yang akan diusung koalisi ini, Lilik belum bersedia mengungkapnya. Menurutnya saat ini masih dalam proses penggodokan dengan seluruh partai yang terlibat.
"Jadi kita belum menyampaikan nama yang disepakati. Tapi kita membangun komunikasi awal, untuk nanti hasil ke depan bisa lebih baik lagi," ujarnya.
Lilik mengatakan koalisi gendut ini juga membuka peluang bagi parpol lain yang ingin bergabung.
"Harapannya kita cari sebanyak-banyaknya, tentang format nanti seperti apa akan kita tindaklanjuti. Karena kita sepakati dengan Gerindra ya masing-masing dari kita punya tugas dan tanggung jawab untuk bagaimana caranya berkomunikasi dengan partai lain yang ada di Kulon Progo. Baik yang punya kursi di DPRD atupun yang belum. Kita cari teman sebanyak-banyaknya," ucapnya.
Sebagai informasi kelima parpol dalam koalisi ini telah mengantongi kursi di DPRD Kulon Progo. Dalam Pemilu Legislatif kemarin, Golkar merengkuh 5 kursi, Gerindra 6, Nasdem 1, PPP 2 dan PKS 5, sehingga total kursi dari lima parpol tersebut sebanyak 19.
Di luar lima parpol itu, ada tiga parpol lain yang juga berkesempatan maju Pilkada Kulon Progo, yakni PDIP (13 kursi), PAN (3) dan PKB (5). Namun, belum diketahui langkah politik dari tiga parpol tersebut.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan