Belakangan ini, pengunjung dan karyawan di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo dibuat risih dengan kemunculan ulat gagak. Hewan dengan nama Latin Orthomorpha coarctata menyebar di sejumlah area.
Ulat-ulat itu ada yang merambat di jalanan, selokan, hingga tembok bangunan bandara. Mereka juga ditemukan tempat parkir kendaraan, jalan penghubung dari tempat parkir ke terminal, hingga di depan terminal kedatangan.
Zahra, salah satu karyawan di Bandara YIA mengungkapkan banyak pengunjung maupun pegawai begitu terganggu dengan munculnya ulat gagak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya semoga aja bisa cepat dimusnahkan, soalnya sudah banyak yang mengeluh dan merasa terganggu dengan adanya ulat itu," ujarnya saat ditemui di YIA, Jumat (19/4/2024).
Sudah Terlihat Sejak Awal 2024
Zahra mengatakan, hewan itu sudah mereka lihat sejak awal 2024. Dalam waktu beberapa bulan ini, jumlah mereka semakin banyak sehingga karyawan maupun pengunjung gelisah.
"Pas lihat itu lebih ke geli sih soalnya ada yang gede juga. Terus tiap jalan mesti keliatan ulat yang lewat itu," ucapnya.
Reza Nur Fadila, pegawai salah satu maskapai yang beroperasi di YIA menerangkan ulat itu muncul karena sedang musim hujan. Dia berkata jumlahnya akan menurun seiring pergantian musim.
"Ya kalau saya udah biasa karena dari awal udah banyak. Hanya pas musim panas gini nanti udah mulai berkurang," ujarnya.
Namun, lanjutnya, kemunculan tahun ini terbilang lebih banyak daripada biasanya. Bahkan telah merambah hingga luar kawasan bandara.
"Memang sudah ada sejak awal bandara, dan kalau musim ini paling banyak. Bahkan sampai merambah di sekitar kos-kosan sekitar sini. Semoga bisa diatasi soalnya kasihan juga kalau keinjek-injek gitu," ucapnya.
![]() |
Bandara Terjunkan Tim agar Penerbangan Tak Terganggu
General Manager YIA, Rully Artha saat dimintai konfirmasi membenarkan adanya ulat gagak tersebut. Dia berujar tim telah diterjunkan untuk melakukan pembersihan, sehingga operasional penerbangan tak terganggu.
"Jadi langkah yang kita lakukan kolaborasi dengan teman-teman BMKG dan tim teknis kami untuk melakukan pembersihan ulat-ulat tersebut sehingga tidak mengganggu operasional kami," ucapnya.
Rully mengatakan berdasarkan informasi BMKG, ulat gagak ini muncul karena dipicu udara lembap yang terjadi selama peralihan musim dari hujan ke kemarau.
"Terkait dengan ulat, kami barusan kolaborasi dengan BMKG, yang menerangkan bahwa dikarenakan adanya perubahan cuaca yang cukup signifikan antara hujan dan kondisi panas, sehingga menimbulkan ulat gagak keluar dari sarangnya," ujarnya.
![]() |
Penjelasan Stasiun Meteorologi
Warjono, Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta menjelaskan perubahan musim jadi salah satu faktor yang membuat ulat gagak keluar dari sarangnya. Diketahui, area YIA menjadi sarang bagi ulat gagak.
"Untuk ulat gagak itu muncul ketika cuacanya lembap, jadi pas musim hujan mereka merasa ada gangguan di tanah kemudian dia akan keluar, dan posisinya menjadi banyak di wilayah bandara," ucapnya.
"Tentunya selama ini nggak ada gangguan, tapi kalau dilihat memang geli karena banyak ya," imbuh Warjono.
Warjono mengatakan kemunculan ulat ini akan berakhir ketika memasuki musim kemarau. Pihaknya memprediksi untuk musim kemarau bakal jatuh di akhir April mendatang.
"Tentunya akan berakhir saat panas datang. Kemungkinan akhir April sudah tidak ada," ucapnya.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana
Heboh Penangkapan Pembobol Situs Judi Berujung Polda DIY Klarifikasi
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar