Ki Hadjar Dewantara adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berjuang di bidang pendidikan. Salah satu pemikirannya yang menakjubkan untuk dibahas adalah semboyan pendidikan yang berbunyi Tut Wuri Handayani.
Sebelum mendalami semboyan pendidikan yang dicetuskannya, mari pertama-tama melihat sekilas sosok Ki Hadjar Dewantara. Dalam buku Ki Hajar Dewantara, Pemikiran dan Perjuangannya karya Suhartono Wiryopranoto dkk, diketahui bahwa sang pahlawan mendirikan Perguruan Taman Siswa pada 3 Juli 1922.
Ide untuk mendirikan sekolah ini berasal dari sarasehan Selasa-Kliwon yang diikuti sejumlah nama penting. Di antaranya adalah Pangeran Suryomentaram dan Suryo Putro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, dalam perjuangannya di perguruan bernama asli Nationaal Onderwijs Taman Siswa inilah Ki Hadjar Dewantara mencetuskan beberapa semboyan pendidikannya yang terkenal. Salah satunya Tut Wuri Handayani. Lantas, apa arti Tut Wuri Handayani? Bagaimana makna dan implementasinya?
Semboyan Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Disadur dari Jurnal Pendidikan Tambusai berjudul "Implementasi Konsep Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara" karya Natasya Febriyanti, yang disebut semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara adalah:
- Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi teladan)
- Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa)
- Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)
Makna Semboyan Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
#1 Ing Ngarso Sung Tulodo
Makna semboyan ini adalah bahwa guru mesti dapat memberi contoh yang dalam berbagai hal. Semisal dalam tutur kata, sikap, sopan santun, dan perilaku. Sebab, guru adalah contoh bagi murid-muridnya. Guru dengan perilaku dan sifat baik akan menghasilkan murid-murid berkualitas baik pula.
#2 Ing Madyo Mangun Karso
Di tengah harus menciptakan peluang untuk berprakarsa. Artinya, seorang guru harus bisa menjadi sosok teman bagi murid-muridnya. Tujuannya adalah membangkitkan semangat dan niat anak didiknya dalam berkarya.
#3 Tut Wuri Handayani
Maknanya, seorang guru harus senantiasa memberikan motivasi bagi anak didiknya, alias memberi dukungan dari belakang. Guru diharapkan mampu membuat murid-muridnya bersemangat mengejar cita-citanya. Dengan kata lain, tugas guru adalah membantu siswa mengembangkan, menemukan, dan mencari kemampuan-kemampuan mereka.
Implementasi Semboyan Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Lantas, seperti apa implementasi alias contoh nyata semboyan pendidikan ini? Ini poin-poin pentingnya:
Ing Ngarso Sung Tulodo
- Guru dan pemimpin sekolah harus menjaga sikap dan perilaku karena akan menjadi contoh bagi para siswa. Semisal, guru dapat mencontohkan sekaligus mengajarkan kejujuran bagi murid-muridnya.
- Guru mesti menunjukkan dedikasi yang tinggi agar siswa-siswi menjadi terinspirasi.
- Guru harus dapat menjadi inspirasi agar para murid dapat menjadi pemimpin di masa depan.
Ing Madyo Mangun Karso
- Penciptaan program-program yang memotivasi siswa untuk berkembang, semisal ekstrakurikuler dan lomba-lomba akademis.
- Kerja sama guru dengan siswa dan orang tua untuk mengembangkan kreativitas murid.
- Menerapkan sistem pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.
- Mendukung ide-ide terobosan dari para murid.
- Guru semestinya bersedia untuk bertukar argumen dan berdiskusi dengan murid-muridnya.
- Menjadi pendengar bagi masalah-masalah yang dialami anak didik.
Tut Wuri Handayani
- Mendukung murid-murid untuk melakukan hobi yang positif.
- Menciptakan lingkungan belajar yang inklusif lagi ramah anak.
- Siap memberikan dukungan moral dan emosional untuk para siswa.
- Menganjurkan para pelajar untuk berpartisipasi dalam organisasi-organisasi yang bermanfaat.
Nah, itulah semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara, lengkap dengan makna dan implementasinya. Semoga menambah wawasan detikers, ya!
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar