10 Puisi Hari Pendidikan Nasional 2024 Singkat dan Berjudul Menarik

10 Puisi Hari Pendidikan Nasional 2024 Singkat dan Berjudul Menarik

Nur Umar Akashi - detikJogja
Rabu, 01 Mei 2024 19:46 WIB
Ilustrasi seseorang tengah menulis surat
Ilustrasi menulis Puisi Hari Pendidikan Nasional 2024 Foto: Thinkstock
Jogja -

Hari Pendidikan Nasional atau biasa disingkat Hardiknas diperingati pada 2 Mei setiap tahunnya. Dalam peringatannya, lomba baca atau cipta puisi terkadang dilakukan. Bagi yang membutuhkan, baca 10 puisi Hari Pendidikan Nasional 2024 singkat di bawah ini!

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, mendefinisikan puisi sebagai ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi terbagi atas puisi lama dan baru.

Diambil dari buku Seni Mengenal Puisi karya Agnes Pitaloka dan Amelia Sundari, di antara ciri puisi baru adalah jelas nama pengarangnya, tidak terikat aturan, majas bersifat dinamis, dan diungkapkan secara lisan dan tulis. Adapun puisi lama, cirinya adalah terikat aturan, disampaikan secara lisan, hingga istanasentris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, contoh-contohnya di bawah ini tergolong puisi baru. Tanpa berlama-lama lagi, yuk, baca 10 puisi Hari Pendidikan Nasional 2024 singkat dengan judul menarik berikut ini.

Kumpulan Puisi Hari Pendidikan Nasional Singkat

Puisi Hari Pendidikan Nasional 2024 #1: Pendidikan dan Harapan
(sumber: karya Dwi Arif dalam buku Pijar: Antologi Puisi Pendidikan)

ADVERTISEMENT

Pendidikan adalah tangga harapan
Tangga itu menuntun manusia untuk mencapai tujuan
Semua manusia berhak untuk menggunakan
Untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan

Tangga itu tidak boleh disembunyikan
Dari semua insan yang ingin perubahan
Tangga tersebut tidak boleh disalahgunakan
Hanya untuk meraih keuntungan

Tangga itu harus benar-benar kuat
Agar mampu merubah manusia menjadi bermartabat
Tangga tersebut harus selalu dirawat
Agar bisa membimbing kita meraih akal sehat

Tangga itu harus bisa beradaptasi
Dari jaman yang begitu kencang berlari
Tangga itu tidak boleh dinodai
Agar bisa mengantar kita menjadi manusia bermoral yang hakiki

Puisi Hardiknas 2024 #2: Ilmu Abadi
(sumber: karya Medina Muncar Irmaranti dalam buku Pijar: Antologi Puisi Pendidikan)

Ilmu adalah cahaya kehidupan
Menjadi penerang dalam gelapnya kehidupan
Begitu luas untuk dijelahi

Ilmu bagaikan petunjuk
Penuntun ke jalan yang benar
Menjadi dasar atas apa yang kita lakukan

Ilmu tak pernah lekang oleh waktu
Berkembang seiring berkembangnya waktu
Dan akan terus berkembang hingga akhir kehidupan

Puisi Hardiknas 2024 #3: Guru Sejati
(sumber: buku Puisi adalah Senjata karya Gagak Lumayung)

Ki Hadjar Dewantara: penggerak, pendidik yang melegenda
Beliau pendiri perguruan di taman siswa
Adalah guru berkarya segenap jiwa
"Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa.."

"Tut Wuri Handayani." Semboyan pendidikan negeri ini
Guru memberi teladan, mendidik, dan memotivasi
Menerangi gulitanya pengetahuanku
Kau santuni aku dengan samudera ilmu...

Ki Hadjar Dewantara: Kau pahlawan nasional Indonesia
Soekarno yang menetapkannya
28 November: apresiasi bangsa atas jasa-jasamu. Kau,
Menjelma prasasti
Guru sejati, panutan di bumi pertiwi

O...Kau kukenal Ki Hadjar Dewantara
Namamu semerbak dalam segala buku
Kau panutan bapak dan ibu guru
Kau dicinta semua siswa Indonesia...

O...Kau kukenang sepanjang hayat
Namamu menjelma pengetahuan tentang doa-doa
Sunyiku dalam bermunajat
Semoga surga untukmu, duhai pahlawan bangsa...

Puisi Hardiknas 2024 #4: Lelang Pendidikan
(sumber: karya Ahmad Latiful Ansori dalam buku Puisi Pendidikan)

Pendidikan...
Kata yang di dengungkan oleh banyak kalangan
Katanya
Pendidikan itu tak memandang latar belakang
Namun, apalah daya
Itu 'cuma' slogan
Entah jaman yang telah berevolusi
Atau sedari dulu tetap begini

Pendidikan adalah hak setiap warga
Namun, mana buktinya
Kami beli, kami juga yang menjual
Itu kata yang sering terlontar, dari orang yang katanya
Berpendidikan
Kami beli mahal, maka kami juga mendapatkan yang mahal

Pantas saja jika negara ini tak mencapai kejayaan
Kelakuan orang-orang berpendidikan tak lagi bisa di harapkan
Pendidikan investasi masa depan
Namun, bukan berarti pendidikan sebagai alasan untuk meraup
Pajak besar-besaran
Bukan pula sebagai alasan untuk meletakkan kaki di atas hidung
Anak jalanan

Mau sampai kapan, pendidikan akan terus dilelang
Hingga rakyat kecil musnah dengan perlahan
Atau hingga jas mengkilat tak lagi muat di kenakan?

Tak hanya tuan yang membutuhkan
Tapi, kami juga tak meminta
Karena kami tak sanggup jika terus bermain lelang
Dengan apa yang seharusnya kami dapatkan

Puisi Hardiknas 2024 #5: Tombak Keberhasilanku
(sumber: karya Amanda Nudhana D dalam buku Puisi Pendidikan)

Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunku menuju jalan kesuksesan
Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu

Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku
Walau sikap nakalku terkadang mengganggumu

Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu
Guruku...
Kau adalah orang tua keduaku

Kan kukenang selalu jasamu
Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu
Semoga selalu bahagia hidupmu
Kebaikan akan selalu menyertaimu

Puisi Hardiknas 2024 #6: Peti Emas Sejuta Mimpi
(sumber: karya Annisah Fatona dalam buku Puisi Pendidikan)

Mimpi ini terasa terkubur begitu dalam
Begitu dalam sampai tak bisa tergali
Ingin ku keluarkan mimpi-mimpi itu sekarang
Tapi itu tidaklah mudah...
Butuh sejuta peti emas untuk menggali mimpi itu
Itulah mahalnya pendidikan
Begitu mahal sampai harus mengubur mimpi ini
Sungguh ku butuh peti emas itu
Apalah daya, mengisi perut keroncong pun sulit
Apakah hanya mimpi seorang anak pejabat yang bisa tumbuh?
Apakah niat tidaklah cukup tanpa sepeti emas?
Zaman yang begitu kaya...
Bukan karena kebodohan kami tidak bisa menggapai mimpi kami
Tapi karena peti emas yang tidak bisa kami dapatkan
Begitu kaya karena sejuta mimpi yang terkubur dengan sejuta peti emas
Lebih baiklah tak perlu bermimpi
Dari pada harus bermimpi tapi terkubur jua

Puisi Hardiknas 2024 #7: Di Sini Aku Dididik
(sumber: karya Vanny Wahyu Kartika dalam buku Sekolahku Istanaku)

Sekolahku...
Tanpamu aku tidak tahu apa-apa
Tanpamu aku tidak bisa membaca
Tanpamu aku tidak dapat menulis
Tanpamu aku tidak bisa mengenal apa dunia pendidikan

Sekolahku...
Kau tempatku untuk menembah wawasan
Kau tempatku untuk mencari ilmu
Sekolahku
Kau tempatku untuk bertemu dengan teman-temanku
Kau tempatku untuk aku menentukan cita-citaku

Puisi Hardiknas 2024 #8: Aku dan Masa Depanku
(sumber: karya Ulil Albab af-Farizi dalam buku Pijar: Antologi Puisi Pendidikan)

Ketika sang mentari menampakkan sinarnya
Diiringi kicauan burung yang menyapa
Detik demi detik yang berbunyi
Membangunkanku untuk menggapai cita

Buku-buku yang memandangku
Seolah tak rela menenggelamkanku dalam angan
Kutatap mentari dan berkata
Aku siap demi masa depanku

Semangat yang membara
Membangkitkan jiwa dan raga
Lonceng sekolah yang memanggil
Adalah awal mengumpulkan ilmu

Menuntut ilmu
Ialah candu bagiku
Menambah kecerdasan
Dan menjadi jembatan
Akan cita-citaku

Puisi Hardiknas 2024 #9: Selamat Ulang Tahun, Buku
(sumber: karya Joko Pinurbo dalam buku Selamat Menunaikan Ibadah Puisi)

Selamat ulang tahun, buku. Makin lama
Kau makin keren saja. Tambah cerdas pula
Aku saja yang tambah payah
Dan sekarang mulai pelupa

Maaf, aku tak bisa kasih hadiah apa-apa
Selain sejumlah ralat dan catatan
Yang aku tak tahu akan kutaruh di mana
Sebab kau sudah pandai meralat
Dan menceritakan dirimu sendiri

Kau bahkan sudah tak seperti dulu
Ketika aku berdarah-darah menulismu
Jangan-jangan kau pangling denganku

Selamat ulang tahun, buku. Anggap saja
Aku kekasih atau pacar malangmu
Selamat panjang umur, cetak ulang selalu

Puisi Hardiknas 2024 #10: Jam Kosong Kami Bahagia
(sumber: karya AR Izzal Muflihin dalam buku Puisi Pendidikan)

Betapa bahagia kami
Jam kosong tak ada gurunya terasa lagi
Telah menjadi tradisi; lumrahnya kami
Merekah senyum bahagia sana-sini
Dan di sudut kiri
Guru mulai menyibukkan diri; melupa kepada kami

Ada yang membangkit senyum dari tidurnya
Ada yang membaca buku lalu menertawakannya
Ada pula yang mencela, pada daftar nama yang tertera

Begitulah kami
Pelajar generasi negeri ini
Yang gembira tiada henti
Kala jam kosong tak terganti

Nah, demikian sepuluh puisi Hari Pendidikan Nasional 2024 yang singkat dan berjudul menarik. Semoga membantu, ya!




(apu/apu)

Hide Ads