Menyapa Qonitah, Atlet Para Badminton Rangking 1 Dunia Asal Kulon Progo

Menyapa Qonitah, Atlet Para Badminton Rangking 1 Dunia Asal Kulon Progo

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Sabtu, 18 Mei 2024 17:55 WIB
Qonitah Ikhtiar Syakuroh.
Qonitah Ikhtiar Syakuroh. (Foto: dok. pribadi)
Kulon Progo -

Kulon Progo punya atlet para badminton dengan segudang prestasi bernama Qonitah Ikhtiar Syakuroh (22). Gadis desa dari Pegunungan Menoreh ini berhasil menduduki rangking 1 dunia dan akan mewakili Indonesia dalam Paralimpiade, Paris mendatang. Seperti apa kisahnya?

"Awalnya enggak ada bayangan bisa kayak sekarang," ungkap Qonitah saat membuka obrolan dengan detikJogja lewat sambungan telepon belum lama ini.

Qonitah tinggal di Dusun Soropati, Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kulon Progo. Dia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Taufik dan Rukmini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekilas, tampilannya polos dan terkesan lugu laiknya gadis desa lain yang biasa ditemui di Kulon Progo. Fisiknya juga kontras karena sejak lahir Qonitah menderita Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) atau kaki pengkor. Ini merupakan kelainan bawaan dari kaki yang penyebabnya tidak diketahui.

Namun di balik semua itu, Qonitah menyimpan potensi besar dalam bidang olahraga para badminton. Dia bahkan dijuluki sebagai mesin tempur pemburu medali karena sudah puluhan kejuaraan berhasil direngkuhnya.

ADVERTISEMENT

Badminton World Federation (BWF) Para Badminton World Rangking pun menyematkan nama Qonitah pada peringkat pertama, kategori atlet para badminton tunggal, mengalahkan ratusan pesaing dari negara lain. Dilihat dari lamat resmi BWF, peringkat satu dunia ini digenggam Qonitah sejak November 2023.

Raihan tersebut tak lepas dari banyaknya podium yang diperoleh di tingkat internasional. Hal itu pula yang membuatnya terpilih mewakili Indonesia dalam Paralimpiade Paris 2024.

"Untuk level internasional pastinya saya lupa ya mas, tapi ada kalau 11 kali dapat juara. Untuk event terdekat nanti saya ikut paralimpiade Paris, untuk cabang olahraga Para Badminton," ujarnya.

Berawal dari Kegagalan Jadi Atlet Lari

Kesuksesan Qonitah tak lepas dari perjuangan panjang yang menyertainya. Semua itu berawal ketika Qonitah masih bersekolah di SMP N 2 Kokap pada 2015 silam.

Kepala sekolah waktu itu, Sutiyono, menyarankan kepada Qonitah agar bergabung dengan dengan National Paralympic Committee (NPC) Kulon Progo yang kebetulan sedang mencari bibit baru atlet difabel.

"Awalnya lewat kepala sekolah dulu di SMPN 2 Kokap. Kebetulan Di SMP saya ada program siswa inklusi, lalu kepsek saya waktu itu Pak Sutiyono mengarahkan saya untuk masuk NPC. Saat itu NPC sangat kekurangan atlet, jadi butuh atlet lewat program siswa inklusi. Dari 3 yang ditawarkan, hanya saya yang maju," ucapnya.

Awal bergabung dengan NPC, Qonitah tidak langsung memilih para badminton. Dia justru coba peruntungan di cabor atletik, khususnya lari. Namun, pengurus NPC Kulon Progo waktu itu melihat potensi Qonitah di cabor lari kurang bagus dan dikhawatirkan kalah saing dengan atlet lain yang lebih senior.

"Waktu itu awalnya malah masuk atletik lari. Nah di atletik kan ada seleksi event tingkat pelajar di Bandung, tapi saya gak lolos. Terus ditawari pengurus (NPC) untuk cabor lain karena peluang saya di atletik juga kecil banget, saingan saya waktu tu sudah berpengalaman semua. Sehingga saya ditawari cabor badminton," jelasnya.

Kegagalan menjadi atlet lari ternyata berbuah manis. Di cabor para badminton, Qonitah berhasil mendulang prestasi. Dia menjadi langganan juara dalam ajang Pekan Paralimpyc Daerah (Peparda) hingga Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas), setara Pekan Olah Raga Nasional tapi bagi atlet difabel.

Pada 2021, Qonitah berhasil meraih medali emas dalam ajang Peparnas di Papua. Raihan inilah yang membuka jalan Qonitah untuk maju ke level yang lebih tinggi lagi.

"Dari situ saya ditarik NPC pusat untuk ajang Asean Para Games di Solo. Alhamdulillah di ajang tersebut saya kembali menang," ucapnya.

Kini Qonitah sedang menjalani pemusatan latihan di Solo, Jawa Tengah untuk menghadapi ajang Paralimpiade 2024. Kepada generasi muda, Qonitah pun berpesan agar tetap semangat dan tidak takut untuk mencoba hal baru, karena itulah yang membuatnya bisa sampai di titik ini.

"Kepada yang muda-muda, saran saya cuma satu tetap semangat dan jangan takut buat coba hal baru," pungkasnya.

Sementara itu Ketua NPC Kulon Progo, Widi Nuryanto, menyebut Qonitah termasuk jajaran atlet NPC Kulon Progo yang berprestasi. Widi pun teringat saat pertama kali bertemu Qonitah ketika masih awal bergabung di NPC.

"Waktu itu kan dia masih pelajar dari cabor atletik. Namun saingan di atletik agak berat, terus disarankan buat pindah cabor, salah satunya di bulu tangkis. Kemudian ada seleksi kita ikutkan, salah satunya persiapan Peparnas di Papua dan akhirnya lolos, dapat emas. Lalu dilirik NPC pusat," ujarnya.

"Dari situ terus kita dorong buat berprestasi di bulu tangkis," imbuhnya.

Menurut Widi, Qonitah merupakan sosok yang ulet sehingga bisa membawanya sampai di titik ini. "Anaknya itu rajin, tekun, taat ibadah, sangat luar biasa. Orangnya manut, mau diarahkan dan enak diajak komunikasi," kenangnya.

Widi pun menyebut banyak Qonitah lain yang bakal muncul ke permukaan. Sebab, NPC Kulon Progo kini punya 93 atlet yang mayoritas sudah berprestasi di level daerah dan nasional.

"Potensinya atlet difabel di Kulon Progo lumayan banyak bermunculan. Karena dengan adanya Qonitah mulai menarik teman-teman ikut gabung NPC. Total atlet di NPC Kulon Progo ada 93 atlet, dari berbagai disabilitas, cabornya juga bervariasi sesuai potensi yang kami lihat sewaktu masuk pertama," ucapnya.




(aku/aku)

Hide Ads