Mahasiswa di Sleman Tewas Usai Latihan Silat Berujung Pelatih Jadi Tersangka

Round-Up

Mahasiswa di Sleman Tewas Usai Latihan Silat Berujung Pelatih Jadi Tersangka

Tim detikJogja - detikJogja
Sabtu, 04 Mei 2024 07:00 WIB
ilustrasi penjara
Foto ilustrasi penjara: andi saputra
Jogja -

Polisi telah menetapkan satu tersangka dalam kasus mahasiswa Instiper berinisial IKK yang tewas usai latihan bela diri. Lawan sparing korban itu, inisial AF (23) warga Sumatera Barat, menyerahkan diri ke polisi.

"Iya (korban dan pelaku kuliah di tempat yang sama), berasal dari satu daerah juga," kata Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Risiki Adrian saat dihubungi wartawan, Jumat (3/5/2024).

"Sudah (jadi tersangka,red), dan sudah kita tahan," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adrian mengatakan, AF merupakan pelatih di paguyuban bela diri tersebut. Tak lama setelah korban meninggal, AF menyerahkan diri.

Hingga kemarin polisi masih menghimpun keterangan lain untuk menjelaskan hal yang terjadi saat latihan bela diri itu. Sebab, saat peristiwa terjadi, peserta yang lain ditutup matanya.

ADVERTISEMENT

"Kita cuma dapat keterangan dari pelaku itu kan, karena korban meninggal, dan saksi juga nggak melihat karena ditutup mata," ujar Adrian.

IKK dibawa ke rumah sakit usai mengikuti latihan bela diri di kampusnya pada Minggu (29/4) lalu. Korban akhirnya dinyatakan meninggal pada Rabu (1/5) pagi.

Dari hasil pemeriksaan sementara, lokasi latihan itu berada di area kampus. Namun, polisi masih belum memastikan apakah kegiatan itu termasuk agenda kampus atau bukan.

Polisi kemudian melakukan pemeriksaan dan memanggil sejumlah saksi. AF lantas menyerahkan diri ke polisi pada malam harinya. Dari pemeriksaan di rumah sakit, korban disebut mengalami luka di organ bagian dalam. Usus halus korban diduga pecah.

Ada Tendangan di Perut

Dari pemeriksaan sementara, korban diduga meninggal setelah menerima tendangan di perut.

"Hari Minggu (28/4) dia (korban) latihan, habis itu ketendang perutnya. Ini masih kita dalami," kata Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian saat dihubungi wartawan, Jumat (3/5/2024).

Berdasarkan keterangan saksi, korban yang tergabung dalam salah satu paguyuban silat itu, disebut akan menjalani kenaikan tingkat.

"Ada saksi lain yang memberi keterangan bahwa dia mau diangkat. Ada yang bilang dia mau naik tingkat, pokoknya di dunia persilatan itu, ini para saksi ini disuruh tutup mata," ujarnya.

Di saat anggota lain ditutup matanya, korban dan pelaku kemudian berduel meski keduanya beda tingkatan.

"Habis itu si korban kayak duel sama pelaku, menurut pengakuan kayak duel sparing gitu, tapi kalau kita tanya para saksi antara korban sama pelaku beda tingkatan," ungkap Adrian.

Polisi sementara menduga tendangan di perut itu yang menyebabkan korban meninggal. "Iya. Tapi kan kita konsultasi dengan ahli dokter," kata Adrian.

"Mungkin dia sudah beberapa kali kena (tendangan), keterangan ahli dan para pelaku harus kita sinkron kan. Keterangan pelaku cuma nendang sekali, nggak masuk di akal sebenarnya," pungkasnya.




(dil/dil)

Hide Ads