Wow! Ada 'Wisata Jeglongan Sewu' di Minomartani Sleman

Wow! Ada 'Wisata Jeglongan Sewu' di Minomartani Sleman

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Sabtu, 20 Apr 2024 13:42 WIB
Kondisi jalan berlubang di Minomartani, Ngaglik, Sleman, Sabtu (20/4/2024).
Kondisi jalan berlubang di Minomartani, Ngaglik, Sleman, Sabtu (20/4/2024). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja.
Sleman -

Kondisi jalan desa di Padukuhan Bawuk Karangjati, Minomartani, Ngaglik, Sleman, penuh lubang. Sebagai bentuk protes, warga kemudian membentangkan spanduk bertuliskan 'wisata jeglongan sewu'.

Aksi pemasangan spanduk itu pun viral di media sosial baik Instagram maupun X. Pantauan detikJogja, terdapat tiga spanduk besar yang dipasang warga. Baner itu bertuliskan 'Selamat Datang Obyek Wisata Jeglongan Sewu RW 11', dua lainnya bertuliskan 'Selamat Datang di Lokasi Jeglongan Sewu'.

Adapun kondisi jalan, aspal mulai mengelupas di beberapa titik. Jalan berlubang diperkirakan sepanjang satu kilometer. Kedalaman lubang pun bervariasi. Kendaraan harus berhati-hati saat melintas di jalan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua RW 11 Bawuk Karangjati, Holli, mengatakan jalan tersebut berstatus jalan desa. Artinya kewenangan untuk melakukan perbaikan dari Kalurahan Minomartani.

Dia menjelaskan, kondisi jalan rusak sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Sudah ada janji dari pemerintah setempat untuk memperbaiki namun urung terlaksana.

ADVERTISEMENT

"Itu rusaknya sudah sekitar dua tahun terakhir, janjinya dari kalurahan akan segera diperbaiki setelah Lebaran. Tapi Lebaran tahun kapan belum tahu," ujar Holli saat ditemui detikJogja, Sabtu (20/4/2024).

Kondisi jalan berlubang di Minomartani, Ngaglik, Sleman, Sabtu (20/4/2024).Kondisi jalan berlubang di Minomartani, Ngaglik, Sleman, Sabtu (20/4/2024). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

Dia menjelaskan, spanduk itu sudah dipasang sejak sebelum Lebaran. Warga, kata dia, sebelumnya sudah mengadukan persoalan ini kepada pemerintah setempat. Hanya saja hasilnya masih nihil.

"Warga itu sepakat untuk membuat itu (spanduk) biar jadi atensi. Akhirnya sudah gotong royong disetujui warga dipasang itu. Ada tiga tempat (yang dipasang spanduk)," ucapnya.

Selama ini, perbaikan jalan hanya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat dengan menambal menggunakan semen. Namun, ketika hujan, lubang kembali bermunculan.

"Pernah ditambal warga pakai cor semen. Kalau hujan itu ngeri. Kaya kali asat (sungai yang mengering)," ujarnya.

Warga, kata dia, berharap pemerintah setempat untuk bisa segera memperbaiki jalan.

"Keinginannya simpel, mbok ya diperhatikan, apa yang disampaikan itu ya direalisasikan, diaspal. Karena jalannya itu dulunya diaspal," pungkasnya.

Kondisi jalan berlubang di Minomartani, Ngaglik, Sleman, Sabtu (20/4/2024).Kondisi jalan berlubang di Minomartani, Ngaglik, Sleman, Sabtu (20/4/2024). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja



(apl/apl)

Hide Ads