Ketua DPD II Golkar Bantul, Paidi mengatakan pendaftaran balon Bupati-Wakil Bupati mulai tanggal 22-24 April pukul 08.00-14.00 WIB.
"Pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati ini terbuka untuk umum, lintas partai. Artinya siapa pun yang mendaftar silakan, kami siapkan formulirnya," kata Paidi kepada wartawan di Kantor DPD II Golkar Bantul, Senin (22/4/2024).
Setelah pendaftaran, nantinya nama-nama tersebut diajukan ke DPP Golkar lalu berlanjut dengan survei. Untuk lembaga survei, penentunya dari DPP Golkar, yakni Lembaga Survei Indonesia (LSI). Paidi menyebut pendaftaran tanpa mahar.
"Biaya survei ditanggung para bakal calon itu, tanpa mahar. Jadi Partai Golkar tanpa mahar, kalau pendaftaran gratis," ujarnya.
"Untuk biaya survei sendiri yang mencakup responden 800 orang Rp 165 juta dan untuk responden 400 Rp 130 juta. Semua itu ditanggung bakal calon dengan skema berapa pendaftar lalu dibagi biaya survei tersebut," lanjut Paidi.
Survei, kata Paidi, terdiri dari tiga tahapan. Pertama mulai bulan April-Mei, Juni, Juli sampai Agustus. Pasalnya semakin mendekati batas pendaftaran ke KPU biasanya muncul dinamika-dinamika.
"Selain itu, Golkar pasti berkoalisi karena hanya punya enam kursi di DPRD Bantul. Kalau target bupati atau wakil bupati ya tetap bupati, tapi semua kan kembali lagi melihat hasil koalisi bagaimana nanti," ucapnya.
Terkait nama-nama dari hasil penjaringan internal atau di tingkat pengurus Golkar meliputi kapanewon dan kalurahan, Paidi mengaku hingga saat ini sudah ada delapan nama yang masih bersifat bakal calon.
"Jadi sebelumnya kan ada enam orang yang istilahnya baru penjajakan dan sekarang bertambah jadi delapan. Semua itu sudah kami tampung tapi secara mekanisme belum resmi, karena harus melalui tahapan pendaftaran dan lain-lain," ucapnya.
Terkait siapa saja nama-nama tersebut, Paidi belum bersedia mengungkapkannya. Paidi menyebut nama baru disampaikan di akhir pendaftaran.
"Kalau nama-nama belum bisa menyebut karena mereka belum mendaftar, yang jelas dari delapan itu ada Untoro Hariadi (akademisi) dan Bejo WTP (Lurah Canden, Jetis, Bantul)," katanya.
Namun, Paidi mengungkapkan jika dari delapan nama itu sebagian besar merupakan nonkader Golkar.
"Terus yang delapan itu ada yang dari Srandakan, Kasihan, Jetis, dan Imogiri. Dari delapan itu kebanyakan dari kalangan eksternal partai Golkar," imbuh Paidi.
(rih/apl)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa