Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih angkat bicara soal pendaftarannya ke Golkar dan PDIP untuk maju Pilkada 2024. Halim mengaku hal itu bagian dari komunikasi politik yang diperintah oleh DPP PKB.
"Saya diutus oleh partai saya untuk berkomunikasi dengan seluruh partai politik, karena seluruh parpol ini punya peran untuk membangun daerah," kata Halim kepada wartawan usai menghadiri penyerahan sertifikat konsolidasi tanah di Jalakan, Triharjo, Pandak, Bantul, Rabu (24/4/2024).
Oleh sebab itu, Halim yang merupakan kader PKB ini, mengajak semua partai politik berkomunikasi. Menurutnya, semua parpol dan semua kelompok masyarakat merupakan sahabat bagi PKB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu kita lakukan komunikasi tanpa terkecuali, ya PDIP, Golkar, Gerindra, PPP, PAN, Demokrat bahkan Partai Ummat kita ajak komunikasi," ujarnya.
"Supaya apa? Supaya ada persepsi yang sama tentang pembangunan masa depan Bantul. Politik itu apa toh tujuannya? Politik itu kan tujuannya kesejahteraan, bukan untuk saling memojokkan, mengkerdilkan itu tidak," lanjut Halim.
Lebih lanjut, berdasarkan undang-undang parpol, parpol bertugas melakukan rekrutmen kepemimpinan nasional sampai ke daerah. Karena itu parpol-parpol membuka pendaftaran untuk menentukan calon yang bakal menjadi peserta Pilkada.
"Lalu saya mendaftar atas saran banyak orang. Jadi mendaftar sekaligus komunikasi sama PDIP, Golkar, Gerindra dan semua," ucapnya.
Halim mengaku bakal segera mengembalikan formulir pendaftaran Pilkada melalui DPD PDIP Bantul. Selain itu, Halim juga mengungkapkan bakal mendaftar di Gerindra jika partai besutan Prabowo Subianto itu membuka pendaftaran untuk Pilkada Bantul.
"Hari ini baru saya isi (formulir Pilkada PDIP). Jadi yang Golkar sudah saya kembalikan, kalau yang PDIP belum. Tapi pasti saya kembalikan dengan isian yang lengkap," katanya.
"Terus kabarnya Gerindra nanti akan membuka dan saya pasti akan mendaftar kalau Gerindra membuka," imbuh Halim.
Terkait upayanya itu, Halim kembali menyebut karena sesuai instruksi DPP PKB untuk menjalin komunikasi dengan semua parpol. Halim pun menyerahkan ke DPP PKB apakah nanti mendapat rekomendasi atau tidak.
"Ending-nya bagaimana? Ya wallahualam, tidak tahu saya ending-nya seperti apa, ini hari-hari menunggu takdir Tuhan. Jadi saya benar-benar tidak bisa menjawab, yang penting dhawuh (perintah) partai saya laksanakan," ujarnya.
"Jadi dalam hal ini saya itu pasrah saja, direkomendasi ya maju, tidak direkomendasi ya mendukung yang lain, dan ini sudah menjadi jalan hidup saya. Saya jadi Wakil Bupati ya karena dhawuh, jadi Bupati ya karena dhawuh, saat ini belum ada dhawuh, hanya ada perintah untuk komunikasi," imbuhnya.
(rih/ahr)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja