Percikan Api di Mesin Pesawat Haji, Kemenag-Garuda Angkat Bicara

Nasional

Percikan Api di Mesin Pesawat Haji, Kemenag-Garuda Angkat Bicara

Erna Mardiana, Dhani Irawan - detikJogja
Kamis, 16 Mei 2024 10:23 WIB
Warga melambaikan tangan pada pesawat Garuda boing 777-300 ER yang membawa 393 jamaah calon haji kloter pertama embarkasi Aceh di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh, Rabu (24/5/2023). Kementerian agama mulai memberangkatkan 3.123 jamaah calon haji kloter pertama dari embarkasi Makassar (UPG), Surabaya (SUB), Solo (SOC), Bekasi (JKS), Pondok Gede (JKG), Batam (BTH), Medan (KNO) dan Aceh (BTJ) dengan tujuan Madinah, Arab Saudi pada 24 Mei 2023. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/foc.
Ilustrasi. Foto: Pesawat Garuda, Rabu (24/5/2023). Antara foto/Irwansyah Putra
Jogja - Pesawat Garuda Indonesia yang menerbangkan jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 5 Embarkasi Makassar (UPG-05) terpaksa putar balik atau return to base (RTB) ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin karena salah satu mesin mengeluarkan percikan api. Kemenag dan pihak Garuda Indonesia angkat bicara terkait insiden itu.

Dilansir detikHikmah, Kamis (16/5/2024), juru bicara Kemenag, Anna Hasbie mengatakan pihak Garuda Indonesia sudah menyampaikan permohonan maaf. Meski demikian Kemenag tetap menyayangkan insiden itu.

"Garuda Indonesia sudah menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa ini kepada jemaah dan Kementerian Agama. Kami menghargai permintaan maaf yang disampaikan," kata Anna Hasbie dalam keterangannya, Rabu (15/5/2024).

"Tapi kita menyayangkan adanya peristiwa kerusakan mesin pesawat dalam penerbangan haji. Garuda Indonesia harus professional karena ini berkaitan dengan keselamatan penerbangan jemaah. Kita minta kejadian seperti ini tidak terulang," lanjutnya.

Untuk diketahui, pesawat Garuda dengan kode GIA 1105 membawa 450 jemaah haji asal Gowa, Sulawesi Selatan. Pesawat ini terbang pada sekitar pukul 15.30 WITA dan mendarat kembali di Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 17.15 WITA, Rabu (15/5). Sebelum mendarat, pesawat harus berputar untuk mengurangi bahan bakar.

"Kita telah memberikan teguran keras kepada Garuda Indonesia," kata Anna.

Anna menjelaskan, jemaah haji setelah mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin dievakuasi menuju Asrama Haji Sudiang Makassar dan menunggu jadwal penerbangan selanjutnya.

"Kami minta Garuda Indonesia memegang komitmen akan keamanan dan keselamatan dengan mempersiapkan pesawat sebaik mungkin dari jauh-jauh hari. Sehingga tidak mengacaukan rencana perjalanan jemaah yang sudah disusun. Sebab, perubahan jadwal atau penggantian pesawat yang mendadak akan berdampak sistemik, termasuk berkenaan dengan penempatan hotel, transportasi, dan konsumsi jemaah di Madinah," sebut Anna.

"Kami minta jadwal penerbangan harus tetap sama, tidak berubah karena ini bisa menyebabkan efek domino," imbuhnya.

Sementara itu, dilansir detikNews, Garuda Indonesia telah menerbangkan kembali jemaah haji Kloter 5 Embarkasi Makassar itu. Jemaah haji melanjutkan perjalanan ke Madinah, Arab Saudi, menggunakan armada Boeing 747-400 (ER-TRV).

"Dijadwalkan akan tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah, pada esok hari (16/5) pukul 03.40 LT (local time)," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dalam keterangannya, Rabu (15/5/2024).

"Untuk armada Boeing 747-400 (ER-BOS) yang sebelumnya mengalami kendala teknis tersebut selanjutnya akan berhenti operasional untuk sementara waktu (grounded) guna menjalani inspeksi menyeluruh bersama pihak pihak terkait hingga pesawat tersebut dinyatakan siap untuk kembali terbang," lanjut Irfan.

Garuda Indonesia juga menyiapkan pesawat cadangan untuk mendukung kelancaran keberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci.

"Penerbangan GA-1105 rute Makassar-Madinah pada hari ini, yang merupakan kloter 5 asal embarkasi Makassar, melakukan prosedur return to base (RTB) sebagai langkah cepat guna memitigasi risiko pada aspek safety dan keamanan operasional pada penerbangan tersebut," kata Irfan, Rabu (15/5).

Sementara setelah pesawat GA-1105 return to base, teknisi mengecek kondisi mesin pesawat tersebut. Disebutkan bahwa sempat terjadi percikan api di mesin saat pesawat tersebut terbang.

"Keputusan RTB tersebut diambil oleh pilot in command (PIC) segera setelah pesawat lepas landas dengan mempertimbangkan kondisi kendala engine pesawat yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, setelah diketahui adanya percikan api pada salah satu engine," jelasnya.


(rih/apu)

Hide Ads