Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersepakat untuk berkoalisi di Pilkada Gunungkidul. Mereka juga membuka kesempatan bagi partai lain untuk bergabung.
Ketua DPC PKB Gunungkidul, Sutiyo, mengatakan baik partainya maupun Golkar tidak bisa mengusung calon sendiri. Mereka memang harus berkoalisi karena jumlah kursinya tidak mencukupi.
"Berhubung PKB cuma enam kursi, kebetulan Golkar cuma enam kursi. Otomatis kedua partai ini kan tidak bisa mengusung sendiri sehingga mau tidak mau harus berkoalisi," kata Sutiyo kepada detikJogja melalui telepon, Senin (20/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sutiyo, mereka juga membuka diri terhadap partai lain untuk ikut bergabung dengan koalisi tersebut.
"Silakan kalau partai lain ingin bergabung. Kalau mau bergabung PKB dan Golkar amat sangat senang hati," katanya.
Sebelum menyepakati koalisi, kata Sutiyo, pihaknya sudah meminta izin ke DPW PKB Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Kami selaku ketua DPC juga sudah berkomunikasi ketika akan menyepakati koalisi ini sudah minta izin kepada ketua kami di provinsi. 'Monggo malah lebih bagus' itu jawabannya," terangnya.
Terpisah, Ketua DPD Golkar Gunungkidul, Heri Nugroho, membenarkan adanya keputusan koalisi tersebut. Pertimbangan pertamanya yakni sebab pada Pilkada kemarin mereka juga berkoalisi.
"Pertimbangan pertama melanjutkan koalisi yang terjalin selama ini. Selama ini juga satu visi misi dengan PKB," jelas Heri kepada detikJogja melalui telepon, Senin (20/5/2024).
Perihal bakal calon kepala daerah yang bakal diusung nantinya, Heri menjelaskan pada prinsipnya calon tersebut milik koalisi. Bukan masing-masing partai.
"Yang jelas kita punya prinsip kalau cabup atau cawabup bersama," ungkapnya.
(ahr/apu)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM