Pelajar Muslim Jogja Gelar Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer

Pelajar Muslim Jogja Gelar Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer

Dwi Agus - detikJogja
Sabtu, 18 Mei 2024 18:42 WIB
Aksi Bela Palestina yang digelar Pelajar Muslim Yogyakarta Gelar Aksi di Titik Nol Kilometer, Sabtu (18/5/2024) sore.
Aksi Bela Palestina yang digelar Pelajar Muslim Yogyakarta Gelar Aksi di Titik Nol Kilometer, Sabtu (18/5/2024) sore. (Foto: Dwi Agus/detikJogja)
Jogja -

Puluhan pelajar yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Muslim Yogyakarta (Pijar Mulya) menggelar aksi Bela Palestina di kawasan Titik Nol Kilometer Jogja, Sabtu (18/5/2024) sore. Aksi yang dihiasi dengan teatrikal dan orasi ini mengajak masyarakat peduli dengan kondisi Palestina terkini.

"Terlebih dengan masih berlangsungnya invasi oleh Israel hingga saat ini," jelas salah seorang peserta aksi, Khansa Maliha (18) saat ditemui di kawasan Titik Nol Kilometer Jogja, sore tadi.

Pelajar SMA Panatagama ini menuturkan aksi sudah berlangsung untuk kedua kalinya. Namun Pijar Mulya juga aktif melakukan gerakan di sejumlah media sosial. Caranya dengan mengunggah video tentang keadaan Palestina saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi terus digelar, lanjutnya, karena belum adanya langkah nyata dari negara-negara. Terbukti dengan masih berlanjutnya invasi Israel ke Palestina. Padahal sejumlah peringatan telah diberikan oleh negara penentang invasi.

"Aakan ini kepada pelajar muslimah SMP sampai SMA untuk menyuarakan solidaritas Palestina. Palestina masih dijajah lebih dari 70 tahun. Ini bukan masalah sepele, ini bukan masalah kemanusiaan biasa," katanya.

ADVERTISEMENT

Khansa menceritakan bahwa kondisi warga Palestina saat ini sudah terjepit. Invasi yang dilakukan Israel membuat kehidupan berubah 180 derajat. Bahkan saat pengejaran juga berlangsung hingga perbatasan Palestina dengan Mesir.

Standar hidup layak manusia, menurutnya tak terpenuhi. Para warga kini tak memiliki rumah tinggal karena hancur akibat invasi. Bahkan anak-anak Palestina sudah tidak bisa mendapatkan fasilitas pendidikan.

"Kondisi saat ini bahkan mereka berpencar mencari perlindungan sampai perbatasan Mesir. Mereka dikejar dan dihancurkan di sana. Terbaru logistik di stop dan bangunan tinggal dihancurkan, tempat pendidikan tidak ada lagi dan camp sudah tidak layak pakai," ujarnya.

Dipilihnya kawasan Titik Nol Kilometer Jogja sebagai lokasi aksi memiliki alasan tersendiri. Agar aksi dapat dilihat khalayak publik. Tujuannya agar pesan kemanusiaan tentang Palestina dapat tersampaikan secara luas.

"Titik Nol banyak orang, wisatawan, penduduk lokal dan dekat dengan lalulintas. Sehingga harapannya pesan yang kami suarakan bisa tersampaikan," katanya.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads